Elmira duduk di samping Arfan di dalam mobil, matanya berkilat lembut saat menatap suaminya. Tiba-tiba, dengan gerakan halus namun penuh kasih, ia menangkup wajah Arfan dengan kedua tangannya.
"I'm really proud of my baby tonight" suaranya terdengar lembut namun penuh perasaan, membuat Arfan menghentikan gerakannya yang tadinya ingin menghidupkan mesin mobil.
"I don't feel like I've achivied anything"
Elmira tersenyum kecil, tak melepaskan tatapan dari wajah suaminya. "You did,"
"Oh really, what?" Arfan menoleh, menatap balik dengan rasa penasaran
"You've come a long way," ucap Elmira lembut membuat garis abstrak di dada suaminya "You've really put in the effort to do your best for yourself, making peace and letting go of all that heavy stuff from your past."
"I know it was hard and long journey, but i'm glad you get through it" lanjut Elmira
Perlahan, senyum kecil muncul di wajah Arfan. Matanya menatap Elmira dengan penuh rasa syukur. Tanpa berkata apa-apa, dia meraih Elmira ke dalam dekapannya, memeluknya erat. Dekapan itu berbicara lebih dari yang bisa diucapkan kata-kata.
Mereka saling menatap sesaat setelahnya, senyuman di bibir masing-masing.
"Mampir ke restoran favorit kamu yuk," ujar Elmira tiba-tiba. "Aku masih laper."
Arfan terkekeh kecil, menggelengkan kepala. "Masih lapar? Kita barusan makan."
"Kita cuma makan sepiring berdua, mana kenyang," Elmira mencibir manja.
"Oke, oke," jawab Arfan sambil tertawa kecil, langsung menghidupkan mesin mobil. " Mau cari makanan apa?"
"Terserah, yang penting makanan di restaurant favorit kamu"
o0o
Alih-alih mampir di restaurant favoritnya Arfan, pria itu memutuskan untuk menikmati sate madura yang berada di pinggir jalan, salah satu langganannya sejak kecil.
Arfan tak serta merta memutuskan, ia bertanya pada istrinya terlebih dahulu apakah bersedia makan di pinggir jalan walau sebetulnya mereka memilih menikmatinya di dalam mobil.
Elmira justru tak keberatan alih-alih mencari tahu lebih dalam alasan Arfan menyukai sate madura ini.
"Jadi ini, sate madura yang dulu mas bawa ke rumah opa?" tanya Elmira ketika mereka sudah sama-sama mendapat porsinya dan menikmatinya dalam mobil
"Iya, ini langganan saya sama keluarga"
"Mana yang paling mas suka, sate ayam, sate daging atau sate kambing?"
"Sate kambing"
"Oh itu sate kambing, bukannya kamu ga suka daging kambing, mas?" tanya Elmira tampak heran
"Kecuali sate ini, saya ga suka olahan daging kambing manapun"
Arfan mengangguk "Mau coba?" lalu mengulurkan pada istrinya
"Jamin ketagihan, mereka yang ga suka daging kambing pasti ketagihan setelah cicipi sate ini"
"Masa sih?" sahut Elmira tampak ragu sekaligus penasaran ingin membuktikannya, karena sebetulnya Elmira tak begitu menyukai daging kambing.
Elmira menerima suapan sate pemberian Arfan, pria itu menunggu reaksi istrinya dengan menahan senyum.
"Enak?"
"Ga amis ya mas?" tanya Elmira, dan sesuai prediksi Arfan, Elmira ketagihan.
"Pesen lagi ya?" tawar Arfan lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Husband (End)
RomanceElmira Knourish Kusumoatmadja, seorang perempuan yang telah memasuki usia dua puluh sembilan tahun, memiliki target untuk menikah yang telah ia susun beberapa tahun lalu. Meskipun ia telah mencoba meminta dijodohkan dengan laki-laki pilihan kakeknya...