11. Barbeque

953 53 1
                                    








Tokkktokkkktokkkkk....!!!!

"Sha.........sha........"

Suara Marlo dari balik pintu kamarku

"Iya bentar....."

Tak lama aku membukakan sedikit pintu kamar ku karena di dalam kamar sedang ada Katherine.

Aku tak ingin membuatnya tak nyaman.

"Apa bang???" Tanya ku

"Pinjem cat air mu dong.. punya abang abis.." ucapnya

"Iiiihhhhh enak aja pinjem-pinjem... Beli dong..."

Tentu saja cat air bagi ku terlalu mahal untuk di pinjamkan pada orang yang tidak bertanggungjawab seperti Marlo

"Iya ntar Abang beli lagi sama Revaldo... Sekarang lagi urgent.. ayokkkk lah syahhh dikit doang..."

Marlo memohon dengan kedua tangannya

Aku terdiam sejenak sambil, lalu mengambil cat air yang lalu ku berikan pada Marlo.

"Awass loh... Abis ini ganti yang baru" ucapku dengan memandang malas padanya

"Iya anjjjiiiirrrr bawell...." Kata Marlo sambil berlalu begitu saja setelah mendapatkan apa yang ia mau

"Hehhhh.. aku denger ya..!! Udah di kasih pinjem ngatain pula..." Dumel ku.

"Siapa cah...??" Tanya Katherine

"Biasa Abang gue..." Jawabku yang kini tengah duduk di sebelah Katherine.

Bukan hanya di SMA..
Aku dan Katherine kini menempuh bangku kuliah yang sama juga.

Sebenarnya Katherine tak ingin kuliah, dia hanya mengikuti apa yang aku minati.

Bocah itu sungguh tak punya pendirian.

__________

Malam ini memang sedang ada acara barbequean di kediaman Marsha.
Tak besar, hanya barbequean kecil-kecilan yang hanya orang rumah saja yang mengikuti.

Kebetulan sekali ada sahabat Marsha Katherine dan juga dua teman Marlo menambah suasana bertambah ramai.

Dari dua teman Marlo itu Marsha hanya tau nama Revaldo saja.
Sedangkan satunya lagi Marsha sering melihat Marlo membawa temannya itu juga ke rumah tapi ia tak tau namanya dan enggan bertanya juga.

Saat Revaldo sedang memanggang daging, Marsha iseng mengeluarkan handphone nya memotret makanan itu untuk bahan story di media sosial nya


Saat Revaldo sedang memanggang daging, Marsha iseng mengeluarkan handphone nya memotret makanan itu untuk bahan story di media sosial nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Marsha tersenyum melihat hasil jepretannya.

"Loh... Kok foto diem-diem aku belom pose loh padahal.." ucap Revaldo kepedean.

Dia mengira Marsha mengambil foto wajah nya diam-diam, padahal gadis itu hanya memfoto makanan saja.

"Pose.. pose gundul mu.."

Marlo yang saat itu sedang lewat dengan piring di tangan kirinya menoyor kepala Revaldo

"Kammmmmvvreeettt...!!!!" Umpat Revaldo menoleh ke arah Marlo yang berlalu begitu saja meninggalkannya.

Marsha hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua, sedari siang ada saja perkelahian kocak mereka.

"Ayokkkk dong foto lagiii...."

Revaldo kini mehadap ke arah Marsha dengan raut wajah sumringah, berbeda sekali wajahnya saat di toyor oleh Marlo tadi.

Dia mengangkat tangan kirinya dengan membuat huruf V dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.
Sedangkan tangan kanannya memegang penjepit.

Bibir yang tersenyum lebar siap untuk di foto.

"Aku fotoin makanan kok bukan kamu pede banget..." Ledek Marsha lalu meninggal Revaldo

"Yehhhh.. adek kakak sama-sama ngeselin..heuuuhhh..." Rutuk Revaldo dengan wajah masam

Tiba-tiba seorang pria muncul menepuk bahu kiri Revaldo

"Kenapa bree.. mukanya begitu amat kek kambing kurang aer..??"

Revaldo pun menoleh

"Pala Lo kurang aer...!!! Kek tau aja lu kambing kurang aer.." ucap Revaldo

"Tau lah..." Jawab pria itu

"Gimana???" Tanya Revaldo penasaran

"Lu ngaca deh.. nah, nanti keliatan muka kambing kurang aer gimane.." ucap pria itu menyomot daging yang telah matang di piring di samping Revaldo lalu mengunyahnya.

"Gito lu pernah ngerasain di bakar ga??? Mau mulut lu, gua bakar??? Mumpung ada api nih di depan gua...!!" Revaldo sudah jengkel karena Sedari tadi orang meledek nya terus.

"Wiiiiiiihhhhh santay boss.. santaiii..." Ucap pria yang sama yang ternyata bernama Gito meninggalkan Revaldo dengan beberapa daging bakar memenuhi mulut nya.

Beberapa dari mereka mulai sibuk menyiapkan makanan untuk hidangan makan bersama.

Sesekali terdengar suara tawa bahkan sedikit perdebatan yang berujung mengundang tawa.

Beberapa kali pula terlihat Katherine yang mengobrol dengan teman-teman Marlo.

Di banding Marsha, Katherine lebih cepat untuk berbaur dengan orang-orang itu. Padahal ini adalah pertemuan pertama mereka tapi sudah bisa berbaur dengan cepatnya.

Sedangkan Marsha yang notabene nya adik Marlo yang lebih sering di rumah, malah terlampau cuek hingga baru kali ini ia mau untuk berbincang dengan teman-teman Marlo itu, padahal Marsha hapal wajahnya mereka satu-satu karena mereka memang sering ke rumah tapi ia terlalu bodo amatan. Baginya itu semua tak terlalu penting.

Fantasi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang