Bab 20

2K 160 3
                                    

----------
--------------------

.

.

.

.

Kini semua member dan staff sudah berada di venue untuk konser.
Mereka mempersiapkan beberapa alat dan barang yang akan di gunakan untuk konser.

Beberapa sudah memulai latihan dengan posisi dan blocking masing masing.

Setelah hampir 6 jam non stop mereka latihan, Akhirnya mereka menyelesaikan latihan mereka hari itu. Semua member beristirahat di kursi yang tertata didekat panggung sambil mengobrol dan tertawa riang.

"la la, itu gen 12 katanya ada yang pesulap itu ya", tanya Ashel tiba tiba.

"lah iya cel, siapa dah namanya lupa gw", jawab olla.

"fritzy fritzy ituu", ucap lulu menebak.

"nah iya tu anak fritzy namanya", Ucap olla.

"jes jes coba lu menghilang jes pake tu kain", ucap chika sambil menunjuk kain yang ada di sebelah eli.

"Nah nih gw vidioin pasti viral nih", ucap oniel sambil mengeluarkan ponselnya dan bersiap merekam moment tersebut.

"coba ya coba", ucao jessi sambil merentangkan kain sampai menutupi tubuhnya.

"jadi apa hayo jadi apa",

"dibantu ya dibantu", ucap oniel.

"1.. 2... 3..",

jessi melempar kain yang ia pegang lalu ia berakting menghilang dari belakang kain itu.

Semua member yang ada disitu hanya tertawa melihat kelakuan jessi,oniel dan olla.

"ngapa lu malah ngesot sih jes", ucap olla.

"ngepel dia la", ucap oniel.
Membuat member melanjutkan tertawanya.

************

"Shani, Gracia, Feni dan Gita breafing ya ke belakang", ucap salah satu staff.
Seketika semua member menoleh ke sumber suara.

"baik kak", ucap Gracia dan feni.
Gita dan Shani hanya mengangguk lalu mereka beranjak menuju belakang stage.

"ndah, titip adek bentar, kayanya dia masih marah sama cici, suaranya juga masih serak dia makanya pake masker", ucap shani yaang membisikkan indah.

"oke ci", jawab indah. Lalu shani pergi bersama beberapa member yang dipanggil ke belakang.

Indah masih memperhatikan indira dari kejauhan. Indira hanya duduk sendirian dengan menyenderkan dirinya di kursi. Baru kali ini Indah melihat Indira tidak seceria biasanya.

Indira memang sudah merasakan sakit di kepalanya tapi ia tetap menahannya. Itu lah yang membuat ia duduk sendirin.

"de..", ucap indah pelan yang duduk di samping indira lalu mengelus lembut kepala indira.

Indira yang tadinya memejamkan matanya sontak membuka matanya perlahan.

"hmm..", jawab indira pelan.

"sini nyender ke ka indah", ucap indah sambil menepuk pundaknya agar indira menaruh kepalanya.

Indira yang memang sudah tidak bisa berbuat apa apa hanya menuruti apa yang kakaknya itu suruh.

"masih pusing de?", tanya indah sambil mengusap pelan kepla adiknya.
Indira mengangguk.

"kak.. ", ucap indira pelan.

Secret little sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang