Masih di hari yang sama, Arsal duduk di salah satu cafe yang berada tak jauh dari gedung pernikahan Chika dan Haris.
Hari makin larut, dan seharusnya hari ini ia langsung pulang ke Bandung. Karna Angel dan Azi rencana nya besok akan merayakan ulang tahun nya di sana, namun Arsal mengirimkan pesan pada kedua adik nya, bahwa mungkin ia akan pulang besok.
Sekarang Arsal tengah memandangi jalanan malam kota Takengon yang sibuk, helaan nafas terdengar "sekarang dia sudah bahagia dengan dunia nya, harus nya gue juga" Arsal mengepulkan asap rokok dari mulut nya, kemudian menoleh ke arah ponsel nya, dimana baru saja notifikasi dari Chika yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
Arsal mengabaikan nya, dan memilih untuk mematikan ponsel nya, kemudian menyeruput kopi khas Takengon yang selama ini membuat nya kecanduan.
ddrrt drrrt
Kak iccaa is calling...
Arsal melirik ponsel nya, ia menghisap rokok nya lagi, dan menunggu telfon itu mati. Namun perlahan ia merasa kasihan pada Chika yang terus menerus menelfon nya, akhirnya Arsal memutuskan untuk mengangkat telfon itu
"halo kak?"
"halo sal? kenapa telfon aku ga di angkat? maaf banget, aku beneran lupa hari ini ulang tahun kamu"
Arsal hanya tersenyum tipis, kemudian menghela nafas nya
"gakpapa kak, kan kakak juga sibuk sama acara nikahan kakak. santai aja"
Arsal kembali menghisap rokok nya, lalu mengepulkan asap nya keluar
"sekali lagi maaf ya? kamu dimana? aku mau antar kado"
"ah ga usah kak, aku udah di bandara nih, nunggu pesawat"
Bohong, Arsal saja sedang duduk di cafe sembari menikmati rokok dan kopi nya.
"bohong, kalo di bandara pasti ribut dong! kamu dimana?"
Arsal terkekeh, kemudian menatap gedung pernikahan Chika, lalu meminum kopi nya "masih di sekitaran situ kok" jawab nya santai, di seberang sana Chika mengerutkan dahi nya
"kamu di sekitaran gedung ya?"
"iya, cafe di sini enak"
"aku ke sana ya sama bang kevin"
"ga usah, udah malem gini, nanti kakak di marahin sama Haris. Titip sama bang kevin aja gakpapa kak... oh iya, udah dulu ya? tiba tiba Shelia telfon"
"yah... yaudah deh.... buat besok, safe flight ya..."
"iya kak, dadah"
tut....
Arsal menaruh ponsel nya di atas meja, kemudian menghela nafas nya panjang. Tak lama kemudian muncul notif dari Kevin meminta nya untuk share lock, setelah menjawab pesan itu, Arsal memasang kedua earpod nya kemudian menyesap rokok nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku , Kamu dan Aceh. [END]
FanfictionSeorang pemuda tampan asal Sunda, yang sedang mengunjungi daerah yang di juluki Serambi Mekkah. Daerah istimewa, dengan berbagai sejarah di dalam nya. Tempat dimana Papa nya jatuh cinta dengan almarhumah Bunda nya. Dan tanpa sengaja, dirinya juga j...