Bab 26

1K 159 19
                                    


"Argh! Brengsek!"

Prang!

Prang!

Prang!

Emilia membanting semua barang-barang dihadapannya begitu dirinya mendapat kabar pernikahan Ali. Jadi, Ali benar-benar menikahi wanita itu. Emilia terus memporak porandakan apartemen Ali hingga membuat tempat itu hancur seperti baru diterjang badai.

Lucas hanya berdiri di dekat pintu sambil memperhatikan sesuai dengan perintah Ali. Pria itu sudah menebak apa yang akan dilakukan Emilia jika kabar pernikahannya disiarkan di televisi dan gadis itu tahu.

Ali tak mau ambil pusing ia hanya meminta Lucas berjaga-jaga supaya Emilia tak lepas dan mengacaukan semuanya maka disinilah Lucas sekarang di hari bahagia Tuannya seharusnya ia ada disana menyaksikan sang Tuan menikahi wanita yang bahkan belum terlalu ia kenal namun Lucas turut bahagia untuk Tuannya.

"Minggir Lucas! Aku harus menggagalkan pernikahan itu!" Raung Emilia sambil mendorong tubuh Lucas namun sayangnya tenaga yang ia miliki bahkan tak mampu menggerakkan tubuh besar Lucas.

Emilia merasa putus asa hingga akhirnya ia terduduk lemah didepan Lucas lalu kembali menangis dengan begitu pilu. Ia tidak menyangka jika dirinya benar-benar sudah tidak memiliki harapan untuk bersanding dengan pria pujaan hatinya.

Ia butuh waktu bertahun-bertahun untuk memperjuangkan cintanya namun hasilnya tetap zonk karena Ali sama sekali tidak membalas perasaannya sementara wanita itu bahkan tanpa berjuang tetapi Ali bersedia menikahinya dengan suka rela.

Emilia tidak terima! Apa kelebihan wanita itu sehingga Ali bertekuk lutut? Apa yang wanita itu miliki sementara dirinya tidak sehingga Ali lebih memilih wanita asing ketimbang dirinya yang sudah pria itu kenali sejak kecil?

"Jahat! Al kau jahat sekali!" Isak Emilia pilu. "Kau menolakku tetapi kau justru menikahi wanita itu." Lanjutnya tanpa menghentikan isak tangisnya.

Lucas hanya diam sambil menatap Emilia yang memeluk kedua lututnya lalu menenggelamkan wajahnya disana, wanita itu berusaha menyembunyikan tangisannya namun sepertinya luka di hati Emilia benar-benar parah karena di detik berikutnya tangisan pilu wanita itu kembali terdengar.

***

Ali dan Prilly baru saja melangsungkan akad, setelah mengeluarkan banyak biaya untuk mengurus berbagai surat-surat dan kelengkapan tentang identitas Ali akhirnya hari mereka telah sah menjadi pasangan suami istri. Blitz kamera wartawan beradu dengan fotografer membuat mata Ali seperti berkunang-kunang. Ia belum terbiasa dengan kilauan cahaya kamera seperti ini meksipun di Negaranya ia juga cukup terkenal namun Ali jarang bertatap langsung dengan pemburu berita seperti ini.

Berbeda dengan Ali, Prilly justru terlihat nyaman bahkan beberapa kali wanita itu tampak berpose tanpa melepaskan rengkuhan tangannya pada lengan kekar sang suami. Hari ini mereka mengenakan pakaian pengantin senada, Prilly memutuskan untuk menggunakan tema putih jadi semua dekorasi termasuk gaun juga jas yang dikenakan Ali didominasi warna putih.

Ali terlihat sangat tampan dengan pakaian formal yang membalut tubuhnya. Pria itu tampak kaku membalas tatapan para wartawan yang sepertinya lebih menaruh minat padanya daripada Prilly yang hari ini juga tak kalah cantik dengan mahkota yang bertengger di kepalanya.

"Mbak Prilly cantik banget hari ini." Puji wartawan yang seperti ketagihan mengambil foto-foto Prilly beserta suaminya. "Mas Ali juga tampan sekali. Ya Tuhan, kalian benar-benar serasi." Para wartawan terdengar memuji Ali dan Prilly silih berganti. Jika Prilly tertawa lebar karena pujian maka Ali tampak sinis, ia tidak menyukai mereka-mereka yang terlalu gemar menjilat.

The Guard's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang