29. Alasan

810 53 0
                                    

##___pak camat naik odong-odong, cemangatin dong 😌🤌🏻___##
Vote gais...😇😇😇

























Sudah seminggu lebih Revaldo tak berhubungan dengan Marsha, ia setiap hari mengirim banyak pesan namun tak satu pun pesan Revaldo di balas oleh kekasihnya itu.

Entah berapa kali Revaldo menelpon Marsha namun gadis itu selalu menolak panggilan teleponnya.

Revaldo mencoba mendatangi rumah Marsha namun setiap ia kesana Marsha selalu tak ada di rumah, sepertinya gadis itu tak main-main dengan ucapannya, ia seperti menghukum Revaldo dengan menjauhinya.

Marsha hanya ingin Revaldo berpikir dan sadar kehadiran Marsha dalam hidupnya adalah hal yang penting.

Marsha ingin menyadarkan Revaldo agar pria itu tak lagi gila jabatan, bahwa hal yang ia lakukan adalah perbuatan yang jahat.

Bagaimana tidak jahat ia menghalalkan segala untuk naik jabatan, sekalipun harus mendekati anak atasannya sendiri yang tak lain adalah mantannya sendiri.

Marsha Takan pernah setuju jika Revaldo melakukan hal itu apalagi dengan alasan mengincar jabatan, ia tau dan sudah memperkirakan bagaimana akhirnya jika Revaldo masih melanjutkan misinya itu.

Jika Revaldo masih berlanjut, Marsha tahu endingnya ia akan kembali di khianati dan di tinggalkan.

Jika dulu di tinggalkan karena kesalahan fatal yang tak di sengaja, mungkin sekarang akan di tinggalkan karena di sengaja.

Sejujurnya Marsha tak ingin ada kata perpisahan, di lubuk hatinya yang paling dalam ia juga tak ingin menjauhi Revaldo.

Namun, ia tak mungkin diam saja di suatu seperti ini.

Revaldo kian hari kian resah mendapatkan penolakan Marsha, ia resah, kurang tidur, bahkan makan tak teratur.

Marsha telah msuk terlalu dalam di hidupnya, pengaruh gadis itu dalam hidupnya membuatnya kacau seperti sekarang.



______________






Semalaman Revaldo tak bisa tidur kata-kata Marsha terakhir kali bertemu masih terngiang-ngiang di telinganya, Otaknya berputar hanya tentang Marsha.

Perasaan dan egonya yang saling menjatuhkan satu sama lain, berdebat di kepalanya.

Pikirannya larut dalam kecemasan, terkadang ia memikirkan jangka panjang tentang karirnya yang dia pikir itu pun untuk kelangsungan hidup kedepannya dengan Marsha.

Namun ia berpikir kembali bagaimana perasaan jika melihatnya langsung bersama Ashel yang notabene nya mantan kekasihnya sendiri.

Setelah berdebat dengan dirinya sendiri, setelah memikirkan sepanjang malam akhirnya Revaldo mengambil keputusan untuk menyerah dengan ego nya, lagi pula Marsha segalanya sekarang bagi Revaldo bukan seperti mantan kekasihnya Ashel yang meninggalkannya sesukanya tanpa kabar dan kini malah hadir kembali menawarkan kenyamanan yang sama.

Hari ini Revaldo dan Ashel telah sepakat untuk bertemu di Broto caffe yang telah di sepakati.

Dari kejauhan ia melihat Ashel yang telah lebih dulu datang dan mendapatkan tempat duduk.

Dengan segera Revaldo menghampiri Ashel.

"Udah lama shel..??" Tanya Revaldo yang menarik bangku lalu duduk saling berhadapan dengan Ashel, dengan meja di depannya sebagai pembatasnya.

"Caffe nya masih kaya dulu ya do.." gumam Ashel dengan mata menatap sekitar

"Hmm.. iya.." jawab Revaldo seperti tak berselera.

Fantasi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang