kebenaran(26)

19 2 0
                                    











"Kau mengkhianati persahabatan kita hanya untuk membalas nyawa yang entah benar kebenarannya, kau gagal dalam menjaga junkyu dan jihoon chan, kau menghancurkan semuanya dalam sehari" Ujar jaemin dingin membust haechan menatap tidak suka jaemin.

Jaemin mengangkat senjata miliknya mengarahkan ke kepala haechan yang hanya diam, tangan jaemin bergetar tidak mungkin jaemin bisa membunuh haechan yang notabene nya sebagai sahabat nya, air mata jaemin mengalir membasahi pipinya, bukan hanya jaemin haechan pun sama merasa sesak ketika kini ia harus berhadapan dengan sahabat nya.

"Chan jika kau peduli mundur dan pergilah sejauh mungkin" Ujar jaemin menurunkan senjatanya namun haechan menggeleng.

Jaemin menghela napas dan menatap jeongwoo dan yoshi "bawa sunoo dan jay kembali ke markas, disini biar aku yang menyelesaikannya, akan aku pastikan junkyu selamat dan kembali ke kalian" Yoshi yang hendak menolak namun di tarik jeongwoo karena jeongwoo percaya kepada jaemin.

Kini hanya tersisa haechan dan jaemin, mereka saling berhadapan menatap satu sama lain tidak ada kilat kemarahan hanya ada kilat kesedihan yang terpancar kan dari wajah mereka.

"Selamat tinggal sahabat" Jaemin mulai mengangkat kembali senjatanya dan mereka mulai saling menembak. Jaemin yang membiarkan haechan menembaknya sesuka hati dan haechan yang terus menembak jaemin tanpa henti. Air mata terus turun di wajah haechan melihat jaemin yang hanya menerima tembakannya yang bertubi-tubi namun jaemin hanya menembak beberapa kali dan itu meleset terus.

Sudah haechan sudah tidak sanggup lagi, haechan meletakkan senjatanya dan mendekati jaemin, jaemin hanya diam dan membiarkan haechan mendekatinya, haechan memeluk erat tubuh jaemin setelah tadi ia menembak CCTV tersembunyi yang di pasang ayah junkyu.

"Tidak jaem, saya tidak bisa" Jaemin memeluk erat tubuh haechan dan melepaskan rasa sesak di dada mereka masing-masing.

Sinyal jaemin menghilang begitu juga dengan haechan sedangkan markas ayah junkyu sudah di kepung oleh yakuza yuta yang baru sampai. Junkyu yang sudah merasa lega langsung melepaskan diri dan pergi meninggalkan sang ayah yang masih marah karena kehilangan sinyal haechan.

Junkyu turun ke lantai dasar tempat dimana pertempuran terjadi namun alarm berbunyi cukup keras hingga memekakan telinga siapa yang mendengarnya, semua anak buah ayah junkyu berlari menelusuri lorong sedangkan junkyu langsung bersembunyi di salah satu bilik yang ada.

Saat junkyu berbalik berapa terkejutnya junkyu, melihat beberapa tubuh pemuda yang sudah di mutilasi dan ada beberapa bayi yang ada di dalam tabung.

"Sial, ilmuan gila itu adalah ayah ku sendiri" Ujar junkyu menelusuri ruangan itu hingga di sebuah tempat tidur terdapat seorang pemuda yang mungkin lebih muda darinya dengan perut yang sudah membesar.

Junkyu mendekati dan terkejut melihat wajah yang tidak asing bagi junkyu, junkyu melepaskan ikatan pemuda itu dan memberikan suntikan yang pernah di berikan sunoo untuknya dan itu berguna untuk menyadarkan seseorang.

Lima menit akhirnya pemuda itu bangun, matanya membulat melihat orang lain tapi familiar di depannya "junkyu hyung" Ujar pemuda itu ketika sudah melihat dengan jelas siapa yang ada di depannya.

Junkyu tersenyum dan memeluk pemuda itu "akhirnya aku menemukan mu ren" Pemuda itu menangis dan memeluk erat junkyu.

Ren atau renjun adalah teman junkyu ketika berada di China sebelum ia di kurung di mansion di tengah hutan, renjun sangat dekat dengan junkyu hingga membuat mereka seperti adik kakak.

"Hyung bantu aku hiks aku tidak sanggup lagi, aku, aku hiks" Junkyu mengelus punggung renjun dan membantu renjun untuk berdiri karena mau bagaimana saat ini renjun sedang hamil besar.

"Hati-hati Hyung akan bantu kamu keluar dari sini, Hyung juga dalam masa pelarian jadi kita bisa bekerja sama namun jika perut mu sakit katakan padaku hmm jangan menahannya" Renjun mengangguk.

Mereka pergi ke arah pintu namun suara langkah kaki semakin banyak dan itu tergesa-gesa, junkyu yang takut renjun akan terluka memilih untuk berdiam diri di dalam ruangan itu terlebih dahulu.

Cukup lama hingga suara langkah kaki sudah tidak terdengar. Junkyu membuka pintu dan benar tidak ada lagi orang yang lewat dengan hati-hati junkyu menuntun renjun untuk keluar dari gedung itu. Junkyu terus waspada dan mengirim sinyal kepada jisung agar segera menjemput nya.

Tidak membutuhkan waktu lama jisung dan hanbin datang bersamaan, betapa terkejut hanbin melihat pemuda lain yang sedang hamil besar bersama junkyu, hanbin langsung mendekati renjun dan memeluknya.

"Kau kemana saja, daddy dan bunda mencari mu" Renjun yang belum melihat jelas wajah hanbin diam membisu, hanbin melepaskan pelukannya dan baru lah renjun melihat wajah hanbin, renjun kembali menangis dan memeluk hanbin.

Mereka langsung pergi dari sana dengan pasukan yakuza mundur setelah berhasil menghancurkan markas ayah junkyu.

Mereka kembali ke markas yang sudah kembali di buka dari benteng keamanan, jihoon pun sudah sadar dan kini sedang memeluk jaemin yang terluka, ya setelah jaemin dan haechan berpelukan anak buah ayah junkyu datang dan langsung menghajar mereka dan beruntung hanbin datang tepat waktu dan langsung menolong jaemin dan haechan.

Setelah semuanya berkumpul Asahi datang dengan beberapa map di tangannya sedangkan hanbin sudah membawa renjun beristirahat di kamar yang sudah di sediakan. Asahi mengatakan haechan yang juga terluka namun lebih banyak jaemin yang terluka karena melindungi haechan.

"Kau salah karena berpihak kepada ayah junkyu karena yang membunuh orang tua mu adalah mereka dan yang menyelamatkan adikmu adalah om yuta" Jelas Asahi memberikan map yang dia dapat beberapa jam lalu dengan bantuan Zhang hao.

Haechan membaca semuanya dan menggeram kesal karena sudah salah dalam bertindak, bukan hanya haechan junkyu yang baru datang juga di berikan map oleh Asahi.

"Kau bukan anak kandung ayah mu, saat kau masih bayi bunda mu menitipkan mu kepada ayahmu yang sekarang sebelum di jemput ayah kandung mu namun ayah mu yang sekarang memilih menjadikan kamu pion untuk menjadikan ia orang terkuat dengan dukungan banyak pihak dan itu terjadi" Junkyu mengangguk karena sebelumnya junkyu sudah mendengar dari ayahnya yang sekarang.

"Aku sudah tahu karena saat aku di sekap dia mengatakan semuanya dan juga siapa ayah kandung ku kenapa pria itu menyebutkan yakuza yuta" Mashiho yang sudah mengetahui hal itu menatap pria paruh baya yang memang sedari tadi sudah berada disana.

"Dia ayah kandung mu dan renjun adalah adik mu" Junkyu terkejut, sungguh ini bukan hal yang bisa ia cerna dengan cepat, bagaiamana mungkin renjun menjadi adiknya.

"Kau tidak perlu menerima ku dengan cepat karena ini salah ku yang tidak bisa menjaga kalian, kau di titipkan kepadanya karena ten percaya bahwa dia bisa menjaga mu karena saat itu keluarga kita dalam masa yang buruk dan peperangan antar pewaris dan renjun dia di buang oleh ibu ten karena menganggap renjun adalah anak pembawa sial karena saat renjun lahir keluarga kita dalam ambang kebangkrutan dan ten mengalami gagal jantung" Jelas yuta membuat junkyu tidak bisa tidak menangis, junkyu bangkit dan memeluk yuta, junkyu tidak mungkin membenci yuta atau pun ten yang merupakan orang tua kandung nya.

"Maafkan kyu hiks ayah karena kyu hiks ayah dan bunda hiks terluka" Yuta menggeleng dan memeluk tubuh sang anak yang sudah sangat lama ia rindukan. Yuta menerima pekerjaan dari mashiho pun itu karena bersangkutan dengan junkyu dan haruto yang menjadi penopang kehidupan yakuza yuta.

"Ayah senang kau bahagia disini, ayah akan menebus semuanya dan untuk kau dan haruto akan ayah bebaskan karena haruto juga menjadi alasan ayah ada disini" Junkyu mengangguk dan memeluk erat tubuh yuta menangis di sana berharap semuanya adalah nyata.



Thanks you guys, see you next chapter.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

can I see the worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang