Epilog (25)

153 13 0
                                    


Seorang wanita dewasa berusia 40an terlihat dengan aktifnya mengejar remaja cantik di depannya, tidak mau kalah wanita tersebut mengambil ancang ancang melewati gadis cantik itu. Dia tersenyum dan sedikit memanasi gadis itu ketika melewatinya.

"ayolah... ini bahkan belum sampai 3 putaran"

Terlihat gadis itu sedikit kesusahan menyeimbangi wanita dewasa tersebut. tidak berlangsung lama nampaknya seorang pria tampan melewatinya dengan sedikit kekehan padanya.

"oh ayolah... kenapa kalian berlalu begitu semangat?" tanya gadis itu.

Wanita dewasa itu memelankan lalinya menyamai gadis cantik dibelakangnya.

"kau harus terbiasa sarada, masa ia kalau dari mama dan papa" ucap sakura yang adalah wanita dewasa nan cantik tersebut.

Keluarga bahagia ini sedang jogging pagi, kawasan perumahan mewah mereka terlihat sangat sepi, masih terlalu pagi tapi sudah ada Matahari yang muncul, suatu kegiatan sehat yang dilakukan keluarga Uchiha, lebih tepatnya keluarga sakura dan sasuke. Mereka memang sengaja rutin jogging setidaknya seminggu 2-3x menerapkan pola hidup sehat kepada suami dan anak mereka.

Uchiha Sarada buah hati sasuke dan sakura, berusia 14 tahun, remaja nan cantik menurun dari ibunya, parasnya jangan diragukan lagi, perpaduan sakura dan sasuke sukses membuat semua orang mengagumi kecantikan sarada. Tak jarang sahabat-sahabat mereka ingin berbesan dengan sakura dan sasuke, sarada juga menjadi primadona di sekolahnya. Memiliki sifat yang sama persis seperti papanya, tapi juga terbilang bawel seperti sakura. pintar, cantik, kepribadian cukup baik, dan yang pasti disenangi dan menyegani orang.

Sarada sangat mengidolakan kedua orang tuanya, mama sudah menjadi dokter kepala specialis jantung, dokter yang sangat popular bukan hanya karna kecantikannya tapi karna prestasinya. Papa yang sangat dia banggakan, selain tampan papanya merupakan sosok yang sangat dia sayangi, jangan ditanya lagi perhatian dan kasih sayang sasuke pada anak mereka. Meski terbilang posesif tapi dia sangat menyayangi sarada.

"moo.... Papa, mama curang" sarada menyusul kedua orang tuanya menyamai langkah kaki mereka.

.

.

Seperti luar biasanya, sakura menyiampkan sarapan pada keluarganya, sarapan sehat dan bernutrizi. Sakura sangat menjunjung tinggi pola hidup sehat, sarapan, bekal dan makan malam selalu dia hidangkan, mungkin ini menurun dari mikoto dan ibunya mebuki yang melakukan hal yang sama bagi keluarga mereka. Tentu itu tidak mengganggu kewajiban sakura sebagai dokter, dia telah menjadi dokter kepala, yang artinya setiap jadwalnya bisa dia atur, dan ada dokter lain yang sigap jika ada hal-hal yang mendesak diluar jadwal bertugasnya. Meski tanggung jawab semakin besar, tapi sakura mampu membagi antara kerjaan dan keluarganya. Tetap keluarga adalah bagian paling terpenting dari hidupnya.

"anata. Hari ini kau bisa antarkan sarada kesekolah? Pak Hayate aku tugasskan menjemput kaasan, sopir mereka sedang sakit"

"kalau ayah sibuk, aku bisa minta boruto menjemputku" ucap sarada.

Mata sasuke menatap anak semata wayangnya. "apa kau tidak ingin papa antar?" tanya sasuke penasaran.

"aku hanya tidak ingin merepotkan paman jugo papa" ucap sarada cemberut, papanya sangat jengkel jika berhubungan dengan boruto sahabatnya.

"papa hanya bertanya, dan juga papa kan belum menjawab pertanyaan mamamu"

"papa selalu begini saat membahas boruto" bibir cemberut sarada.

"itu karna kau masih terlalu kecil untuk pacaran sarada" ucap tegas sasuke

"astaga papa... aku dan boruto sahabatan, bukan pacaran. Papa ini gimana sih" sarada mengelak

Decision (sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang