POV author
Bagaimana tak khawatir sebab sudah 13 jam lamanya, gadisnya itu tak kunjung sadar dari pingsannya
Padahal tadi kata dokter gadisnya itu hanya Syok sehingga membuat nya tak sadarkan diri
Sekarang tepat pukul 21.00 setelah selesai tarawih tadi pria itu pun segera pulang dan menemui gadisnya, ia pikir saat dirinya menemui sang gadis, gadisnya sudah tersadar.
Pria itu lagi dan lagi dibuat resah oleh nya, duduk berdiri berjalan mengitari ranjang sang gadis lalu duduk lagi dan seperti itu terus.
"Fa ayo bangun." Bisiknya tepat di telinga sang gadis.
Merasa frustasi pria itu pun tak henti-hentinya menatap wajah sang empu, membelai Surai panjang nan hitam itu, mengelus pelan pundak sang gadis hingga entah mukjizat dari mana sang gadis pun melenguh dengan badan yang sedikit bergerak __
Apa hal itu karena sentuhan tangan sang pria ? Huftttt entahlah yang terpenting sang gadis akan tersadar.
"Emm__" lilirnya
"Fa !"
Perlahan mata itu terbuka "Kak Hasbi kok ada disini ?" Tanyanya
"Gu_ emm aku khawatir sama kamu." Jawabnya
Kini mata sang gadis pun berkaca-kaca tanda akan menangis, tepat sekali gadisnya pun menangis
"Loh Fa kok kamu malah nangis ?" Pria itu pun panik tiba-tiba saja gadisnya nangis.
"Ak_ aku gagal buat jadi wanita yang bisa menjaga auratnya__" Isak tangis itu pun semakin lama semakin kencang
"Ka_ kak Hasbi kenapa pegang-pegang aku, kan kak Hasbi tau dalam Islam itu tidak boleh memegang perempuan yang bukan mahram nya tapi kenapa kakak lakuin itu ke aku, aku gagal kak aku gagal buat menjaga mahkota ku." Racaunya
Mendengar perkataan itu bukan membuat nya merasa bersalah tapi kini hatinya menghangat, "Fa gue jahat banget ya sampe bikin Lo nangis kayak gini_" batin sang pria
"Sana kak aku masih mau sendiri__" usir Syafa
Bukannya bergerak menyingkirkan pria itu malah semakin menempelkan badannya hingga terjadilah sebuah pelukan yang Hasbi berikan.
"Shutt maaf Fa seharusnya aku gak usah kayak gini sampe aku bikin kamu sedih, Fa aku harap setelah kamu tahu kebenarannya kamu gak akan menyesal dan marah sama aku__"
"Fa sebenarnya__" Syafa pun tertegun mendengar perkataan yang baru saja Hasbi ungkapan, semuanya di luar dugaan
Syafa yang semula menangis dan berontak agar Hasbi melepaskan pelukannya kini ia pun kembali menjinak__
Tepatnya kini mereka sedang berada di ruang keluarga disana tentunya lengkap keluarga Cemara Buya tengah berkumpul, begitu pula dengan Bi Nani dan pak agung yang ikut menyimak perkataan Buya.
Disini Syafa pun tengah di beri nasihat dan penjelasan soal apa yang telah terjadi hampir satu Minggu lamanya
Tepat setelah kejadian bunuh diri, Emm hampir si. Syafa mengalami koma selama satu Minggu penuh, gejala itu akibat benturan pada kepala Syafa sebab terbentur lantai balkon kata dokter pasien bernama Syafa akan segera siuma
Bukan hanya itu Syafa pun mengalami kekurangan banyak darah, benturan saat itu untungnya tidak sampai menyebabkan dirinya gagar otak atau pun amnesia
Saat hari ke enam Syafa dirawat dokter bilang pasien bernama Syafa akan segera siuman dari komanya.
Sontak hal itu membuat semuanya bersyukur dan senang tiada tara.
"Jadi saat ini nak Syafa sudah menjadi tanggung jawab Hasbi sepenuhnya." Terang Buya, hal itu membuat Syafa tak bisa bergeming
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi satu Hati >>> ENDING
Dla nastolatków🏅juara Harapan 3 MWC Navi Publisher ***** Kisah tentang seorang gadis yang sedang mencari kebahagiaannya.... Akan kah pribahasa 'berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian ' berlaku padanya ? Y...