• ⟡ 「 𝟔𝟓 - 𝐒𝐭𝐚𝐬𝐢𝐮𝐧 」 ⟡ •

870 141 15
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡


Tapp..

Tapp..

Tapp..

Cklekk..

Halilintar memasuki salah satu kamar di kapal luar angkasa itu, tapi ini bukanlah kamarnya.

Kamar itu bernuansa hitam dengan corak keunguan. Ya, itu adalah kamarnya Lunar.

Halilintar berjalan mendekati Lunar yang sedang terbaring di kasur. Ya, Lunar masih belum sadar walau beberapa hari sudah berlalu.

Setelah sampai di samping kasur itu, Halilintar pun duduk di pinggirannya.

'Ck.. ck.. ck.. datang-datang bawa niat, ehh.. pas pulang-pulang bawa luka..' Ujar batin Halilintar agak stress.

Pukk!

Tangan kanan Halilintar pun mendarat di kepala Lunar. Cahaya kehijauan sontak mulai muncul dari situ. Ya, Halilintar menggunakan sihir penyembuhan miliknya. Ia mungkin tak bisa melakukan sihir teleportasinya, tapi ia masih bisa menggunakan sihir penyembuhannya.

Soalnya, sihir penyembuhan kan tidak terlalu banyak menggunakan mana. Jadi Halilintar tak akan cepat kelelahan hanya karena menggunakannya.

'Hm? Lukanya tak seburuk yang kukira.. jadi seharusnya ia akan bangun beberapa saat lagi..'

Halilintar pun seketika langsung menghela nafas lega, sepertinya ia tak perlu terlalu khawatir tentang teman lamanya yamg satu ini.

Sekarang, yamg ia perlu khawatir kan adalah teman lamanya yang satu lagi, alias sosok berjubah hitam tadi.

• 「⟡」 •

Huft.. penjelasan seperti apa yang akan aku katakan nanti tentang dirinya?

Aku sudah terlalu banyak berbohong.. apakah aku masih bisa berbohong lagi?

...

Huft.. mana stasiun Tapops lagi dalam bahaya nihh.. apakah kami bisa sampai tepat waktu?

Uhh.. sudah jelas tidak..

Jarak dari planet Aquarion ke stasiun Tapops cukup jauh.. butuh waktu beberapa hari untuk pergi.

Kalo organisasi itu sudah pergi sebelum kami datang ke planet Aquarion, maka itu berarti mereka pasti sekarang sudah dekat dengan stasiun Tapops bukan?

Yaa.. maksudnya lebih dekat daripada kami..

...

Sungguh.. kepalaku terasa seperti benang kusut. Kalo boleh memilih, aku ingin menghilang saja dari dunia ini!.

Jujur saja aku lelah memikirkan tentang hal-hal seperti ini.. tak bisakah orang lain yang memikirkan nya? Dan aku tinggal melaksanakan saja?

Kalo kayak gitu kan enak, kepalaku gk jadi benang kusut ataupun kompor.

"Erk.."

Deg!

Ringisan Lunar seketika membuyarkan lamunanku. Sontak.. aku yang tadinya menatap jendela pun kini menoleh ke arahnya.

Kembali Kepada Kalian [Halilintar] - 𝐒𝟏 || 「𝘌𝘯𝘥 ✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang