Pagi itu, Asal terbangun dari tidur nya, namun saat menoleh ke samping, dia sama sekali gak menemukan Chika. Jelas Arsal kaget karna gak melihat wanita pujaan hati nya, dia perlahan duduk di atas ranjang, dia menyingkirkan Farrel dari atas tubuh nya.
Setelah itu keluar dari kamar dengan wajah bantal nya "kak Chika? kak Chikaaa-" ucapan nya terhenti, waktu ngeliat Chika yang lagi masak di dapur. Arsal langsung berlari kecil, untuk mendekati Chika.
"kak? kakak masak apa?"
Chika menoleh, dia terkekeh waktu ngeliat bentukan Arsal pagi itu "kamu belum cuci muka ya? cuci muka dulu sana" Arsal nganguk kecil, kemudian dia pergi ke arah wastafel untuk mencuci muka nya "kenapa ga minta pembantu bantuin kak? kasian kakak capek" Arsal mendekati Chika, dia focus melihat Chika yang sedang masak "gakpapa, biar imbang aja, aku capek masak, pembantu nya capek beresin rumah. abis kamu berantakan banget rumah nya, heran" cibir Chika, memang, setiap dia dateng, keadaan kamar Arsal udah kayak kapal pecah. Mau heran, tapi anak bujang.
Selain kamar nya yang kotor, kadang - kadang ruangan yang lain juga rada jorok. Biasanya ada aja sisa makanan snack, pasti kalo Chika dateng sama Farrel. Pembantu lagi kerja bakti beresin rumah "hehehe" kekeh nya, dia kini berpindah memeluk Chika "ya kan aku sendirian" ucap Arsal dia menyembunyikan kepala nya di ceruk leher Chika, wanita itu masih focus dengan masak nya "ya tapi gak gitu juga, sal. kamu kalo aku sama Farrel gak kesini udah kayak orang gak ter urus" balas Chika, lalu dia mengusap sebentar kepala Arsal yang ada di leher nya.
"berarti udah cocok kan? nikah sekarang? jadi ada yang urus aku"
Pipi Chika langsung bersemu merah, Arsal mah bodo amat. Dia tetep menduselkan kepala nya di leher Chika "udah ah, geli, sal" Chika mendorong pelan lengan Arsal, tapi pria itu tetep nahan diri biar gak terlepas "aaa jangan di lepas" rengek nya dengan suara yang di imut - imut kan, Chika pun akhirnya ngalah sama bocil kematian itu "yaudah iyaa" Chika lanjut dengan acara masak nya, sementara Arsal sibuk dengan dunia nya, bahkan sesekali dia mengomentari hasil masakan Chika.
"mommyyy!"
Arsal dan Chika serentak menoleh, mereka melihat Farrel yang lagi di gendong sama salah satu pembantu nya Arsal "daddy! gak oyeh eluk - eluk mommy na Arrel!" Farrel memukul pundak Arsal dengan kuat, sontak Arsal langsung mengaduh kesakitan "aduh! kuat banget njir, apa karna efek abis ultah kemarin kak?" ucap Arsal nyeleneh, Chika cuma terkekeh aja, dia kemudian mengambil alih Farrel dari sang pembantu.
"makasih ya bi udah bawa Farrel ke sini, bibi bisa lanjut kerjain yang lain"
Pembantu itu tersenyum pada Chika, seperti nya para pembantu di rumah Arsal merasa senang, karna punya nyonya baik kayak Chika. "Arrel... daddy nya gak boleh di pukul gitu dong. nanti kalo daddy nya gak sayang sama Arrel lagi gimana?" tanya Chika, Farrel geleng - geleng kepala "enda! daddy tetep ayang Arrel kan?" Arsal memasang wajah cemberut, dia kemudian menggelengkan kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku , Kamu dan Aceh. [END]
FanfictionSeorang pemuda tampan asal Sunda, yang sedang mengunjungi daerah yang di juluki Serambi Mekkah. Daerah istimewa, dengan berbagai sejarah di dalam nya. Tempat dimana Papa nya jatuh cinta dengan almarhumah Bunda nya. Dan tanpa sengaja, dirinya juga j...