47. Kedatangan Revaldo

959 58 5
                                    

###____vote bang___###



















Marsha terbangun dari tidurnya, ia menatap jam sudah menunjukkan pukul 8 malam.

Ia beranjak duduk di depan tolet melihat pantulan dirinya sendiri dari kaca di hadapannya.

Matanya bengkak karena terlalu banyak menangis akibat pertengkarannya dengan Zeean tadi sore.

Marsha menolak ajakan mamihnya untuk makan, menolak untuk keluar kamar, bahkan ketika mamihnya mencoba untuk masuk untuk berbicara dengannya pun tak di buka sama sekali pintu kamarnya barang se centi pun. Ia ingin sendiri tak ingin orang lain masuk pada masalahnya.

Marsha mengingat beberapa kali Revaldo menemuinya tanpa ketahuan oleh Zeean, namun Marsha terus menghindari pria yang hanya akan menjadi masalah dalam hidupnya itu.

Tentu saja ia tak bilang pada Zeean takut-takut mereka malah berkelahi gara-gara dirinya.

Revaldo bilang bahwa ia sedang di tugaskan di jakarta sebulan terakhir ini, maka itu ia selalu menemui Marsha.

Revaldo berani menemui Marsha Karena Ashel sendiri sedang berada di Surabaya tak ikut dengannya, sehingga Revaldo merasa bebas dari pengawas Ashel.

Jika boleh jujur memang pria itu menawarkan diri mengajaknya untuk kembali menjalin kasih seperti dulu.

Namun hati Marsha yang sekarang bukanlah Marsha yang dulu.

Marsha yang dulunya hanya percaya dan cinta pada Revaldo namun faktanya pria itu telah berkhianat dan tega meninggalkannya.

Kasih Marsha telah kandas untuk Revaldo semenjak pria itu lebih memilih wanita lain di banding dirinya.

Dan hatinya yang sakit perlahan sudah tumbuh untuk pria bernama Zeean.

Marsha udah menolak ajakan Revaldo untuk bertemu beberapa kali, namun pria itu nekat ke kampusnya bahkan ketika Zeean yang akhir-akhir ini tak main ke rumahnya Revaldo lah yang nekat main ke rumah Marsha ber alasan mengunjungi rumah itu untuk main pada Marlo hanyalah topeng.

Karena pada akhirnya Mamih anin yang terus-menerus memanggil Marsha untuk keluar karena Revaldo telah menunggunya, bukan menunggu Marlo.

Marlo tak ingin ikut campur kedalam urusan hubungan percintaan adiknya dengan temannya itu tak ambil pusing, ia membiarkannya seolah ia tak melihat kejanggalan atau kesalahan jika melihat mereka mengobrol berdua di rumah.

Ia juga tipikal orang yang masing-masing, ia tak pernah mengadu pada Zeean bahwa Marsha sering di kunjungi Revaldo, begitu pula Marsha yang menutup rapat mulutnya.

Karena ia terpaksa menemui Revaldo hanya sekedar menghargai tamu yang datang untuknya.

Meskipun Revaldo sering mengungkapkan perasaannya di sela-sela obrolannya Marsha sudah tidak perduli semua itu, Marsha lebih sering mencuekan pria itu membiarkannya berbicara sendiri hingga bosan, Marsha hanya akan menyahut ketika ia minat saja. namun jika pria itu sudah mengungkit masa lalu dan mengungkap perasaannya Marsha akan mengabaikannya pura-pura tidak dengar dengan sibuk memainkan handphonenya hingga pria itu bosan dan pergi dengan sendirinya.

Tokkkk Tokkkkk Tokkkkk.....!!!

Suara pintu kamar Marsha yang di ketuk dari luar oleh seseorang

"Sha... Ada nak Aldo tuh bawain makanan...!!" Ucap Anin dari balik pintu kamar yang tertutup rapat

Marsha menghela nafas membuang nafas kasar, Revaldo lagi... Revaldo lagi... Sore tadi juga ia bertengkar dengan Zeean perkara bunga Revaldo sekarang malah orangnya yang datang.batin Marsha

Fantasi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang