Kebetulan atau Takdir? (13)

119 16 0
                                    


"Jidat"

Wanita cantik dengan rambut blondenya menatap sosok bersurai pink yang nampak mencolok sedang berjalan kearahnya. Gadis itu pun tersenyum cerah melihat sahabat yang dirindukannya.

"Pig"

Mereka pun berpelukan melampiaskan resa rindu setelah beberapa tahun tidak bertemu. Yah ino merupakan dokter specialis kulit di KH, dia cukup popular karena kecantikannya yang mampu membuat para wanita iri dengan tampilannya, tentunya penampilan nomor satu dimata wanita tersebut. tidak heran dia mengambil specialis itu, karena sesuai passionnya. Terpisah dengan sakura cukup lama, tapi hubungan mereka sangat dekat, tidak jarang ino mengunjunginya di New York saat liburan. Ino memang Bestienya.

"jidat... aku sangat merindukanmu" dia melepaskan pelukannya dengan sakura. Menatap perubahan sahabat karibnya. "wahhh... apa ini benar kau jidat? Kau tampak lebih modis sekarang"

"aku cukup menjadi sainganmu sekarang pig. Hihihi" ucap sakura sambil berpose cantik

"ah tidak tidak, kau bahkau jauh memukau, astaga apa kau sedang jatuh cinta?"

Sakura mengangkat satu alis kirinya menatap ino "hei.. aku tetap cantik meski tidak sedang jatuh cinta kau tahu"

"yah yahh... tapi kau tampak lebih berbeda jidat. Ternyata saranku tidak kau anggap angin belaka. Biasanya kau tak peduli dengan penampilan"

"mungkin sedikit perubahan bisa membuat hidupku lebih menarik hahaha"

"aku jamin 100% gara-san melihatmu pasti dia klepek-klepek"

"haha, dia selalu sama, tampa ku ubah penampilanku juga sikapnya tetap sama padaku"

"kau sudah bertemu dengannya? Cepat juga pergerakannya"

"yah aku bahkan kaget ternyata bisa bertemu lagi dengannya, dan hei kenapa kau tidak memberitahuku? " ucap sakura sambil memandang ino jengkel, yah sahabat blondenya ini tentu tahu semua tentang sakura, bahkan setiap pria-pria didekatnya, namanya juga besti, meski sudah lama berpisah tapi mereka tetap komunikasi, bahkan tak jarang ino mengunjungi sakura di LA. Yah ino mengenal Gara karna dikenalkan sakura, dan mereka cukup dekat.

"kau bahkan sangat tahu gara-san. Aku pun kaget beberapa hari lalu bertemu dengannya. Dan yah seperti itu, dia menyogokku dengan beberapa coklat. Ahh dia pria yang baik.. dan tampan hahaha"

Sakura memutar mata bosan "astaga pig, kau bahkan sudah punya sai" eh kenapa tiba-tiba mengungkit sai? Kau cemburu sakura?

"hahaha, tenang.. kau santai saja, aku sudah punya sai-kun" ino berkata sambil senyum-senyum tak jelas.

"yahh... jika kau single pun gara tidak akan semudah itu dekat dengan wanita, apalagi sepertimu. Oh bukan seleranya" ucap sakura sambil memangdang remeh ino. maksudnya apa? Menggoda ino?

Ino menatap curiga sakura "kenapa? Kau cemburu? Oh jidat tenang saja aku cukup setia untuk sai-kun." Ino terkekeh melihat tingkah sakura "tapi kau harus secepatnya bertindak, kalau tidak aka nada wanita yang sangat mau mendekati gara-san. Kau tahu kan wanita-wanita jepang seperti apa"

"sepertimu maksudnya?"

"hahaha, kau kalau cemburu benar-benar lucu jidat"

"hei.. aku tidak cemburu, yang kukatakan hanyalah fakta"

Ino seketika berhenti dan memandang sakura "fakta kalau gara-san hanya mencintaimu?"

Oh sakura terdiam, dia tidak bisa mengelak. Baru saja di kejudkan dengan pengakuan gara dan sekarang dari sahabatnya yang mengintimidasi "ayolah pig, aku sedang tidak ingin bahas ini, ayo jalan. Dan aku sudah lapar"

Decision (sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang