Bab 30

995 130 10
                                    


Plak!

Plak!

Kirana menjerit menahan rasa sakit akibat tamparan dari sang Ayah. "Ampun Pa! Ampun!" Mohonnya pada sang Ayah namun Ferdinan sudah terlanjur kesal hingga pria itu kembali menghajar putrinya kali ini Ferdinan menendang perut Kirana dengan kuat hingga wanita itu kembali melolongkan tangisannya karena rasa sakit yang ia terima.

"Mas udah! Kasihan putri kita Mas!" Laura beranjak menolong Kirana namun sayangnya Ferdinan justru menarik rambutnya hingga membuat wanita itu ikut memekik karena rasa sakit yang diberikan suaminya.

"Diam kau wanita jalang!" Desis Ferdinan yang membuat kedua mata Laura tertutup. Setelah sekian lama hidup tenang hari ini ia kembali dihadapkan pada sikap suaminya yang sebenarnya.

Ferdinan yang temperamental dan Ferdinan yang merupakan seorang monster.

Kirana menangis terisak-isak namun ia tidak berani mendekati Ibunya, ia takut jika dirinya menolong sang Ibu maka Ayahnya akan kembali menyerang dirinya. Tubuhnya sudah terasa sakit akibat tamparan dan pukulan yang ia terima.

Kirana tidak menyangka jika rencananya akan gagal seperti ini. Widya sialan! Ia bersumpah akan membuat perhitungan dengan pengkhianat itu. Selain rencananya yang gagal dirinya juga menjadi bulan-bulanan Ayahnya sekarang.

Kabar tentang Kirana yang memfitnah Prilly sudah menyebar di media sosial tidak hanya Kirana tetapi Ferdinan juga ikut terkena impas akibat perbuatan bodoh putrinya itu. Seluruh Indonesia mengolok-olok keluarganya dan semua itu karena tindakan ceroboh Kirana.

Ferdinan sempat ragu dengan rencana ini namun putrinya berhasil menyakinkan dirinya dan sekarang lihat! Semuanya gagal.

"Aku akan membunuhmu Laura! Aku bersumpah akan membunuhmu karena melahirkan putri bodoh seperti anak itu!" Berang Ferdinan sambil mengeratkan jambakannya pada Laura hingga membuat wanita itu kembali memekik kesakitan.

Suasana di kediaman mereka benar-benar mencekam, para pembantu hanya bisa bersembunyi di kamar mereka tanpa berani menunjukkan batang hidung, mereka takut jika Ferdinan akan beralih melampiaskan kemarahannya pada mereka.

Sementara Nizam sedang tidak berada dikediaman sehingga tidak ada yang menolong Kirana dan Ibunya.

"Sakit Mas!" Lirih Laura memohon ampun pada suaminya. Ferdinan melepaskan jambakannya dengan kasar hingga membuat tubuh Laura tersungkur ke lantai. Kini pria itu beralih pada Kirana yang beringsut mundur karena takut pada Ayahnya sendiri.

"Kenapa heum? Kamu takut sama Papa?" Suara Ferdinan terdengar santai namun hal itu justru membuat tubuh Kirana semakin bergetar karena takut.

"Argh! Ampun Pa! Ampun!" Kirana menjerit ketakutan saat Ferdinan meraih lengannya. Ferdinan tersenyum lebar ia merasa puas saat melihat putrinya ketakutan seperti ini.

Perlahan Ferdinan merapikan rambut putrinya yang acak-acakan lalu berbisik pelan di telinga Kirana. "Bawa setan jalang itu padaku! Jika tidak kau dan Ibumu yang akan menggantikannya mati di tanganku!" Ancam Ferdinan yang dijawab anggukan kepala oleh Kirana.

Sekuat tenaga Kirana menahan isak tangisnya sampai akhirnya Ferdinan melepaskannya dan meninggalkan kediaman mereka. Kirana menyeret tubuhnya mendekati sang Ibu yang tergeletak tak berdaya di lantai.

"Mama! Mama!" Panggil Kirana dengan lelehan air matanya. Ia tidak menyangka jika selama ini Ayahnya benar-benar sosok monster seperti yang sering ia dengar dari mulut Prilly.

Malam ini semesta membuktikan jika Ferdinan adalah sosok monster yang sangat mengerikan.

"Kamu harus memenuhi permintaan Ayahmu Nak! Jangan sampai kita berakhir tragis ditangan Ayahmu seperti Nenek." Bisik Laura disisa kesadarannya. Dengan wajah bebal belur Kirana mengangukkan kepalanya. "Iya Ma. Aku akan bawa Prilly ke hadapan Papa supaya Papa mengampuni kita." Ujar Kirana pada Ibunya meskipun tidak mudah tetapi ia tetap akan berusaha, lebih baik ia mati bersamaan dengan Prilly daripada dirinya yang mati sementara Prilly bisa hidup dengan bahagia.

The Guard's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang