4.Cemburu

1.3K 63 0
                                    













Makin hari Lucky semakin menunjukkan rasa sukanya pada Marsha.
Siapapun akan mengira Lucky adalah kekasih Marsha, bagaimana tidak tiada hari untuk tidak bersama Marsha bahkan hari Minggu pun bukan hari libur untuk mendekati Marsha.
Kerap kali lucky menelpon bahkan video call dengan Marsha walau sekedar bertanya hal-hal remeh seperti sedang apa?, sudah makan belum?, hal itu ia lakukan agar ia bisa mendapatkan hati seorang Marsha Lenathea.

Makin hari makin lengket aja

Itu adalah kata yang sering banyak orang lontarkan pada keduanya ketika bersama.

Marsha tak pernah sedikitpun datang atau menghampiri Lucky, bahkan Marsha tipikal orang yang kalau tidak di chat duluan selamanya dia Takan chat duluan.

"Gimana hubungan lu sama kak lucky???" Tanya Katherine pada Marsha yang duduk di depannya yang kini tengah menyantap soto ayam dengan nasi.

"Gak gimana-gimana"

Marsha menjawab tanpa menatap Katherine seolah itu adalah pertanyaan tak penting yang harus ia jawab.
Karena nyatanya Marsha dan Lucky memang tak ada hubungan spesial sampai sekarang.
Ia pun kadang bingung dengan sikap dan tatapan lucky yang seolah memujanya tapi tak ada pergerakan sedikitpun hingga saat ini, ia tak ingin ambil pusing dengan pria itu.
Toh perjalanan hidupnya masih panjang, ia pun masih sadar bahwa ia masih anak ABG yang masih dalam masa pubertas dan belum bisa di katakan dewasa.
Ia masih merasa ia adalah seorang anak kecil yang masih haus akan perhatian orang tuanya, ia belum terpikirkan untuk mengurus kehidupan baru yang di namakan orang dengan kata 'pacaran'

Baginya bukankah itu merepotkan?? Bagaimana bisa banyak orang yang iri bahkan sirik padanya, tak jarang dia mendengar umpatan siswi-siswi lain yang merasa kalah telak dengannya yang baru masuk sekolah sudah bisa menggaet kakak kelasnya.

Tapi Marsha tak menghiraukannya, toh untuk apa?? Itu bukan suatu pencapaian yang Marsha inginkan, bukan pula sesuatu yang patut di banggakan.

Sesungguhnya Marsha belum siap dengan kata 'pacaran' tapi teman-temannya kini selalu bilang padanya bahwa yang ia jalani kini bersama lucky adalah simulasi pacaran.

'Benarkah pacaran seperti itu???' benak Marsha masih bertanya-tanya akan hal itu.

Ia merasa terlalu berantakan untuk menikmati pergaulan remaja yang seperti itu.

"Sha.. sha.. gua liat kak lucky sama cewek sha.. lu harus liat sha.." ucap indah yang datang-datang menggebrak-gebrak meja kantin yang sedang mereka pakai untuk makan.

"Hah?? Liat dimana??" Tanya Marsha mencondongkan wajahnya ke atas menatap indah teman satu circle nya yang kini berdiri di hadapannya.

"Yang bener aja loh...!!!" Sahut Katherine kaget

"Eh, tapi masa sih.. dia kan lagi Deket sama marsha masa sih malah sama yang lain??? Buaya apa tuh orang..!!!" Ujar Katherine

Bukan Katherine jika tak kompor, bak asap Katherine menuangkan bensin pada Marsha yang kini tengah di telan api cemburu.

Bukannya dia belum siap pacaran kenapa wajahnya kini merah padam mendengar lucky dengan wanita lain???

"Kak indah liat dimana???" Tanya Marsha.

Kak indah, Maupun Katherine sudah terbiasa dengan menyebut nama indah dengan kata "kak" meski mereka satu kelas, namun itu hanyalah suatu julukan bahwa indah sudah mereka anggap sebagai kakak mereka sendiri

"Itu sha.. samping toilet.." jawab Indah

"Gais kalian disini aja ya, gua belum selesai makan.. tungguin.." ucap Marsha

Tak aba-aba Marsha berdiri dari duduknya meninggal kantin dan menuju arah yang indah infokan barusan.
Dahinya berkerut, alisnya beradu ketika dia melihat pria yang sedang dekat dengannya itu kini tengah berduaan.
Mereka memang tidak bergandengan tangan atau melakukan hal mesra lainnya.
Mereka hanya tengah berdiri berhadapan satu sama lain sambil mengobrol entah apa yang mereka obrolkan hingga sesekali mereka tertawa riang.

Marsha melihat dari jarak yang tak begitu jauh tapi tak begitu dekat pula.
Sebenernya tak ada yang aneh namun kenapa hatinya kini begitu panas?? Apa ini yang orang bilang rasa cemburu?? Tapi untuk apa?? Lucky hanyalah teman tidak lebih.
Jadi hak apa Marsha harus cemburu..???

Marsha yang melihatnya beberapa menit tak lama ia meninggalkan tempat itu

Ia berjalan sambil berpikir, Kenapa ia tak rela jika senyum lucky yang biasanya ia Padang harus di berikan pada wanita lain juga???,

Marsha menggelengkan kepalanya jangan sampai ia menjadi wanita psikopat yang tak rela jika pria nya bersosialisasi dengan orang lain, bukankah hal wajar jika hanya tersenyum??

Ayolah shaa... Mereka tidak bermesraan kok. Mereka hanya mengobrol berdua sambil tertawa itu saja

batin Marsha coba menyadarkan diri sendiri

Ini kak Lucky yang bajingan atau gua yang baperan sih???

Marsha bertanya-tanya di hatinya

Sesampainya di kantin ia kembali duduk di tempatnya yang sempat ia tinggalkan, kuah soto ini kini hanya ia ratapi.. bagaimana bisa selera makannya hilang hanya karena sebuah pemandangan yang menguras hati dan pikirannya.

"Plisss deh cah.. ga perlu drama.. nasi lu udh abis tinggal kuahnya doang, jangan seakan lu belum makan sama sekali ya.. gua tabok juga lu..!!" Ujar Katherine memecahkan pikirannya tentang pria tersebut

"Ahahahhahaha"

Indah langsung bergerak tawa di buatnya.
Bagaimana bisa Katherine bisa saja membuat orang tertawa di saat kondisi seserius ini

"Iya juga yahh... Hahahaha" Marsha datang dengan wajah di tekuk kini malah di buat sakit perut karena celetukan Katherine


















Pesan author:
Gais tinggalkan jejak ya, aku minta maaf klo ada typo atau kesalahan penulisan soalnya aku nulis pake hp yang kadang ngetik apa muncul apa...
Bagi kalian aja ini yang ngerti wkwkwkwk 🤣🤣 maklum hp kentang.
kalo kalian suka vote sm komen ya.


Fantasi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang