🍂 Prolog

232 30 22
                                    

Assalamualaikum semua

Buat kalian yang baru baca cerita aku semoga suka ya ☺️, cerita ini aku buat spesial Ramadhan 💐.

Jangan lupa vote dan spam komen kalian ya ! Dan  Jangan lupa juga follow akun ini, lalu share ke teman dan saudara kalian.

Buat typo ! Jika masih banyak typo yang betebaran yuk tinggal komen aja, komen yang bijak dan tidak membuat ku insecure ya man.

Yuk pantau terus cerita aku sampai ending 💐.

Selamat membaca !

_________

"Manusia itu tidak luput dari dosa dan kesalahan"

_Syafa Elzahra Idzihar_

🍂🍂🍂

Minggu, 07 February 2019.

Minggu, 07 February 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hancur!

Kejadian malam itu selalu berputar dalam ingatan ku rasa takut yang menjalar dalam tubuh ku membuat ku tak berdaya.

Isu yang pada nyatanya tidak benar itu membuat reputasi citra keluarga ku selalu di pandang buruk, Umi Abi mereka menjadi sasaran media begitu pun dengan nasib kak Syifa yang menjadi buah bibir dan selalu di sindir oleh semua temannya.

Kasus tak benar ini sangatlah berdampak buruk untuk mereka keluarga ku.

Hari ke hari aku merasa tak berdaya lagi untuk bisa hidup di dunia yang fana ini, dunia yang semakin menua, keadilan yang sudah semakin menipis.

Yang salah selalu terbela yang benar dipandang sebelah mata.

Tuhan di manakah letak keadilan ini, jika mereka kekeh menganggap ku wanita bejat, wanita hina bukankah setiap manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan ?

Tuhan tolonglah!

"Tolong tunjukkan kebenaran mu, buka lah mata dan telinga mereka yang sudah tertutup oleh kabut berita hoax di luar sana."

Tiap-tiap hari setelah kejadian itu aku selalu berdoa agar Tuhan menunjukkan kebenaran nya.

Satu Minggu sudah aku tak berani untuk Pergi sekolah dan bertemu dengan dunia luar, kini tiba saatnya sesuai rencana di siang ini umi dan Abi akan membawa ku untuk pergi check up ke perawan ku.

Duduk menunggu antrian yang sudah ada adalah kegiatan ku saat ini di temani Umi dan Abi yang selalu setia menunggu dan menemani.

Berdoa agar semua ini tidak benar dan berharap jika aku masih virgin, itulah doa yang selalu aku lafadz kan.

"Tuhan aku berharap semua hanya mimpi."

"Tuhan tolonglah aku.. bantu aku.. tunjukkan lah kebenaran mu ya Rabb."

Narasi satu Hati  >>> ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang