9. Balikan

729 97 21
                                    

Mbak El, kalau butuh sesuatu harap kabari saya

Elmira menghela nafas panjang melihat pesan yang disampaikan Niken 30 menit sekali, gadis itu selalu siap dengan apa yang dibuthkan Elmira tetapi kali ini, ia harus lebih beradaptasi dengan situasi kantor

Melihat bosnya yang menyembul dari arah dalam membuat Niken langsung berdiri

"Mbak, ada yang perlu di bantu?"

Elmira menutup kembali pintunya "Saya mau ke Poentri, kamu disini aja"

"Ngga bisa mbak, itu perintah pak Arfan" Bersaman dengan itu, sosok yang dibicarakannya muncul dari arah kanan. Sebelah tangannya memainkan ponsel dan sebelahnya lagi dimasukan kedalam saku.

Merasa di perhatikan, Arfan memelankan langkahnya dan menatap Elmira dengan kedua alis terangkat seakan bertanya ada apa

"Saya bareng pak Arfan aja"

Sampai detik ini, Elmira masih belum nyaman di temani kerja oleh asisten pribadinya, apalagi penampilannya sudah mirip bodyguard.

"Kamu ngga perlu ikutin saya"

Arfan mengangguk dua kali ke arah Niken untuk mengikuti perintah Elmira

"Mau cari makan siang kan mas?" tanya Elmira mensejajarkan diri dengan Arfan, pria itu lebih dulu menekan tombol lift

"Iya"

"Di lantai empat ada cafe, mau kesana atau ada tempat lain yang mau kamu datengin" tawar Arfan sedikit menoleh ke arah Elmira

"Poentri itu ya? boleh, kesana aja"

Saat lift terbuka, merela disuguhkan dengan taman yang cukup luas serta air mancur buatan yang membelah taman. di kedua sampingnya terdapat beberapa undakan tangga untuk diduduki karyawan sementara di setiap sudut terdapat beberapa outlate makanan, outlate makanan cepat saji, western, tradisional, glato, kopi, dan bakmie.

Elmira mengekori Arfan yang memasuki Outlate makanan tradisional kemudian memesan rawon,

"Mau makan apa?" sembari menimang makanan pendamping, Arfan menoleh ke arah Elmira yang masih bingung ingin memesan apa atau lebih tepatnya Elmira sedang tidak berselera untuk makan karena dua gelas cokelat hangat yang sudah ia habiskan siang ini

"Pesen kopi aja"

"Ngga, harus makan."

Kalau Arfan sudah mengerutkan alis dengan tatapan tak setuju, artinya sebuah keharusan untuk Elmira

Arfan mengambil salah satu piring lalu ikut mengantri untuk mengambil makanannya. Semua fasilitas makanan disini disediakan oleh perusahan secara gratis dan self service.

"Atau mau pindah outlate? disana ada Taco enak"

"Disini aja"

Lantas Arfan menuangakan nasi "Segini cukup?"

Elmira mengintipnya di balik tangan Arfan bahkan tak sadar memeluk tangan Arfan, merapatkan diri akibat cukup banyak karyawan yang mengantri disana "Kebanyakan, kurangin lagi" namun Arfan hanya menguranginya sedikit "Segini?" tanyanya lagi

"Masih" keluhnya

"Udah segini" tukasnya enggan di bantah

"Lauknya mau apa? udang sambel ijo? pepes ayam? bakwan jagungnya mau?" Arfan menyebutkan beberapa menu yang berada di depannya

"Terserah mas Arfan aja yang penting jangan banyak-banyak, nanti ngga habis" Elmira serahkan urusannya pada Arfan, bukankah biasanya seperti itu juga? lagipula menu yang Arfan tawarkan adalah makanan favorit Elmira

Be My Husband (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang