Daddy Uncle

449 66 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

































Keesokan harinya.

Arsal terbangun dari tidur nya agak kesiangan sih sebenernya, dia melihat ke arah Chika yang tertidur pulas di atas ranjang nya. Arsal ternyata gak sengaja ketiduran di atas sofa, alhasil dia merasakan sakit yang luar biasa di bagian leher nya. Mendengar Arsal yang rada grasak - grusuk, Chika yang lumayan sensitif jadi terbangun dari tidur nya.

"Sal? kamu udah bangun? eh, kamu tidur di sofa?"

Arsal mengangguk pelan "iya kak, ketiduran. Kan abis kakak tidur, aku keasikan main game di sini" ucap nya, Chika perlahan turun dari atas ranjang, dia beranjak masuk ke kamar mandi. Arsal gak komen, dia tetap focus mengusap - ucap leher nya.

Gak lama kemudian, Chika keluar dari kamar mandi dengan wajah yang basah, Arsal mendadak berhenti bergerak, karna terpesona dengan penampakan Chika saat itu "kenapa kamu, sal?" tanya Chika, bingung dengan ekspresi wajah Arsal, sambil dia mengusap wajah nya dengan handuk. Arsal menggeleng pelan, meskipun rada nyeri rasanya.

Tiba - tiba Chika mendekati nya, dan langsung duduk di samping Arsal "sini aku pijitin" meski awal nya Arsal sempat menolak, karna dia merasa gak enak sama Chika. Tapi Chika tetap bersikeras untuk memijat Arsal, akhirnya kini Arsal udah terbaring telungkup dengan kondisi bertelanjang dada.

Selama Chika mijitin Arsal, mereka berdua sama - sama terhanyut dalam keheningan. Mereka sama - sama merasa canggung dengan kondisi yang lumayan intim itu, apalagi tiap tangan lembut Chika nyentuh punggung nya, Arsal langsung gelapan. Mau sendawa tapi gak enak, karna pengen jaga image depan calon istri 😌☝🏻

Tak lama kemudian, Chika mulai berhenti memijat punggung dan bagian leher Arsal "udah enakan?" tanya Chika, Arsal menganggukkan kepala nya, biar cepet aja. Dia perlahan bangkit, dan mulai peregangan sedikit. Melihat perut kotak - kotak Arsal, sekarang malah gantian Chika yang gelagapan. Ngeliat Chika yang mengubah - ubah arah pandang, Arsal malah jadi khawatir.

"kakak kenapa? need something?"

"h-hah? engga kok, kakak mandi dulu ya"

Chika pun langsung meninggalkan Arsal, sedangkan pria itu melongo kebingungan. Akhirnya Arsal keluar kamar, dan bertemu dengan Mama Aya yang sedang membuat sarapan pagi "eh, udah bangun, sal?" Arsal tersenyum tipis, lalu menganggukkan kepala nya "iya udah mah, Arsal mau mandi di sini aja, karna kebetulan Kak Chika juga lagi mandi" ucap Arsal, seolah tau apa yang akan di tanyakan Mama Aya karna melihat nya membawa perlengkapan mandi.

"ohh yaudah, pake kamar mandi itu aja, itu biasanya tamu yang pake"

Arsal mengangguk pelan, dan dia pun bergegas mandi. Setelah mandi, dia kembali ke kamar, dan dia melihat Chika yang udah rapi banget. Sedangkan Arsal cuma pake celana pendek dan kaus oblong "loh? kakak mau kemana? keluar sama temen - temen?" tanya Arsal, lalu dia menaruh perlengkapan mandi nya di dekat tas nya. Semalem tiba - tiba ada ojek yang datang, dan bilang dia disuruh ngirim koper nya Arsal dari hotel ke rumah Aya.

Aku , Kamu dan Aceh. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang