Arsal dan Chika sudah sampai kembali ke takengon. Ketika sampai di depan rumah, Chika dengan penuh semangat turun dari mobil dan langsung menyambar tubuh mama Aya yang ada di teras rumah. Arsal yang melihat itu hanya bisa tersenyum, lalu mengambil koper Chika di bagasi mobil nya
"Sal? Kok cuma koper aku aja?"
Tanya Chika setelah melepas pelukan nya pada sang ibu , karna melihat Arsal tak menurunkan koper nya. Arsal tersenyum lalu memasukkan kedua tangan nya ke saku hoodie yang ia kenakan, ia mendekati Chika
"waktu aku udah habis di sini kak"
Chika yang mendengar itu menjadi kaget, ia menoleh ke arah ayah nya yang ada di samping sang ibu. Pucho tersenyum ke arah sang anak "iya bengi, Arsal harus pulang" Chika kembali menatap Arsal, laki - laki itu sedang tersenyum ke arah nya.
"Boong kan? Bukan nya seminggu?"
Arsal terkekeh, lalu menganggukkan kepala nya "tapi , waktu nya kan udah kita habisin sama - sama di Jepang, kak" Chika terdiam, benar juga. Mereka menghabiskan banyak waktu, dan meninggalkan banyak kenangan di Jepang. Mata Chika mulai berkaca - kaca, Arsal yang melihat itu pun langsung mendekati nya
"jangan sedih dong, kakak gini juga kalo ada pengunjung?" kekeh nya, berniat untuk bercanda saja.
Chika menggelengkan kepala nya.
"Cuma kamu doang yang udah ajak aku jalan - jalan sejauh ini, cuma kamu yang ayah izinin buat pergi berdua... Cuma kamu sal, pengunjung yang udah aku anggap kayak adik aku sendiri"
Arsal tersenyum, sedikit sakit saat mendengar nya namun ia justru melebarkan tangan nya. Chika pun langsung melebur ke dalam pelukan Arsal, gadis itu mulai menangis "jangan nangis gitu dong... Nanti aku di marahin Haris karna udah bikin pacar cantik nya nangis" Arsal mengusap - usap punggung Chika.
"Sudah bengi, Arsal harus pulang"
Namun Chika tak memperdulikan nya, ia makin erat memeluk Arsal. Tentu nya hal itu di balas oleh sang empu
"Aku akan rindu kamu, kak"
Arsal kini ikut meneteskan air matanya dan makin mengeratkan pelukan nya pada Chika. Dada nya naik turun tak beraturan, Chika dapat merasakan nya. Arsal bahkan sangat erat memeluk Chika, seakan benar - benar tak ada hari esok untuk memeluk gadis itu.
Sepertinya ia harus membuang jauh - jauh impian nya untuk mendapatkan Chika, ia harus membuang jauh - jauh segala hal tentang Chika dan Haris, Seperti nya Arsal salah paham dengan Haris, Haris lah jodoh Chika.
"Janji sama aku, kita ga boleh asing ya?"
Arsal mengusap air matanya, lalu menganggukkan kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku , Kamu dan Aceh. [END]
FanfictionSeorang pemuda tampan asal Sunda, yang sedang mengunjungi daerah yang di juluki Serambi Mekkah. Daerah istimewa, dengan berbagai sejarah di dalam nya. Tempat dimana Papa nya jatuh cinta dengan almarhumah Bunda nya. Dan tanpa sengaja, dirinya juga j...