34. curiga

961 59 5
                                    

___vote gaiss____
































POV zeean

Hubunganku kian hari bukanya semakin baik... Namun malah sebaliknya, semakin hari hubungan ku semakin memburuk. Kian hari Marsha semakin membuat ku pusing...

Tak seperti saat ia pacaran dengan Revaldo yang terlihat baik-baik saja, bahkan adem ayem tak pernah ada keributan.

Itu semua tak berlaku untuk ku, Marsha gampang marah padaku.. sedikit saja aku melakukan kesalahan ia akan mencecar ku dengan omelan-omelan yang kadang menurut ku tak masuk akal.

Ia selalu bilang pada ku belum bisa mencintai ku tapi, semakin hari gadis itu semakin berani padaku, setiap pulang kerja meski aku selalu rutin berkunjung kerumahnya dulu tak langsung pulang.. ada saja hal yang ia curigai hingga kami harus cekcok.

Seperti hari ini dia mencurigaiku karena telat 20 menit ke rumahnya, padahal dia hapal sendiri jakarta macetnya seperti apa.

Apalagi hari ini adalah arus balik mudik setelah lebaran, kendaraan padat merayap.

Jika aku bisa terbang untuk menghindari kemacetan ibu kota sudah ku lakukan agar tak mendapat pertanyaan yang mengintrogasi kekasihku yang seperti singa yang siap menelan ku kapan saja seperti sekarang ini.

"Kok malah bengong..??!!! Mikirin siapa sih kamu???!!!!" Bentak Marsha memecahkan pikiran ku

"Mikirin apa sya..?? Ga mikirin apa-apa loh aku.. sumpah...!!!" Jawab ku

"Hallahhhhh alesan.. enak ya tiap hari ketemu sama sekretaris suci yang sexy itu...." Sindir Marsha

Lagi-lagi dia membahas itu lagi...

Sudah berapa puluh kali aku jelaskan bahwa kami hanya rekan kerja, tetap saja dia masih berkata seperti itu membuat ku sudah malas untuk menjawabnya.

"Tuhhhh kan... Diem lagi....!!!!!!" Kata Marsha dengan nada tinggi mengagetkan

"Di jawab salah.. diem juga salah.. aku salah terus ya di mata kamu..." Jawab ku lelah dengan perdebatan yang tak jelas apa yang di ributkan

"Tinggal jawab aja apa susahnya sih..!!!"

Tentu saja wanita selalu benar, dan pria selalu salah.

"Terserah kamu aja deh Syah.. mending aku pulang kalo cuma mau kamu Omelin tiap hari begini..." Ucap ku

Entah lah, aku lelah sekali hari ini, aku lelah sekali dengan kemacetan hari ini, aku lelah dengan Marsha setiap hari selalu begini

Padahal aku selalu membayangkan bisa tidur di atas pahanya sepulang kerja, Lalu ia mengusap-usap rambutku hingga ku tertidur, aku yakin lelahku, penatku, stresnya aku dalam dunia pekerjaan akan hilang begitu saja jika mendapatkan perlakuan demikian darinya.

"Kamu kok gitu sih sekarang... Kamu udah gak sayang lagi sama aku...." Ucap Marsha dengan suara bergetar.

Ku lihat matanya kini sudah berkaca-kaca hendak menangis.

"Engga.. engga.. aku salah.. aku salah... aku sayang kok sama kamu" jawab ku segera berlutut dengan kedua tangan menggenggam tangannya.

Jika begini di mata orang tetap saja aku yang salah membuat seorang wanita menangis.

Jika ada hukum pria boleh menangis aku kan menangis di tengah-tengah keramaian di Monas agar semua orang tau betapa kejam dan mengerikannya kekasihku yang sekarang.

"Cup.. cup.. cup.. udah ya.. maffin aku ya.."

Beruntung sekali Revaldo bisa mendapatkan versi Marsha yang amat sangat berhati malaikat.

Fantasi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang