Bab 7

2K 129 12
                                    

----------------
.
.
.

Pagi harinya, Shania bangun dari tidurnya dan pergi ke dapur untuk membantu Bi Sumi untuk menyiapkan sarapan, setelah itu iya mandi dan bersiap untuk membangun anak anaknya yang masih tertidur.

Dia berniat ingin membangunkan Tara terlebih dahulu dan dilanjutkan kamar anak ketiga dan keempat nya. Karena dia tau bahwa anak sulung nya tidur dengan anak bungsunya.

"Kakak... Apakah kamu sudah bangun, sayang?", ucap bundanya itu dan masuk kedalam kamar Tara.

 Apakah kamu sudah bangun, sayang?", ucap bundanya itu dan masuk kedalam kamar Tara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Kamar Tara

"Loh kakak kirain udah bangun, bangun yuk sayang",ucap Shania yang duduk di ujung kasur Tara dan membangunkannya.

"Eughh...bundaaa", ucap Tara yang mengusap matanya dan mendongak ke arah bundanya itu. Setelah tau bahwa itu bundanya, ia langsung memeluk bundanya dan melanjutkan tidurnya.

"Kok malah lanjut tidur sih kak", Shania mengusap pelan rambut Tara.

"5 menit lagi ya Bun", ucap Tara dan langsung melanjutkan tidurnya di pelukan bundanya itu.

Shania hanya membiarkan anaknya itu tertidur lagi untuk 5menit. Setelah itu Tara benar benar bangun dan bergegas untuk mandi.

"Nanti kalo udah selesai langsung turun ke bawah ya kak, sarapan dulu", ucap Shania sambil mencium dahi Tara dan keluar dari kamar Tara menuju kamar anaknya yang lain.

--------------------

Kamar selanjutnya yang ia kunjungi adalah kamar indah dan Gita.

Kamar selanjutnya yang ia kunjungi adalah kamar indah dan Gita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Kamar Gita dan indah

Shania membuka pintu kamar kedua anaknya dan ternyata kedua anaknya itu sudah bangun dan bersiap.

"Loh udah bangun toh dua anak bunda ini", ucap Shania.

"Udah Bun, sebentar lagi kita juga turun", ucap indah.

"Cici sama indi udah bangun Bun?", tanya Gita pada bundanya itu.

"Ini baru mau bunda bangunin, kalian kalo udah selesai turun kebawah ya buat sarapan", ucap Shania dan keluar dari kamar indah dan Gita untuk menuju kamar anak sulung nya.

-------------------------

tok..tok..tok

"Cicii, bunda masuk yaa", ucap Shania dan memasuki kamar Shani.

Shania tersenyum saat melihat pemandangan dari kedua anak nya itu yang tertidur dengan Indira yang memeluk Shani.

"Aduhh lucu banget sih Cici sama Dede, baru sehari loh Dede di rumah udah so sweet aja",
senyum Shania terlihat sangat jelas.

"Cii, cii bangun cii udah agak siang ini", ucap Shania pelan sambil mengelus tangan anak sulung nya itu agak tidak membangunkan Indira yang sedang tertidur pulas.

"Eughh.. aku tuh udh bangun dari tadi Bun, cuman tangan Cici dibuat guling sama indi", ucap Shani sambil memperhatikan tangannya yang dijadikan guling oleh Indira.

"Hahahaha, yaudah kamu pelan pelan aja bangunnya, siap siap buat mandi, nanti kan opa Oma mau ke rumah, Dede biar sama bunda dulu", ucap Shania.

Shani pun mengangguk dan segera membangun kan badannya secara perlahan agar adik nya itu tidak terbangun.

"Eughhhh..", Indira mengulet saat Shani berhasil bangun dari tempat tidur nya.

"Ish ini anak kebo apa gimana sih", ucap Shania sambil merebahkan dirinya disamping anak bungsunya dan mengusap punggung nya.

Setelah Shani selesai dari kegiatan nya dikamar mandi dan sudah rapih, Tara,Gita dan indah datang ke kamar Shani untuk menghampiri bundanya.

"Bun..", ucap Tara yang membuka pintu kamar dan masuk kedalam disusul oleh indah dan Gita dibelakang nya.

"Indi belum bangun juga Bun?", tanya indah yang melihat bunda nya itu sedang memeluk adik bungsunya yang belum bangun.

"Opa Oma sudah sampai Bun dibawah", ucap Tara kepada sang bunda.

"Yasudah bunda ke bawah duluan, Cici sama kakak ikut bunda ke bawah. Gita, indah tolong bangunin adiknya dan tunggu dia sampai rapih baru ke bawah. Paham sayang sayang ku?", ucap Shania lembut.

"Paham Bun", ucap mereka kompak.

Setelah bunda, Cici dan kakak nya itu turun, indah dan Gita yang masih dikamar Shani masih bingung gimana cara mereka membangun adiknya itu.

"Kak, gimana nih ga tega aku banguninnya", ucap Gita.

"Yaa sama kali Gita, kamu aja deh bangunin pelan pelan, kakak yang siapin baju nya", ucap indah dan ia segera menuju kamar Indi yang memang sudah dibereskan semalam.

"Yaelah malah ditinggal buat bangunin nih bocil",

"dee, Dede bangun yuk kita sarapan dibawah, opa sama Oma udah Dateng nungguin kamu dibawah", lanjut Gita sambil membangunkan adiknya itu dengan perlahan.

Indira terbangun perlahan dan menduduki kan dirinya.

"Cici mana?", ucap Indira dengan suara khas bangun tidurnya.

"Cici udah dibawah sama bunda,kak Tara, Oma sama opa juga", ucap Gita sambil berdiri mengambil air putih untuk ia berikan kepada indira.

"Kamu sih kebo banget tidurnya, padahal udah dibangunin sama bunda,Cici juga tadi. Nih minum dulu", lanjut Gita memberikan segelas air putih dan Indira meminumnya.

"Makasih kak", ucap Indira.

Setelah itu dia pergi berjalan menuju kamar mandi dan bersiap-siap.

Indira tak lama di kamar mandi karena ia tidak enak dengan keluarganya yang sudah menunggunya lama.

"Ini baju nya ya dek", ucap indah yang baru saja datang mengambil kan pakaian untuk adiknya itu.

"Iya kak indah, makasih ya", ucap Indira dan segera memakai bajunya dan bersiap siap.

"Duhh cantik banget Dede nya kakak", puji indah saat melihat Indira keluar dari kamar mandi nya.

Indira tersenyum saat dipuji oleh indah.

"Dah ayo ah turun, udh ditungguin sama yang lain dibawah", ucap Gita yang berjalan keluar dari kamar,disusul oleh indah dan Indira dibelakangnya.

.
.
.
.
.

Hehehe segini dulu yeah update nya.
Sebenernya aku bingung kalian lebih suka mereka adem adem aja atau mau tambahin konflik. Kasih saran yeah GESS biar aku bisa lebih mudah lanjutinnya.
Jangan lupa vote.
Terimakasih sudah membaca.

Secret little sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang