🍂 Chapter 15

22 4 0
                                    


ROAN _

Adalah kegiatan santri untuk kerja bakti membersihkan lingkungan pesantren agar tetap bersih dan sehat.

Kegiatan ini biasanya diadakan satu pekan sekali dan kebanyakan orang ini dilakukan setiap hari Ahad, sebab waktu luang yang banyak.

ROAN ini seringkali dikerjakan secara berkelompok dengan berbagai tugas yang berganti-gantian dan menyangkut beberapa tempat yang memang harus di bersihkan dan harus selalu bersih.

Seperti halnya saat ini meski sudah sore tapi panas matahari masih terasa menyengat  dan sedangkan mereka sedang berpuasa walaupun demikian tak mematahkan semangat para santri yang tengah menjalankan ROAN,kerja bakti.

Setiap kelompok nya sudah dipencar dan sedang melakukan apa yang sudah menjadi tugasnya, "Fa tadi kamu kenapa gak sahur ?" Tanya Dewi

"Gak tau Dew gak nafsu." Ucap ku lesu

Saat ini aku mendapat bagian untuk membersihkan halaman sekitar rumah ndalem, "kamu sakit ?" Tanya Dewi lagi

"Entah Dew." Sahut ku sambil menatap ke arah depan.

"Kalo gitu, yuk kita lanjut lagi pasti mba Laras didalam butuh bantuan kita." Ajaknya yang aku sanggupi.

Dirumah ndalem__

"Laras coba kamu ambilkan gula di etalase." Titah Umi yang kini sedang sibuk mengaduk-aduk kolak.

Sementara itu....

"Assalamualaikum....." Salam ku dan Dewi.

'cepet bantu.' isarat Laras pada kami.

Dengan cepat tanpa menunggu jawaban salam dari umi aku pun segera membantu, "mba ini dipotongin ?" Tanyaku, Laras pun mengangguk aku pun segera memotong sesuai insting ku sendiri dan memang kebetulan aku dirumah sering memperhatikan Bi Nani cara memotong wortel yang benar.

Meski tak pernah membantu setidaknya aku bisa mengambil ilmu yang pernah aku tahu.

"Dew kok tumben si umi masaknya banyak banget ?" Tanyaku pada Dewi yang tengah memegang daun bawang.

"Anaknya umi datang."_ Dewi

"Owhh..."ucap ku sambil melirik ke arah Dewi, hingga tak disengaja tiba-tiba saja pisau yang ku gunakan memotong wortel mengenai jari telunjuk ku.

"Awsss..." Lirih ku kesakitan, seketika membuat perhatian umi teralihkan.

"Ya Allah nak hati-hati, cepat obati dulu lukanya." Titah Umi padaku

"Dew kamu lanjutkan potongin wortel nya dulu ya." Dewi pun segera mengambil alih tugas ku.

Kini aku pun tengah mencari kotak P3K, kata mba Laras si ada di ruang keluarga tempatnya di etalase kecil dekat lemari buku.

Aku pun bergegas mencari sesuai instruksi yang telah di berikan, mendatangi rumah ndalem bukan kali pertama ku tapi sudah beberapa kali itu pun hanya masuk keluar masuk dapur saja

Untuk pergi ke ruangan lainnya belum pernah dan sekarang aku harus mencari sendiri benda yang sedang aku butuhkan, awalnya aku sudah minta mba Laras untuk membantu mencarikannya tapi kata beliau tidak bisa

Jadi alhasil aku lah yang harus pergi mencari sendiri.

Devinisi rumah ndalem ini minimalis, tidak besar tidak kecil tapi karena terlalu banyak ruangan disini hingga membuat ku cukup bingung.

"Nah kayak nya si itu deh." Degan pasti aku pun segera bergegas berjalan kearah sana

Takjub !

Sungguh luar biasa apakah ini yang dinamakan lemari kecil ? Sepertinya berbagai judul buku lengkap semua didalam sana, perpustakaan mini milik keluarga ndalem.

Narasi satu Hati  >>> ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang