32. Masih hatiku? #3

830 57 0
                                    

###___vote bang___###




























Marsha tak main-main dengan keputusannya, ia benar-benar berpacaran dengan Zeean.

Zeean tahu bahwa ia hanya di jadikan pelampiasan untuk Marsha, namun ia tak memprotes apapun.

Dalam hatinya ia malah bersyukur akhirnya setelah sekian lama tuhan mendengar harapan yang selalu ia panjatkan selama bertahun-tahuan lamanya.

Hari ini Marsha memintanya untuk menemani gadis itu ke toko buku.

Tentu saja tanpa penolakan ia menuruti permintaan Marsha.

Entah, jakarta yang terlalu kecil atau manusianya yang sedikit.

Kali ini Marsha bertemu dengan Revaldo dengan pacarnya Ashel.

Ya, mereka memutuskan untuk pacaran sejak Marsha memutuskan Revaldo.

Entah itu kesempatan yang Revaldo tunggu selama ini, atau memang untuk membalas Marsha dengan cara yang sama, Marsha yang tiba-tiba memutuskan untuk berpaling ke zeean dan ia membalasnya dengan memutuskan untuk berpaling pada Ashel.

Tak seperti Marsha dengan mantannya lucky yang tak pernah bertemu setelah putus, justru kebalikannya dengan Revaldo sekarang.

takdir kini selalu mempertemukan mereka. dua hari yang lalu mereka harus bertemu berpapasan muka di mall, dan hari ini hal itu terulang kembali.. mereka harus berpapasan kembali, tentunya keduanya seperti orang asing yang tak pernah kenal satu sama lain, seolah tak pernah berbagi kasih sayang satu sama lain, seolah tak pernah bertukar saliva.

Jangan kan menyapa, tersenyum saja tidak.

Raut Wajah Marsha akan menunjukkan datar jika bertemu makhluk bernama Revaldo, ia tak segan untuk memberikan tatapan kebencian namun Aldo trus membalasnya dengan tatapan penuh keteduhan.

"Kak.. kita pergi aja yuk.." ajak Marsha karena tak nyaman Revaldo terus mengawasinya dengan tatapan sejak tadi.

"Beli buku nya ga jadi??" Tanya zeean

"Lain kali aja... Aku ga bisa konsen kak.." jawab Marsha

"Oh, yauda.. ayokk"

Reflek zeean menggenggam tangan lembut Marsha, membuat pria yang disana kepanasan melihatnya.


_____________



Kini Marsha sudah berada di restoran dengan zeean di depannya, mereka memakan ramen rekomendasi zeean dengan sesekali mengobrol ringan.

"Enak??" Tanya zeean yang memperhatikan cara makan Marsha yang masih terlihat ogah-ogahan.

"Enak kok.." jawab Marsha

Zeean menghela nafasnya, ia lelah setiap hari melihat Marsha tak bersemangat seperti sekarang.

"Sya............." Zean memanggil dengan lembut

"Iya kenapa...??" Tanya Marsha yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk makanannya.

"Kamu tau dari mana kalo ramen ini enak kalo kamu ga makan???" Tanya zeean menyadarkan Marsha.

Ia mana sadar sedari tadi kerjaannya hanya melamun mengodak-aduk mie sambil menjawab pertanyaan zeean dengan tatapan kosong.

"Sya............. Udah ya....... Udah nyiksa diri kamu sendiri, kamu juga harus sayang sama diri kamu sendiri sya......." Ucap Zeean

Marsha terdiam tak merespon omongan zeean.

"Makan ya... Aaaaaaaa............"

Zeean memegang dagu Marsha dengan sebelah tangannya agar gadis itu tetap fokus padanya, dan tangan satunya memegang sumpit yang melilit sekumpulan ramen yang kini berada di depan bibir Marsha yang siap untuk di masukan ke mulut gadis itu.

Fantasi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang