"Cucu saya cantik ya Fan?"
"Semua cucu bapak cantik"
Percakapan Broto dan Arfan berlangsung disebuah taman yang teduh penuh dengan pepohonan yang rindang dan bunga-bunga yang bermekaran.
Suasananya tenang dan damai, dengan gemericik air mengalir di sebuah kolam kecil di dekat mereka, diantara bunga-bunga yang cantik Elmira sedang duduk sembari memangku buku
Sementara di kejauhan sana, Broto dan Arfan memperhatikannya
"Betul, tetapi Elmira terlalu berharga untuk di miliki siapapun" menghela nafas pelan, Broto membalikan tubuhnya untuk bisa menatap Arfan
"Arfan, seandainya kamu tau, setelah kalian berhenti bertemu, Elmira kembali menjadi pendiam"
Sudah bukan rahasia umum lagi di kalangan ART dan ajudan Broto bahwa ia pernah memacari Elmira.
"Saya hanya ingin kamu tau betapa berharganya Elmira bagi saya dan bagi dirinya. Dia sumber kekuatan bagi banyak orang, termasuk saya. Kamu punya kesempatan untuk menjadi bagian dari hidupnya, untuk menjadi orang yang dia butuhkan. Itu kesempatan yang langka dan berharga, jadi jangan sia-siakan"
Arfan menarik napas dalam-dalam, mencoba mengekang kegelisahannya "Elmira memang istimewa" hingga Arfan takut menyakitinya akibat luka yang belum bisa ia pulihkan. Perempuan itu, yang kini sedang bersenandung, sangat pantas mendapatkan pria yang mencintainya dengan tulus
"Tetapi saya masih sulit menerima bahwa saya harus menjadi bagian dari hidupnya, terutama karena saya belum yakin dengan perasaan saya sendiri"
Broto mengangguk, memahami keraguan Arfan lantas berbalik "Saya paham, Arfan. Ini bukan keputusan yang kecil dan tidak boleh diambil secara sembarangan. Tapi cobalah untuk mendengarkan isi hati kamu, dan lihat apa yang Elmira dapat berikan untukmu"
o0o
Malam itu, Arfan memilih menghabiskan waktunya di sebuah perayaan tahun baru yang di adakan di salah satu klub ternama.
Suasana penuh semangat dan gemerlap lampu memenuhi ruangan, dihiasi oleh kehadiran para public figure yang bersorak riang.
"Hei, kapan dateng?" Sofie dengan dress ketatnya yang berwarna merah merangkulnya bahkan mengecup pipi Arfan tanpa permisi
"Ini baru dateng"
"Yuk, ikut aku, disana ada mbak Mela sama Aldo" bisiknya depan telinga
Sebetulnya keberadaan dia disini atas undangan temannya yang bernama Mico, namun saat tak sengaja menangkap keberadaan temannya itu, Mico sedang di kerubuni oleh beberapa orang terutama perempuan, juga di sini ada teman kantornya jadi Arfan memilih menyapa temannya terlebih dahulu.
Aldo menuangkan minuman kedalam gelas kecil lalu di sodorkan pada Arfan "Minum, Fan"
"Thanks, gue ngga minum alkohol" sahut Arfan yang membuat Mela dan Sofie terkesiap kaget
"Aku pesenin non alkohol aja, kopi atau orange juice?" tanya Sofie seraya mengusap bahu Arfan
"Orange Juice"
Lantas Arfan menyapu pandangannya dan berhanti di sebuah table yang diisi oleh lebih dari sepuluh orang, salah satunya perempuan yang akhir-akhir ini menganggu pikirannya, namun bukan itu fokus utama dia melainkan pasangan yang sedang berdiri di tengah mereka
![](https://img.wattpad.com/cover/363586775-288-k13627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Husband (End)
RomanceElmira Knourish Kusumoatmadja, seorang perempuan yang telah memasuki usia dua puluh sembilan tahun, memiliki target untuk menikah yang telah ia susun beberapa tahun lalu. Meskipun ia telah mencoba meminta dijodohkan dengan laki-laki pilihan kakeknya...