Deep Talk (14)

168 14 2
                                    

Beberapa waktu sebelumnya...

Saat Sakura dan Gara bertemu sebelum ia pergi pergi dengan ino.

"nanti malam kita kencan?" tanya gara kepada sakura. Sedikit menggoda.

Sakura terkekeh dengan ajakan gara "aku ada janji dengan sahabatku nanti sore, ah mungkin besok saja"

Gara langsung cemberut mendengar penolakan dari sakura. "selesai jam berapa? Aku menyusul saja setelah acaramu selesai"

"sepertinya lama, aku sudah lama tidak bertemu mereka"

Tampaknya gara seperti kecewa, tapi tidak masalah, masih ada banyak waktu kedepannya udah bersama sakura "baiklah, kau bertemu siapa? Apa si blonde?"

Sakura terkekeh dengan sebutan ino "ia, aku janjian dengan ino dan hinata"

"ah, sahabat lavendermu dulu? Aku belum pernah bertemu dengannya"

"kapan-kapan ku ajak kau bertemu dengan sahabat-sahabatku"

Gara tampak antusias mendengar perkataan sakura "baiklah, kuanggap itu hutang dan wajib dibayar"

Sakura kembali terkekeh, melihat sifat memaksa gara. Yah Pria ini memang bisa membuat sakura mengiakan kehendaknya, yah tipekal memaksa tapi tetap cool.

"tentu, tapi mreka sudah soldout semua, bahkan sudah berencana merid, kukatakan ini agar kau tidak kecewa nantinya" sakura terkekeh sambil menggoda gara.

"hei.. apa kau keberatan aku dilirik sahabatmu? Tenang saki, aku hanya melihatmu saja" gara mengedipkan mata membalas candaan sakura.

"hahaha... baiklah aku harus segera bertemu ino. besok aku sudah masuk kerja" sakura membungkuk sambil berkata "mohon dukungannya Sensei"

Garapun menyambut perkataan sakura "hai hai, kabari aku jika kau selesai lebih awal" dia membelai surai pink sakura dengan pelan.

"baiklah sensei aku pergi" sakura melangkah pergi dan seketika berbalik "ah, apa kau tahu café di depan KH?"

"kau janjian disana? Itu tempat yang cukup populer sekitar sini"

"begitu rupanya, ah ino sudah menghubungiku jaa ne" disaat bersamaan ino menghubungi sakura

Gara melihat sakura perlahan hilang dari pandangan matanya.


Sepulang kerja gara...

Saat ia keluar dari halaman KH, gara di iringi rekan-rekan perawat yang lain, yang di dominasi oleh para wanita. Yah gara cukup humble, meski sedikit cuek dia selalu populer di kalangan wanita, tak sedikit pria juga mengagumi sikap Gara.

"sensei, tidak mampir ke tempat lain dulu?" sebut saja perawat wanita A, dia sedang Caper dengan Gara.

Gara tersenyum dan berkata "aa, sepertinya kekasihku sedang ada urusan lain saat ini" yup gara memperjelas statusnya saat ini, dia tidak ingin wanita-wanita itu terlalu over mendekatinya, yah meskipun sedikit berbohong tapi mengamini perkataannya. Dan dia tidak peduli perkataan itu keluar dari mulutnya. Sangat hal biasa jika di depan banyak orang dia berkata sakura pacarnya. Selama ini sakura tidak pernah keberatan, karena gara berkata seperti itu agar sakura tidak diganggu pria-pria hidung belang yang mau mendekati sakura. Tapi itu kan di depan pria? Hei kau berkata di depan wanita saat ini dan tidak ada sakura disampingmu.

Sontak para perawat yang mendengar kecewa, yahhh sang sensei tampan sudah punya pasangan.

"wah.. betapa beruntungnya wanita itu" ucap Perawan Wanita B.

"apa sensei akan menyusulnya?" ucap Perawat Pria sedikit menggoda Gara.

"aa, sepertinya begitu"

Obrolan singkat selesai dan mereka berpisah, awalnya gara tidak ingin menyusul sakura, sesaat dia menoleh ke arah Café depan KH cukup terlihat dari kaca jendela sosok bersurai pink yang begitu mencolok.

Decision (sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang