Arsal benar - benar mimisan malam itu, bahkan keluar banyak... sampai - sampai Chika harus menghabiskan banyak tissue hotel, hanya untuk membersihkan hidung Arsal dan mulut Arsal yang di penuhi oleh darah segar.
Dan untung nya, tidak mengotori ranjang.
Chika berada di Bandung hanya selama 3 hari, dan selama tiga hari itu, mereka habiskan bersama. Mereka ke Meseum Geologi, Gramedia, Cafe, dan banyak tempat bersejarah lain nya yang mereka kunjungi.
Saat nya telah tiba, Arsal akan mengantarkan Chika untuk pulang.
Bandara.
Mereka baru saja tiba, dan Arsal menurunkan koper milik Chika dari bagasi "udah sampai sini aja, aku masuk ke dalam sendiri" ucap Chika, Arsal menggelengkan kepala nya "engga, aku antar sampe kakak duduk di dalam pesawat kalo bisa" Chika tertawa, namun ia tetap mengizinkan Arsal mengantarkan nya sampai ke dalam.
"safe flight... aku titip salam sama mama, sama ayah ya, kak"
Chika tersenyum, kemudian menganggukkan kepala nya "iya... bakal tersampaikan, kok" Arsal membalas senyuman itu "iya... semoga" Chika mendekati Arsal, kemudian memeluk nya dengan erat "kamu masih ingat janji kita kan?" Arsal terdiam, dan tak membalas pelukan Chika "yang mana?" Chika masih setia memeluk Arsal, bahkan dia tidak perduli jika laki - laki itu tidak ingin membalas nya.
"jangan sampai asing"
Arsal masih diam, namun tangan nya bergerak untuk membalas pelukan Chika.
"Iya... masih ingat"
Setelah kepulangan Chika, Arsal kembali ke rumah nya setelah 3 hari bersama Chika di hotel mewah itu.
"selamat datang kembali, den"
Arsal tersenyum kemudian masuk, ia langsung masuk ke kamar nya, dan merebahkan badan nya di atas ranjang king size "Tuhan... tolong yang kali ini... jangan di renggut lagi..." Arsal mengusap wajah nya kasar, kemudian ia beranjak ke kamar mandi untuk buang air kecil. Setelah itu, ia keluar, dan pergi ke lantai bawah untuk menonton televisi.
Saat tengah asik menikmati coklat panas yang baru saja di bawakan oleh sang pembantu, Arsal mulai mencari film di netflix
"Den, katanya, ada kecelakaan pesawat ya?"
"hm? kapan?"
Tanya Arsal cuek, dengan baju kaus hitam oblong, dan boxer berwarna putih, ia duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan televisi "tadi den, saya lihat di tv" jawab sang pembantu, Arsal yang awal nya duduk dengan posisi yang sedikit bungkuk, kini langsung menegakkan tubuh nya.
"apa nomer pesawat nya?"
"MH 0370" *ini hanya ilustrasi.
Sontak Arsal langsung melotot, dan dengan buru - buru ia menaiki anak tangga menuju kamar nya, untuk mengambil ponsel nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku , Kamu dan Aceh. [END]
FanfictionSeorang pemuda tampan asal Sunda, yang sedang mengunjungi daerah yang di juluki Serambi Mekkah. Daerah istimewa, dengan berbagai sejarah di dalam nya. Tempat dimana Papa nya jatuh cinta dengan almarhumah Bunda nya. Dan tanpa sengaja, dirinya juga j...