12. Kaget

858 67 0
                                    













__&&@
Baca elit vote sulit😌😌🤌🏻
&&&_---
















"Tin....tinnnnn........!!!!!!!"

Suara klakson mobil yang berhenti di depan Marsha mengagetkannya.

Perlahan kaca mobil sang pengemudi terbuka.

"Kak Revaldo.. kok malah Lo yang jemput???!!!" Tanya Marsha sedikit tidak terima

Ia sebenarnya meminta Marlo yang menjemputnya dan Marlo menyanggupi permintaan Marsha.

Namun, kenapa yang datang justru temannya yang koplak ini??

"Kenapa???? Ga suka gua yang jemput??" Tanya Revaldo

"Abang gue mana???" Tanya Marsha

Kata 'Lo, gue' sekarang sering terlontar di mulut Marsha jika ia mengobrol dengan Revaldo

Ia sudah tak sungkan seperti pertama mereka bertemu, sejak saat acara barbequean di rumah membuatnya semakin akrab dan dekat dengan pria satu itu.

"Abang lu nyari ubur-ubur bareng Patrick si bintang laut.. dah masuk banyak tanya Lo..." Jawab Revaldo dengan senyum jahilnya

"Abang gua Marlo bukan Spongebob..." Ucap Marsha menatap malas Revaldo.

Iapun menarik pintu belakang

"Heh.. depan..!!! Lo kira gua supir lu..!!!" Kata Revaldo menghentikan pergerakan Marsha yang hendak duduk di kursi belakang

"Iya... Bawelll ah..!!"

Dengan terpaksa Marsha duduk di depan, bersebelahan dengan Revaldo.

"Ini mau langsung pulang apa pacaran dulu nihhh???" Tanya Revaldo dengan nada menggoda.

"Ga punya pacar..!!" Jawab Marsha

"Yauda jadi pacar gua aja biar punya.." usul Revaldo sembarang

Ya, pria itu seperti tak ada serius nya.
Setiap kata di mulutnya hanyalah ocehan dan gurauan saja.

"Waaadddduuuhhhh.. engga dulu deh kak" jawab Marsha

"Kok nadanya gitu banget?? Kek gua beban banget.. padahal gua ga jelek-jelek amatt loh.." kata Revaldo melirik dirinya sendiri dari kaca mobil di atasnya.

Bersamaan dengan itu ia melihat pantulan wajah Marsha seperti jijik mendengar pujian Revaldo pada dirinya sendiri

"Hahahaha...Biasa aja dong muka nya..." Ujar Revaldo lalu mencolek dagu Marsha

"Hiiiihhhhh... Maen colak-colek aja..!!" Seru Marsha

"Hahahaha.. sorry deh sorry, langsung pulang nih kita??" Tanya Revaldo

"Gue laper banget nih kak... Makan dulu gak papa kan?" Tanya Marsha takut-takut menyita waktu Revaldo

"Ya engga papa dong.. apasiii yang engga buat kamu..." Di sambung tawa Revaldo yang garing

Melihat raut wajah Marsha yang semakin malas menanggapinya, ia pun kembali ke topik pembicaraan.

"Makan dimana nih kita?" Tanya Revaldo

"Terserah deh..." Marsha kadung malas menanggapinya

"Yakin nih terserah..??? Nanti gua berenti di tukang Sempol ngamokkk..." Kata Revaldo dengan  mata yang melirik Marsha

"Ya engga Sempol juga dong..!! Orang aku pengen makan kok bukan jajan.." jawab Marsha

"Ya kan Sempol juga di makan bukan di minum..." Ucap Revaldo

"Hallahhhhh terserah deh capek gue... Udah pulang langsung aja deh kesel gue lama-lama ngomong sama lu.." kata Marsha

"Yahhhhh ngambek.. yauda kita makan ya, beneran makan deh.. maaf ya cinta aku becanda kok.." ucap Revaldo

Namun tak mendapatkan respon sedikit pun dari Marsha, sepertinya ia benar-benar sudah benar-benar dongkol kali ini dengan bercandaan Revaldo yang tiada henti.

Selang beberapa lama kemudian mobil berhenti di restoran.
Revaldo menghentikan laju kendaraannya yang kini telah sampai di parkiran.

Self belt pun ia lepaskan, pergerakannya masih tak di respon oleh Marsha.
Gadis itu masih terlihat diam saja di sampingnya.

"Ayokk makan dulu.. ngambek nya nanti di lanjut lagi kalo udah kenyang ya.." ujar Revaldo

tanpa babibu membukakan self belt Marsha membuat gadis itu tercengang kaget.

"Ayokk.. Mau makan ga??? Kok diem..??" Tanya Revaldo dengan jarak Wajah yang begitu dekat di depan Marsha.

Sudah lebih dari dua tahun ini ia tak pernah merasakan jantungnya berdebar seperti ini.

Apakah Marsha mulai terpesona dengan Revaldo??? Atau mungkin ia hanya kaget saja dengan tindakan Revaldo yang tiba-tiba yang membuatnya jantungan seperti yang terjadi sekarang ini??
Entahlah.. namun Marsha tak terlalu mempedulikan perasaannya sekarang.

Baginya kini ia masih ingin merasakan kehangatan keluarga nya lebih lama, ia takut jika ia jatuh cinta kembali tuhan merebut kebahagiaan keluarga nya lagi dan menggantinya dengan kebahagiaan dari luar lewat status 'pacaran' nya.

Ia masih takut tuhan tak berlaku adil padanya.

Baginya tak apa tak memiliki kekasih, yang penting keluarga nya tetap utuh seperti sekarang.

Di pikiran Marsha saat ini pacaran tak terlalu ia butuhkan, jadi tak ada alasan ia harus menggantungkan kebahagiaan pada lawan jenis.

Ia juga masih ingin fokus pada kuliah nya.

"Loh kok malah bengong?? Gue salah lagi kah???" Tanya Revaldo yang kini kembali duduk di samping Marsha sambil melambaikan tangan tepat di wajah Marsha agar gadis itu cepat kembali kesadarannya.

"Ayokkkk turun.." ajak Revaldo

Marsha hanya mengangguk tanda setuju.

Marsha tak menolak ketika Revaldo menggandeng tangannya saat menyebar jalan, ia hanya membiarkannya untuk memastikan apa yang ia rasakan barusan.

Fantasi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang