🍂🍂🍂
"Non gimana barang-barang yang mau di bawa ke pesantren udah siap semua?" Tanya bidan Nani
"Ya ampun non hampir ajah bantal guling nya ketinggalan__"
"Ini lagi kenapa jaket nya gak dibawa, kan berabe kalo disana dingin." Omel bi Nani yang melihat beberapa barang yang belum sempat aku kemas.
Begitulah bi Nani teramat protektif, sejak meninggalnya umi Abi bi Nani dan pak agung lah yang merawat dan menjaga ku.
Terkadang sering kali mereka mengomel-ngomel sebab aku yang membuat mereka cemas, Omelan mereka tak membuat ku marah melainkan membuat hatiku senang karena ternyata masih ada yang peduli dengan diriku.
"Dah beres__" ucap Bi Nani yang baru saja kelar menyiapkan kebutuhan ku.
"Bi berangkatnya sore ajah ya, bisa gak si." Tanyaku.
"Emang kenapa ?"
"Emm masih kangen sama Bibi." Rengek ku sambil bermanja menggelayuti tangannya.
_____
Duduk termenung sambil melihat ke arah jendela, hari yang nampak semakin sore ini dengan hujan yang terus membasahi tanah tak membuat para pengendara terkhusus pengendara motor patah semangat.
Mereka terus saja menerobos derasnya hujan, serta jalanan yang di perkirakan macet. Sesekali gemuruh terdengar amat jelas serta Kilauan kilat terlihat jelas di Indra pengelihatan ku.
Hujan begini enaknya tidur tapi sayang tidak bisa bagi ku apalagi saat sedang di perjalanan, tak jarang bagi ku bila hujan tiba akan tertidur pulas seperti orang semestinya.
Begitu pun saat aku sedang melakukan perjalanan perlu di garis bawahi tidak ada kata tertidur kecuali memang lelah, aku tak pernah melewati masa-masa saat sedang dalam perjalanan, yang terjadi aku akan menikmati perjalanan ini dengan melihat sekitar dan menghalu hal-hal diluar nalar ku.
Yang jelas tidak akan pernah terjadi, "Hufttt... Sebenarnya kak Hasbi kemana si ?" Tanyaku pada diriku.
"Assalamualaikum..." Sapa ku yang memberikan salam.
Detik itu juga jantung ku seperti berhenti ketika 14 mata pasangan itu menatap ku dengan seksama, umi tolongin Syafa, Syafa gak kuat.... Batinku menjerit.
Apalagi ketika pria berjaket hitam bertubuh jangkung itu mendekat__ dan menatap mataku tajam.
"Mau ngapain Lo ?" Tanya kak Galen dengan nada tidak suka.
"E_ Emm a.. aku mau ketemu kalian." Ujar ku gugup.
"Mau apa ?" Tanyanya, sambil menjauh dari ku.
"A..aku cuma mau pamit sama kalian, dan aku mau bilang terimakasih buat selama ini dan ak___" belum sempat melanjutkan perkataan ku tapi kak Galen malah memotongnya.
"Cekk buat apa ? Heh pasti Lo lagi ekting kan ? Hah ngaku Lo." Tuduhnya tak benar.
"Yaelah Len dengerin ajah dulu."__ Marvin
"Tau Lo jadi orang jangan main hakim sendiri." Sarkas Kendrick.
"Em jadi aku tuh bakal pindah sekolah aku kesini mau pamit karena pasti ini pertemuan terakhir kita." Menunduk, dengan perasaan takut aku menyatakan pesan terakhir ku.
Diem...
Tak bergeming....
Aku pun memberanikan diri untuk menatap mereka, saat ini juga mata ku terkunci ketika mereka menatap ku dengan tatapan yang__
"Loh kok kalian_ kak Neo jangan nangis." Detik ini juga terdengar suara Isak tangis dari ke enam pria tersebut.
"Cek alay si kalian__" cibir Galen, yang padahal mata sendiri nya juga ikut berkaca-kaca.
![](https://img.wattpad.com/cover/365511888-288-k512549.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi satu Hati >>> ENDING
Novela Juvenil🏅juara Harapan 3 MWC Navi Publisher ***** Kisah tentang seorang gadis yang sedang mencari kebahagiaannya.... Akan kah pribahasa 'berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian ' berlaku padanya ? Y...