Thanks, Daddy Acal.

503 67 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
































Berbulan - bulan dan tahun pun berlalu begitu saja, Arsal dan Chika sama - sama merawat Farrel dengan baik. Bahkan sekarang laki - laki mungil itu sudah bisa berjalan serta berbicara, Arsal juga jadi tekun kerja, jadi bisa ambil cuti untuk bertemu dengan Farrel di Takengon. Ada kala juga, Chika dan Farrel yang mendatangi Arsal ke Bandung jika ada waktu, sungguh keluarga kecil yang bahagia.

Lalu, apakah kalian berfikir hubungan mereka sudah ada label nya? ohh tentu saja belum. Emang lambat banget pergerakan si Arsal ini buat ngelamar Chika, entah apa yang membebani hati nya hingga gak terucap kata - kata "will you marry me" itu pada Chika.

Sekarang, Arsal tengah menemani Farrel bermain di halaman belakang rumah nya, yang berada di Bandung "hahaha! angkap Arrel Uncle!" pekik nya, sambil terus berlari. Arsal yang udah agak jompo pun kewalahan ngejar nya "pelan dong! jangan curangg!" besok, Farrel akan menginjak umur tiga tahun, gak kerasa, hubungan tanpa status Chika dan Arsal hampir jalan tiga tahun juga.

"happp, sini kamuuu!"

Farrel akhirnya berhasil di tangkap oleh Arsal, bisa terbilang, Farrel anak yang pintar, di umur setahun saja dia sudah bisa memanggil Chika dengan sebutan mama atau terkadang mommy, dan juga memanggil Arsal dengan sebutan Uncle "Geyi Uncle!" pekik nya, karna merasa geli akibat Arsal yang mengelitik perut nya, Chika yang baru saja datang dari arah dapur tersenyum saat melihat nya.

"Sal, buah nya udah aku potongin, nih!"

Arsal menoleh, kemudian dia menganggukkan kepala nya "ayo, kita makan buah" Arsal pun menggendong Farrel, menuju meja minimalis yang jarak nya tak terlalu jauh dari mereka berdiri saat itu "Arrel mau buah yang mana?" tanya Arsal, Farrel menunjuk salah satu buah potong, kemudian Arsal pun mengambilkan nya "maacih uncle!" Arsal tersenyum tipis, dia pun mengecup pelan pipi gembul Farrel.

"keringetan banget kamu, sal? sampe basah banget gitu belakang baju nya"

Chika duduk di seberang Arsal sambil membawa segelas air, Arsal terkekeh pelan "Arrel nih, kencang banget lari nya" jawab Arsal, sambil mengusap - usap kepala anak sulung Chika "Arrel mandi dulu yuk sayang? dari tadi pagi kamu belum mandi tau karna main sama Uncle" Farrel menggelengkan kepala nya "nda au! au andi ama uncle!" ucap nya tegas "tapi uncle nya udah mandi sayang, masa mandi lagi?" Farrel tetap kekeh sama kata - kata nya barusan, membuat Chika jadi pusing sendiri gimana cara ngebujuk.

"yaudah gakpapa, yuk, kita mandi!"

Arsal menggendong Farrel, membuat dia tersenyum kegirangan, apalagi saat Arsal mengangkat tubuh nya tinggi - tinggi "dada mamaaa" Chika tersenyum gemas saat melihat kedua nya masuk ke dalam rumah. Arsal pun membawa Farrel ke dalam kamar mandi, dengan telaten dia membuka semua yang di kenakan oleh anak kecil itu.

Arsal kemudian menghidupkan keran bathtub, setelah ter isi penuh, Farrel pun di masukan kedalam "aaa uncle asuk uga!" rengek Farrel, sambil mengangkat kedua tangan nya ke arah sang Uncle. Arsal pun pasrah, dia melepas celana panjang nya, dan menyisakan boxer saja. Dia pun masuk ke dalam bathtub, bodo amat ntar baju kaus yang dia pake basah, intinya Farrel seneng, dia juga ikut senang.

Aku , Kamu dan Aceh. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang