Bab 17

2.4K 154 14
                                    

---------
----------------
.

.

.

.

Pagi hari yang sangat cerah. Keluarga Natio seperti biasa melaksanakan sarapan bersama di meja makan.

"Morning everyone, dede nan gemas dan syantik siap pergi sekolah", ucap Indira menuruni tangga.
sesampainya di meja makan dia tersenyum dan melakukan kiss morning kepada kakaknya itu.

"aduhh morning dede nan gemas dan cantik", ucap indah.

"kesambet apa de", tanya Gita tapi Indira hanya menaikan kedua bahu nya.

"pagii sayang nya kakak", Lanjut Tara sambil mengacak-acak rambut Indira.
Indira pun cengengesan.

"ini kok tumben cici ga makan, kemana?", ucap Indira yang duduk di samping Tara.

"emm c-cici lagi ada urusan sebentar katanya", ucap Gita terbata bata.

"nah iya bener tu", lanjut indah lalu menaikkan alisnya kepada Tara.
Indira hanya ber-oh.

"dede kakak yang suapin ya", ucap Tara tersenyum kepada adiknya itu. Indira mengangguk dan dia makan disuapi oleh Tara.

"nahh udah selesai, pinternya dede kakak", ucap Tara mengelus lembut puncuk kepala adiknya.

"aku mau ke kamar cici", ucap Indira lalu berdiri berniat ke kamar Shani.

"kamu nanti telat loh udah jam segini", ucap Tara lembut pada adiknya itu.

"gapapa orang sebentar kok, lagian kak Beby ga bakal marah kalo aku telat", ucap Indira enteng lalu menuju kamar Shani.

"kalian ikut Indira ke kamar cici ya, biar kakak yang bawain sarapan buat cici nanti", ucap Tara.

"oke kak",ucap indah dan Gita berbarengan lalu menyusul Indira ke kamar cici nya itu.

"ci..", ucap Indira pelan takut mengganggu cici nya itu.
Indira pun masuk ke dalam kamar Shani dan menghampiri sang cici.

"loh katanya ada urusan tapi kok malah tidur", gumam Indira menuju kasur Shani.

Niat hati ingin mengelus pelan puncuk kepala cici nya itu, tapi Indira terkejut sebab kening Shani yang sangat panas karna demam.

"Loh cici demam?! KAK KAKAK INI KOK CICI DEMAM", teriak Indira memanggil kakak kakak nya itu.
Shani yang sedikit terganggu akhirnya pun membuka matanya dan pemandangan yang ia lihat adalah Indira.

"eughh... dede.. kok belum berangkat?", ucap Shani pelan.

"gimana mau berangkat kalo cici demam kaya gini, kirain aku beneran ada urusan kata kakak kakak yang lain", ucap Indira sambil duduk di samping Shani.

"Dee udah yuk,kamu nanti telat loh", ucap indah saat masuk ke kamar Shani bersama Gita.

"kok kalian boong in aku sih, cici demam tinggi loh ini", kesal Indira sambil memegang kening Shani.

Secret little sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang