Niki⁴

135 3 2
                                    






"Anakku"

Bak tersambar petir di siang bolong, tubuh Junkyu menegang, meraba kebawah menyingkap sedikit baju Niki. Junkyu meraba perut Niki menemukan bekas operasi.

"Siapa, siapa yang melakukan ini" teriak Junkyu tidak lagi bisa menahan diri. Haruto memegang pundak Junkyu yang siap mengamuk mendapatkan kenyataan adik kecilnya di hancurkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Jawab" teriak Junkyu memberontak di pelukan Haruto. Niki mundur merasa takut dengan kemarahan Junkyu, Niki tahu Junkyu marah bukan kepadanya tapi Niki tatap saja takut.

"Sayang tenang kau menakuti Niki" Junkyu menghela napas kasar menahan sedikit amarahnya dan kembali mencari keberadaan Niki. Junkyu memeluk erat tubuh sang adik. Menangis bersama.

15 menit berlalu dengan tangisan kepedihan milik Niki. Junkyu membawa Niki ke kamar yang ada di sana. Junkyu menunggu Niki menceritakan semuanya.

Junkyu mendengarkan cerita Niki dimulai saat Junkyu kecelakaan bersama Haruto semua anak sudah ada di klub untuk merayakan kelulusan mereka termasuk Niki dan yang lain meski masih di bawah umur tapi Niki bisa masuk kerana ada yang lain.

Semuanya berjalan lancar hingga sebuah minuman yang entah milik siapa, diambil Niki dan berakhir Niki mabuk, Riki yang sadar temannya mabuk memilih untuk membawa ke kamar yang sudah di pesan yang lain. Sengaja di pesan agar tidak ada yang mengalami kecelakaan saat keadaan mabuk.

Riki meninggalkan Niki yang sudah mabuk dan tidak lama seseorang masuk dengan keadaan mabuk juga dan berakhir mereka melakukan malam yang panas dengan Niki yang terus memberontak jadi bisa di katakan Niki di perkosa.

Satu bulan setelah kejadian itu Niki merasakan keanehan di tubuhnya jadilah Niki ke dokter dengan ditemani Mark. Mereka menunggu hasil hingga sebuah hal mencengangkan mereka terima. Niki menangis di pelukan Mark sedangkan Mark sudah mengepalkan tangannya melihat adik kecilnya yang rapuh.

Seperti sebelumnya bukan hal yang sulit untuk Mark menemukan pelaku hingga Mark mendatangi orang itu meminta pertanggung jawaban, awalnya mereka menerima namun saat kandungan Niki masuk 4 bulan Niki di recoki dengan obat penggugur kandungan. Ada sebanyak 4 kali mereka memaksa Niki untuk meminum obat itu hingga di percobaan ke empat Niki tidak sengaja meminum obat itu karena tersendat.

Hari itu Niki sangat kesakitan perut yang terasa perih, sakit dan hati yang hancur. Niki merasa buruk hingga selama 2 bulan paska operasi Niki mengalami depresi.

Mark yang lagi-lagi merasa gagal kini meminta bantuan Haruto yang memang saat itu sudah terjun ke dunia bawah, dengan senang hati Haruto membantu Mark dengan bantuan Yoshi. Malam dimana Mark mendapatkan informasi orang itu, Mark langsung menemui orang itu dan melakukan berbagai macam hal untuk melampiaskan kemarahan Mark.

Haruto dan Yoshi mereka hanya menatap keberingasan Mark yang tiada ampun. Orang itu mendapatkan luka jahitan di pelipis, lengan, punggung dan juga perut karena luka tusukan yang di berikan Mark.

Setelah puas melampiaskan kemarahannya Mark membersihkan diri dan menemui Niki yang masih di rawat di rumah sakit. Selama Niki sakit Mark yang menjaga dan menyemangati Niki dan sesekali anggota yang lain.

Setelah kejadian itu Mark memilih bergabung dengan Haruto dan di ikuti dengan yang lain. Sulit memang karena mereka harus bisa menutupi indentitas tapi dengan itu mereka tidak lagi takut dengan orang lain.

Junkyu memeluk erat tubuh adik kecilnya yang harus merasakan sakit kehilangan di usianya yang belum cukup, Junkyu juga sesekali mengelus lembut perut Niki yang terasa menyayat hati untuk Junkyu.

"Biarkan mereka kita harus hidup dan besok tolong bawa aku ke makam baby" Niki mengangguk dan memeluk erat tubuh Junkyu. Junkyu mengelus lembut kepala Niki hingga Niki tertidur. Junkyu keluar dari kamar menemui yang lain yang sedang membahas barang yang akan di transaksi kan. Junkyu duduk di sebelah Jake yang duduk di ujung sofa. Jake membantu Junkyu dan kembali duduk.

Junkyu mendengarkan dengan seksama hingga ada sedikit kejanggalan dari pembahasan Mark dan Haruto. Junkyu menghentikan diskusi mereka dan mengambil pistol dari saku Jake yang memang tadi Junkyu merasakan ada senjata di saku Jake. Junkyu menembak hingga kaca di rumah itu hancur bersamaan dengan darah yang memercik mengenai pecahan kaca.

"Ck tikus ingin bermain" remeh Junkyu membuat semua terdiam. Tenang Niki tidak akan bangun karena ruangan itu kedap suara.

"Bagaimana" tanya Jaehyuk linglung. Junkyu tersenyum.

"Mudah, telingaku sedikit lebih tajam semenjak buta jadi pergerakan kecil dalam kesunyian akan dengan mudah aku temukan" semuanya mengangguk. Mereka melanjutkan pembahasan dengan sedikit berbeda dari awal.





Sesuai kesepakatan mereka akan melakukan transaksi malam ini di dermaga dekat dengan mansion Junkyu, bagaimana mereka tahu karena sebelum memasuki dermaga mereka sempat melewati jalan menuju mansion Junkyu dan juga GPS yang terpasang memang memperlihatkan mereka berada di kawasan mansion Junkyu. Jika tidak berhati-hati maka bisa saja mereka mendapatkan musuh baru.

Yang melakukan transaksi hanya Jeongwoo dan beberapa bawahan Haruto karena hanya Jeongwoo yang bisa di andalkan jika untuk transaksi jual beli. Tenang di jarak jauh ada Zhang Hao dan Jake yang memantau karena mereka adalah petarung milik snipers dragon.

Jake menatap segerombolan orang yang membawa kotak yang jelas itu adalah uang jika mereka tidak menipu. Zhang Hao menggunakan kacamata yang sudah di modifikasi oleh Riki dan Jaehyuk agar bisa melihat isi dalam brangkas yang di bawa yang lain.

"Mainan baru" ucapan Zhang Hao membuat semua tersenyum licik. Bahkan Jeongwoo yang memang menggunakan alat komunikasi untuk mereka tersenyum tipis sangat tipis hingga tidak terlihat. Jeongwoo melakukan transaksi seperti semula ingin melihat hal apa yang terjadi.

Suasana sedikit menegangkan karena Jeongwoo yang enggan memberikan brangkas itu kepada pihak pembeli.

"Uang apa yang kalian bawa" mereka terdiam, Jeongwoo terkekeh dan sebuah peluru dari pistol silent lewat mengenai brangkas yang di pegang pihak pembeli, brangkas itu terbuka dan terlihat beberapa batu di dalam sana yang tersusun rapi awalnya karena sekarang sudah berhamburan.

"Batu, kalian ingin barang ini dengan menukarkannya dengan batu" tanya Jeongwoo yang akan mengangkat pistolnya sebelum sebuah tembakan terdengar. Jake dan Zhang Hao memerintahkan yang lain mundur karena anak buah ayah Junkyu menemukan mereka.

Jeongwoo menaiki motor CBR miliknya dan membuat jalur baru di tepian dermaga tersebut hingga melesat ke jalan raya. Sama halnya dengan Zhang Hao dan Jake yang hampir tertangkap tapi beruntung ada dron milik Sunoo yang mengecoh anak buah ayah Junkyu. Sangat menegangkan transaksi kali ini karena harus terjadi tembak menembak.



Bersambung

Thanks you guys, oh ya kalau ada kesalahan atau typo kasih tahu ya, biar bisa di perbaiki, bye

can I see the worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang