Decision (20)

134 14 0
                                    


Satu bulan setelah kenyataan yang diketahui sakura tentang hubungan sasuke dan karin. Dengan situasi sakura yang selalu menghindari pertemuan secara sengaja ataupun tidak sengaja dengan sasuke. Itachi juga sudah pulang dari rumah sakit dan melanjutkan kontrol rutinnya. Tidak sepenuhnya sakura menghindari sasuke, karna memang sasuke juga sangat sibuk dengan urusan bisnisnya yang membuat pria itu tidak bertemu dengan sakura. Tapi kenyataannya sakura menghindari setiap panggilan telephone ataupun sms dari sasuke. Satu bulan menjalani kegiatannya sebagai dokter specialis tidak membuat sakura tenang, kenapa bisa begitu? Yah pikirannya masih tergangu dengan isi hatinya.

Saat ini wanita itu sedang di ruangan pribadinya di KH. Tidak menikmati makan siangnya seperti rekan kerjanya yang lain. Tidak jarang teman-temannya mengajak makan siang, baik ino, gara maupun izumi. Tapi sakura lebih memilih makan diruang kerjanya. Dengan alasan membawa bekal yang dibuatnya atau bahkan sudah memesan makanan online.

"haaahhh.... Mau sampai kapan aku seperti ini?" tanyanya pada diri sendiri.

"kau seperti wanita yang sedang berbeban berat saja sakura"

"ahh tsunade-sama"

Tsunade menjumpai sakura di ruangannya. Bukan tanpa alasan, karna yang dilihatnya anak didiknya tersebut begitu murung belakangan ini, tapi tidak mempengaruhi kinerja kerjaannya. Hanya saja untuk beberapa alasan sakura menghindari setiap acara bersama.

"apa ada yang menggangu pemikiranmu? Kau bisa cerita padaku sakura "

Sakura menghela nafas panjang, yah dia juga berpikir seperti itu. Memang tidak ada yang mengetahui apa yang dia alami, bukannya tidak ingin cerita, tapi ino belakangan sibuk karena baru menikah dengan sai. Dan juga itachi teman curhatnya masih proses pemulihan, tapi karna itu itachi membuat sakura sulit bercerita mengenai perasaannya pada sasuke. Dan mungkin karena dia belum siap mengambil keputusan dan belum siap mendengar pendapat orang terhadapnya.

"aku bingung dengan perasaanku tsunade-sama"

Tsunade masih mendengarkan

"orang yang dulunya sangat aku sayangngi bahkan mungkin aku cintai, setelah sekian lama aku memutuskan untuk melupakannya. Tidak, maksudku untuk menyerah dengan perasaanku saat itu." Dia menjeda kalimatnya sambil menatap kaca jendela ruangannya.

"tapi dia kembali, entahlah bisa dibilang takdir atau memang ada hal yang harus kami selesaikan sebelumnya. Dan kenyataan yang aku ketahui saat ini, ternyata dia juga memiliki perasaan yang sama denganku, bahkan perasaan itu makin tumbuh walau kami tidak bersama dalam waktu yang lama"

"bukankah itu hal yang baik? Artinya itu bukan perasaan sepihak"

Sakura tersenyum "benar, itu tidak sepihak. Tapi... saat dia datang ternyata dia sudah punya tunangan, tidak maksudku calon tunangan. Dan dia cantik sangat baik"

Tsunade mengangguk paham "kau bilang dia juga menyatakan perasaannya padamu, tapi kenapa dia sudah bertunangan? Apa dia mempermainkanmu?"

"tidak.. pertunangan mereka, maksudku mereka tidaklah menjalin hubungan khusus. Aku tau karna keduanya menjelaskan padaku"

"jadi mereka terpaksa melakukannya?"

"Tidak juga, dia membantu wanita itu mengatasi masalahnya, dan mereka bersahabat. Dengan beberapa alasan keputusan itu saling menguntungkan keduanya"

"lalu bagaimana sekarang?"

"aa... sekarang yah? Aku mendengar dari orang terdekatnya bahkan darinya melalui chat bahwa itu sudah diselesaikan, dan mereka tidak jadi bertunangan karna tidak saling menjalin hubungan khusus. yah.. dia berusaha menghubungiku untuk menjelaskan semuanya, semua yang sebenarnya sudah aku ketahui. Tapi.... Aku menghindarinya"

Decision (sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang