🍂 Chapter 1

103 20 2
                                    


🍂🍂🍂

"Insyaallah Umi-Abi dan Syafa gak bakal lama-lama disana, cuma sebentar kok."

"Hati-hati ya umi-Abi, Syafa teteh bakalan rindu kalian, see you next time," ucap Syifa sambil melambaikan tangannya kepada kami yang juga di ikuti mereka / Bi Nani dan pak Agung.

Setelah semuanya siap dengan posisi masing-masing umi dan Abi yang duduk berdua sementara aku yang duduk sendiri di bangku sebelah.


Duduk sendiri sambil membaca novel pemberian Abi sebagai kado darinya yang baru aku baca sekarang.

Selama perjalanan ini tak bosan aku terus membaca novel dengan judul "Cahaya Cinta Pesantren" itu, cerita yang bagus sungguh memotivasi pembaca.

Hampir satu jam aku menaiki pesawat, mata ku saat ini mulai lelah. Aku yang tak ingin melewati perjalanan ini hanya di isi dengan tidur seperti pasutri sebelah sana alias umi dan Abi aku pun mengurungkan niat untuk bermain HP saja.

Membuka Instagram lalu beralih membuka kamera tak lupa mencari efek favorit ku yaitu natural 2 dan satu, dua, tiga,

Cekrekkk...

Aku pun berhasil menangkap satu gambar ___

Ngantuk !

Kini ini yang aku rasakan, saat ini juga aku sama dengan kedua pasutri itu, sama-sama tertidur pulas.

Tidur lalu masuk ke alam bawah sadar, berjalan berkelana entah kemana terus berjalan mengikuti alunan musik religi yang aku dengar dan terus berputar di telinga ku.

"Aku dimana ?"

"Lohh umi ! Abi ! Kok kalian disini juga ?"

"Sebenarnya ini ada apa sih ?"

"Umi- Abi, jawab pertanyaan Syafa dong."

"Ya Allah i.. itu kan pesawat yang aku taiki ? Kok.. ada apa ini ? Kenapa semuanya nampak gelap ?"

Tolong !!! Jerit ku terpadu dengan jeritan tak kalah histeris dari mereka ( para penumpang lainnya )

Celoteh ku tak karuan...

Dan....

"Umi,Abi, " teriak ku,

"Ya Allah Fa, kamu kenapa ? Istighfar nak, ayo minum dulu." Aku pun mengambil segelas air putih dari tangan Umi.

Kini pandangan mu aku arah kan ke arah jendela, melihat awan yang nampak tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini pandangan mu aku arah kan ke arah jendela, melihat awan yang nampak tenang. Mimpi ? Alhamdulillah ternyata itu hanya mimpi, tapi.. mimpi itu nampak seperti nyata.

Tapi syukur lah jika kejadian seperti nyata itu hanyalah mimpi belaka, dengan aku yang melihat ke arah luar pesawat sana membuat ku tenang.

Hampir dua jam sudah aku di perjalanan, tiba saatnya pesawat akan landing tepat di bandara internasional Kuala lumpur.

Narasi satu Hati  >>> ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang