Baby Farrel.

466 70 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























9 bulan berlalu begitu saja, semenjak cerai dengan Haris, Arsal jadi sering banget mengirimkan barang untuk Chika dari Bandung ke Takengon. Emang biaya nya terbilang mahal, tapi semua itu Arsal lakukan untuk calon ponakan nya yang bentar lagi say Hi to world. Setelah kejadian Haris di usir dari rumah sama Chika, seminggu kemudian Arsal pulang ke Bandung. Ya karna dia masih ada tuntutan perkerjaan, tapi Arsal dan Chika sering kok bertukar pesan, nanya keadaan masing².

Hubungan mereka sampai sekarang masih belum jelas, tapi Arsal tetap jalani sepenuh hati. Kabar Haris dan Chika yang cerai udah sampai ke telinga keluarga besar, dan juga teman - teman nya Chika yang kemarin. Chika gak menjelaskan secara detail kenapa cerai sama Haris, intinya cuma bilang kalau dia ngerasa udah kurang cocok aja sama Haris.

Tiap Mama Aya dan Ayah Pucho bertanya tentang hubungan nya dengan Arsal, Chika selalu mengelak. Karna sebenarnya dia sendiri masih denial sama perasaan nya untuk Arsal, maklum lah, nama nya juga bumil. Arsal selalu bilang, kalau ada orang rese yang nanya tentang hubungan mereka gak usah di pikirin.
Yang penting Chika gak stress, kasian baby Farrel nya, biarkan dulu dia keluar dengan tenang dan damai 😓☝🏻

Kini sekarang Arsal lagi sibuk mantau perkerjaan karyawan nya di pabrik, bersama Reva dan Ella yang udah mulai bisa bicara "papa! itu apa?" tanya Ella, dengan jari mungil nya dia menunjuk sebuah mesin besar "itu namanya mesin sayang" jawab Reva, yang sedang menggendong putri nya "mecin? mecin na besal cekali papa" ucap Ella, kagum melihat mesin besar itu. Arsal dan Reva terkekeh saat mendengar nya "mahal ya uncle, mecin na?" Tanya Ella pada Arsal, pria itu mengangguk.

"Mahal banget dong, Ella cita - cita nya mau jadi apa?" tanya Arsal, Ella tampak berfikir "Eya au jadi ayak papa!" Ella kemudian memeluk leher papa nya, membuat kedua pria matang itu merasa gemas saat melihat nya "iya, Ella harus jadi hebat kayak papa, biar bisa bikin bangga papa sama mommy" Arsal mengacak pelan rambut Ella, sedangkan gadis kecil itu menganggukkan kepala nya.

"Kak Chika apa kabar, sal?"

Arsal melirik Reva "baik, tinggal tunggu tanggal berapa di tentuin sama dokter buat melahirkan" jawab Arsal, Reva cuma ngangguk singkat "sal, cari makan yuk? dari tadi pagi Ella belum sarapan nih, langsung gue bawa kesini soal nya" Arsal mengangguk setuju, dia juga belum makan. Akhirnya, mereka bertiga pergi ke salah satu restoran dekat pabrik Arsal.

"Acel dimana, rep?" tanya Arsal, Reva yang lagi menaruh Ella di bangku khusus anak - anak gak mengubris Arsal "lagi jalan - jalan sama istri nya Onel" jawab Reva setelah duduk di kursi nya sendiri, Arsal cuma ngangguk sebagai jawaban. Mereka pun menikmati sarapan pagi, setelah itu di lanjutkan dengan jalan - jalan sejenak karna Ella yang meminta.

Tiba - tiba saat di perjalanan balik ke kantor, ponsel Arsal bergetar, menandakan ada yang menelfon nya "rep, angkat bentar, rep" ucap Arsal, lalu menyodorkan ponsel nya pada Reva. Reva pun mengambil nya "mama Aya, sal. duh, udah mati lagi telfon nya" Reva misuh - misuh, kemudian dia membuka sandi ponsel Arsal yang ternyata tanggal ulang tahun nya Chika "apa katanya?" tanya Arsal, sambil focus menyetir mobil mahal nya.

Aku , Kamu dan Aceh. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang