2. Minuman ion

1.8K 84 0
                                    












Beberapa saat ketika pembina membubarkan barisan semua calon siswa-siswi itu pun membubarkan barisan.

"Cah.. gimana ini kita kabur aja apa??!!" Bujuk Katherine panik karena jam pulang telah tiba itu artinya mereka harus menghadap kak Andre

"Jangan ngawur deh lu.. mau kena masalah lagi??!!" Jawab Marsha dengan raut muka santay nan di buat-buat padahal dalam hatinya pun ikut ketakutan hanya saja ia tak ingin Katherine tau bahwa ia juga sama pengecut nya

"Kalian ga lupa kan sama titah saya tadi???" Tanya kak Andre yang tiba-tiba saja muncul di hadapan Katherine dan Marsha yang sedang berjalan, kedua nya tercengang kaget bagaimana bisa belum ada beberapa menit mereka membicarakannya orang yang di tuju tiba-tiba saja muncul di hadapan mereka.

"I-iyaaa.. kak.." jawab kedua sahabat itu gugup

"Oke ikuti saya.." ujar Andre

Perlahan Marsha dan Katherine mengikuti langkah Andre yang berjalan melewati beberapa kelas kosong, tentu saja kosong karena ini sudah jam pulang tak banyak orang yang masih berlalu lalang di sini.

"Lu.. Lucky.." panggil Andre dr ambang depan pintu kelas yang terbuka lebar.

Ia memanggil Lucky siswa yang tadi jadi pusat perhatian Katherine karena tingkah nya yang terus-menerus memperhatikan sahabatnya yang di sampingnya ini, dan tentu saja lucky pula adalah dewa penyelamat bagi dirinya dan sahabatnya ini karena menyelamatkan mereka dari jeratan hukuman yang kak Andre berikan.

Lucky yang sedari tadi sedang asik mengutak-atik kan handphone nya itu pun menoleh ke sumber suara.

"Ini gua bawain.. jangan lupa janji lu ya..." Ujar Andre

Entah apa yang lucky janjikan pada Andre, mereka seolah melakukan transaksi gelap seolah Marsha dan Katherine adalah target penjualan tersebut.

"Oke bang.. siapppp..!!" Ujar Lucky mengacung jempolnya keatas.

"Kalian menghadap sana masuk ke bang Lucky" ujar Andre pada Marsha dan Katherine

"Oke kak.." jawab mereka

"Bang kok dua siih?? Gua kan minta nya satu..." Ucap Andre yang tak berubah posisi sedari tadi, duduk di atas meja tanpa menghampiri Andre di palang pintu

"Anggap aja buy one get two" jawab Andre cecengiran

"Ahahhaa.. bisa ae lu.." jawab lucky

"Dahlah, gua balik dulu lah.." ujar Andre

"Oke bang.. thank's ya..." Kata lucky

"Awas ati-ati lu lecet anak orang..!!" Gurau Andre

"Di kira motor apa nyampe lecet... Udah balik Sono.. husss... Huss..." Kata lucky

"Oke.. gua juga ga bisa lama ada janji.. gua balik ya..." Pamit andre untuk yang ke dua kali

"Dari tadi ngomong doang.. balik, balik, eh.. kagak balik-balik.. udah sana.. lama banget anjjjiiiirrrr, sana balikkk...." Usir Lucky yang sudah muak dengan drama Andre

"Oke.. awas janji lu Jan lupa.." ucap Andre yang mulai meninggalkan Marsha dan Katherine.

"Hati-hati di jalan bang..." Sahut Lucky saat Andre mulai berjalan meninggalkan kelas, yang hanya dapat jawab acungan jempol oleh Andre

Sepi....
Iya itu yang dua sahabat itu rasakan ketika menghadap Lucky yang sedari tadi tak merubah posisi sama sekali, ia pun nampak sibuk dengan handphone nya, meski sesekali senyum dan tawa menghiasi wajahnya ketika melihat isi Chat di handphone nya.
Entah apa yang ia baca sampai mengabaikan dua gadis di hadapannya kini.

"Kak.. kalo gada yang perlu di bahas lagi kita pulang aja ya" ujar Katherine yang sudah pegal berdiri di depan lucky saat ini

"Oh, iya saya lupa ada kalian sorry. Saya panggil kalian apanih??!!" Kata pria itu dengan nada so akrab Seolah ia ingin menjadi bagian dari teman mereka padahal dia sama saja berengsek nya dengan senior-seniornya yang lain yang setiap hari kerjaannya hanya menjahili mereka.

"Ya kan kita punya nama kak.." ujar Katherine yang mulai muak dengan drama ini

"Katherine..." Bisik Marsha sambil melotot tanda peringatan takut-takut mereka malah dapat hukuman lagi di esok hari.

"Wiiiiiiihhhhh, santay dong santay.. kalian pegal kan.. duduk dulu aja ayokk duduk.." Lucky mempersilahkan kedua wanita itu duduk di meja yang ia duduki, tak sopan memang bukannya duduk di kursi tapi malah duduk di meja.

Marsha dan Katherine tak bisa berbuat banyak mereka hanya menuruti kata seniornya itu

"Katherine.. Marshaaa Lenaa theeaa" Ucap Lucky membaca nama yang tertera di selebar kardus di masing-masing dada mereka.

Namun, entah mengapa Katherine mulai hafal gelagat orang ini apalagi dari pengucapan nama teman sebelah nya Marsha, ia mengucapkan perlahan sambil eye contact dengan sahabat nya itu.
Entah lah, bagi Katherine Marsha antara polos dan goblok, dia tak mengerti dengan tatapan lucky yang begitu sendu menatap nya.
Katherine berpikir orang gila pun akan bisa tau jika pandangan menghujani Marsha dengan penuh pujaan ini adalah simbol ketertarikan seorang pria ke seorang wanita.
Tapi ketika Katherine menoleh ke arah Marsha, raut wajahnya berbalik terbalik.
Raut wajah Marsha bagai anak TK yang sedang memperhatikan gurunya yang sedang menerangkan di depan kelas.

"Marsha tolol..." Bisik Katherine yang dengan nada yang bahkan tak bisa di dengar oleh dirinya sendiri

"Ini minum dulu.." Lucky mengeluarkan satu minuman ion dari tas nya. Dan mengasongkannya pada marsha

"Loh kok cuma Marsha doang si kak.. aku engga??!!" Rengek Katherine yang merasa tidak adil

"Eh, iya ya..." Sahut Lucky tersenyum malu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Yasudah tin.. buat kamu aja, aku ga aus kok.." ucap Marsha mengambil minuman itu lalu mengasongkannya ke Katherine

"Tumben aku kamu.."

bantin Katherine nyinyir karena Marsha tak biasanya menggunakan panggilan aku kamu padanya. Ia pun tau bahwa sebutan tersebut hanya berlaku ketika mereka urgent saja

"Makasih ya..."

Katherine menerima minuman itu dengan riang gembira dan langsung ia buka dan ia teguk saat itu juga.
Ia sudah tak sungkan dan bahkan tak takut lagi pada senior di depannya ini, bahkan saat ini ia berani bertaruh bahwa pria yang sedang berdiri di hadapannya ini sedang mode mendekati sahabatnya sendiri, jadi jika ingin Marsha maka pria itu harus bisa mendapatkan simpatinya juga.

"Marsha punya KTP belum???" Tanya Lucky

"Ya belum lah kak..." Jawab Marsha agak malas menjawab pertanyaan bodoh yang seharusnya Lucky sendiri sudah mengetahuinya

"Kalo no handphone punya???" Tanya Lucky..

Hampir saja Katherine tersedak oleh minuman nya sendiri, Pria di hadapannya hanya tampan saja tapi, sangat kolot bahkan untuk meminta no handphone saja ia harus berembel-embelkan KTP.
Katherine sudah menduga ini akan terjadi bahkan si tolol Marsha ini malah menyahuti dengan menjawab.

"Punya kak..kenapa????"

Katherine sudah gemasss sekali dengan kepolosan sahabat nya ini, rasanya dia ingin mengunyah bumi beserta isinya..
Bagaimana bisa Marsha tidak peka dengan pertanda yang sedari tadi diberikan oleh seniornya ini

Fantasi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang