Bab 14

2.1K 119 2
                                    

---------
--------------

.

.

.

.

"Aku mau sekolah ci...", ucap Indira dengan suaranya yang masih serak.

"Ngga boleh de, suara kamu aja masih begitu", ucap Shani yang memangku Indira itu.

"Mau nurut atau...", ucap Tara menarik turun kan alisnya memberi kode.

"Apa? Motor lagi? Males ah ngancem motor terus", ucap Indira lalu memeluk Cici nya itu dan menenggelamkan kepalanya di leher Shani.

"Raa..", ucap Shani.

Tara paham apa yang Shani maksud, dia pun duduk disamping Shani.

"Kakak ga bakal ngelakuin hal itu juga de, lagian kamu kalo ga di gituin ga mau nurut sama kita, maaf ya sayang..", ucap Tara selembut mungkin dan mengelus pelan Indira.

Indira menengok ke arah Tara lalu merentangkan tangannya meminta untuk digendong oleh Tara.

Akhirnya dia diambil alih oleh Tara.

"Maaf ya kak kalo aku nakal dan ga mau nurut sama kalian, maaf ....", ucap Indira di pelukan Tara.

"no no no... Dede ga nakal, udah yuk turun kebawah kita sarapan bareng", ucap Tara lalu berdiri untuk pergi turun ke meja makan sambil menggendong Indira.
Shani mengikuti mereka dibelakang.

Saat di mau menuruni tangga, mereka berpapasan dengan indah dan Gita, lalu mereka turun bersamaan menuju meja makan.

Banyak pelayan yang mungkin kagum dengan turunnya lima anak bidadari dari majikannya itu.

"Pagi semua", ucap Tara pada beberapa pelayannya itu.

"Pagi non", jawab para pelayan itu sambil membungkuk sedikit.

"Loh bunda mau kemana udah rapih gitu", tanya Indira pada bundanya itu yang sudah rapih saat sarapan bersama.

"Hari ini bunda harus keluar kota de, ada kerjaan mendadak disana", ucap bundanya itu sambil mengelus kepala Indira.

"Mendadak banget sih Bun", ucap Shani.

"Baru ditelfon semalam ci", jawab bundanya.

"Kita semua yang bakal anter bunda ke bandara", ucap Tara.

"Iyaa iyaa", jawab Shania sambil tersenyum pada anaknya itu.

.
.
.
.

Kini mereka sudah mengantarkan bundanya dibandara.

"Kalian jangan diri kalian masing masing selama bunda ga ada dirumah ya, jaa kesehatan dan jangan ada yang berantem selama bunda ga ada", ucap bundanya itu pada ketiga anaknya yaitu indah, Gita dan Indira lalu mencium nya satu persatu.

Shania menghampiri dua anak sulungnya.

"Jagain ya ci, kak adik adiknya. Kalian pasti bisa jaga mereka tanpa bunda", ucap Shania tersenyum lembut kepada kedua anaknya itu.

Secret little sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang