• ⟡ 「 𝟔𝟒 - 𝐓𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐋𝐚𝐦𝐚? 」 ⟡ •

874 130 13
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡

Reverse dan sosok berjubah hitam itu pun seketika tersentak. Halilintar baru saja memukul dinding di sebelah kanannya sampai retak. Wajah Halilintar tertunduk, membuat poninya menutupi wajahnya. Aura hitam pekat pun menguar dari dalam dirinya.

Hal itu membuat suasana di sana terasa mencekam bagi Reverse dan sosok itu. Kalo Thunder mah.. udah menjauh duluan dengan Lunar dipunggungnya.

'Mampus.. siap-siap aja mereka!' Seru batin Thunder.

"Sudah! Sekarang ayo cepat! Kita kembali ke markas Tapops sekarang!" Ujar Halilintar sembari berbalik dan berjalan pergi.

"Tapi Al! Dia ini siapa?!" Tanya Reverse masih penasaran.

"Saya akan menjelaskannya saat kita sudah sampai di stasiun Tapops!" Jawab Halilintar tanpa menoleh ke belakang untuk melihat Reverse.

Seketika Reverse pun mendengus kesal. Sungguh.. sebenarnya pemimpin disini siapa sih? Halilintar atau dia? Tapi yaa.. Reverse tak ingin protes. Karena ia tak mau hubungannya dengan Halilintar kembali memburuk.

Mereka berlima pun mulai berjalan keluar dari tempat itu. Ah ralat- cuma empat yang berjalan. Lunar masih pingsan soalnya.

• 「⟡」 •

Saat ini, mereka sudah berada di dalam kapal luar angkasa. Mereka pun melesat untuk kembali ke stasiun Tapops.

Lunar masih pingsan, jadi yang menyetir adalah Reverse. Sementara itu, Halilintar, Thunder, dan sosok berjubah hitam itu pun sedang berkumpul di kamar Halilintar yang ada di kapal itu.

Mereka bertiga akan membicarakan sesuatu yang bisa dibilang cukup penting.

"Jadi? Kau ngerti Thunder?" Tanya sosok itu sembari melipat kedua tangannya. Ia baru saja menjelaskan semua yang tadi ia jelaskan kepada Halilintar.

"Ahh yaa.. aku paham!" Ujar Thunder sembari mengangguk mantap.

"Jadi.. sekarang organisasi itu sudah mulai bergerak ya? Kalo begitu kita harus secepatnya kembali!" Lanjutnya.

"Terlambat Thunder.. mereka pasti sudah menyerang stasiun Tapops sekarang!" Ujar Halilintar sembari menatap lekat jendela di sampingnya.

Ia enggan, menatap Thunder yang saat ini entah menunjukkan ekspresi seperti apa. Yang jelas, Halilintar pasti tak akan menyukai ekspresi itu.

"Bagaimana kau bisa yakin begitu, tuan?" Tanya Thunder bingung.

"Mereka sudah lama pergi sebelum kita datang! Jadi seharusnya mereka pasti sudah lebih dekat ke stasiun Tapops sekarang!"

"Kalo begitu kita harus memperingatkan Tapops bukan?" Ujar sosok berjubah hitam itu sembari melipat kedua tangannya.

"Aku sudah mencoba untuk mengirimkan sinyal peringatan ke mereka.. tapi tak berhasil! Sepertinya di planet Aquarion tadi, ada alat yang otomatis merusak sistem sinyal kapal luar angkasa kita! Jadi sekarang kita tak bisa mengirimkan sinyal peringatan ke mereka!"

Mendengar penuturan dari Halilintar, seketika Thunder dan sosok itupun terdiam.

"Apa kau tau tentang alat itu?" Tanya Thunder kepada sosok disampingnya.

Kembali Kepada Kalian [Halilintar] - 𝐒𝟏 || 「𝘌𝘯𝘥 ✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang