🍂 Chapter 9

20 5 0
                                    

Tok_ tok_ tok_

"Syafa ayok buruan kamu mau ikut nggak ?"

" Iya kak tunggu."

Sesuai janji yang kak Syifa buat ia akan mengajak ku sore ini untuk ngabuburit bareng.

Katanya si ingin mengajakku menyaksikan senja di ladang kosong dekat taman kota,

"Yuk." Setelah aku siap dengan penampilan ku, aku pun segera turun dan menemui kak Syifa.

"Kak ayok buruan nanti keburu telat." Ajak ku tak sabaran

"Iya-iya bawel banget si."__ Syifa

"Sore gini mau pada kemana si anak gadisnya umi ?" Tepat ketika aku dan kak Syifa akan berangkat, Umi Zahra pun datang dari arah dapur.

Umi dengan membawa dua piring di kedua tangannya,

"Umi aku sama Syafa mau izin liat senja dulu ya." Izin Syifa

"Boleh asal sebelum magrib harus udah di rumah kita buka puasa bareng-bareng,oke." Syarat yang umi berikan pun kami setujui,

"Kamu yang nyetir ya Fa." Ucap Syifa tatkala berjalan ke arah mobil.

"Iii kok aku."

"Yaudah gak jadi." Ancam nya

"Iya-iya." Nurut adalah tindakan yang tepat meskipun kak Syifa tergolong orang yang suka mengancam tak masalah bagiku yang terpenting aku bisa keluar jalan-jalan.

Aku bisa di katakan anak yang kurang bisa bergaul beda dengan kak Syifa yang mempunyai banyak teman maka dari itu jika aku menginginkan pergi keluar aku selalu mengandalkan kak Syifa.

"Eh liat sini deh, sini liat kamera, Emm muka nya dongakin ke atas nah gitu." Titahnya dan aku pun menuruti

Tak butuh banyak waktu untuk bisa sampai di sana kini kita pun sampai, tak lupa aku pun membawa kamera kesayangan kak Syifa dan mulai memvideokan suasana disana.

Biasanya ladang kosong karena sudah lama tak di rawat membuat kesan mistis tapi beda lagi dengan yang ini.

Justru tempat ini sering kali menjadi tempat para pasangan bersantai dan membuat beberapa video seperti halnya kita sekarang.

Vibes yang indah membuat siapa pun tertarik ke tempat ini, dan nyatanya ladang ini sangat ramai sekali.

Semua pengunjung berbondong-bondong mencari tempat yang pas, aku dan kak Syifa pun pergi mencari tempat yang agak kosong.

Setelah mendapat tempat yang tak terlalu ramai aku pun kembali memvideokan kak Syifa.

Berbagai gaya dan video yang sudah banyak ku ambil kini tinggal kak Syifa yang memvideokan aku, awalnya aku menolak karena aku tak pandai dalam berpose di depan kamera, aneh rasanya tapi karena kak Syifa yang memaksa akhirnya aku pun menuruti keinginannya.

Malu-malu kucing rupanya.

Setelah asyik bermain kamera kini tujuan terakhir sebelum tiba waktu magrib kita pun pergi ke taman kota untuk membeli beberapa jajan.

Berburu takjil tepatnya.

Dimana mata memandang disana banyak para penjual makanan,

"Eh kak udah banyak nih yuk buruan balik nanti umi nyariin lagi." Ajak ku

Berjalan bergegas ke arah parkiran dan saat ingin berbelok tak sengaja diriku menabrak tubuh seseorang dan alhasil es yang tengah ku bawa tumpah mengenai pakaian nya.

Bukk___

"Yah tumpah." Beo ku

"Cek kalo punya mata pake yang bener dong." Kesalnya

Narasi satu Hati  >>> ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang