persiapan pernikahan¹⁸

78 1 0
                                    











mark sudah keluar dari rumah sakit begitu juga dengan mashiho dan bayi so-yi. kini mereka semua sedang berkumpul di markas utama. mereka sengaja berkumpul di sana karena asahi dan jisung sudah mengumumkan pernikahan mereka jadi sekarang snipers dragon dan wolf akan melakukan diskusi untuk dekor dan semua persiapan wedding asahi dan jisung. 

perkataan jisung yang mengumumkan pernikahan mereka cukup mengejutkan snipers dan wolf karena sebelumnya mereka seperti tidak kenal berbeda dengan junkyu dan mashiho yang memang sudah mengetahui hubungan mereka dan alasan mereka tidak mengatakan bahwa mereka pasangan karena asahi melarang jisung apalagi setelah jisung menolak untuk menikah dan asahi semakin yakin untuk tidak publish. 

"jadi asa mau konsep seperti apa" ujar sunoo yang memang menjadi desain konsep pernikahan asahi dan jisung. 

"outdoor" ujar asahi namun jisung menatap asahi seolah menolak namun asahi tidak peduli membuat jisung dan sunoo menghela napas. bukan karena jisung tidak suka tapi asahi itu memiliki alergi terhadap sengatan matahari jika outdoor maka tidak bisa di pungkiri bahwa alergi asahi kambuh dan itu yang di cemaskan jisung.

"sayang indoor aja oke" pelan jisung karena jika dengan keras asahi akan semakin keras juga.

asahi menolak karena asahi sangat ingin outdoor apalagi jika di pantai itu adalah pernikahan keinginan asahi, jisung menghela napas dan menarik tangan asahi agar bisa melihat kearahnya.

"sayang jangan keras kepala ya, kamu ada alergi sengatan matahari jika outdoor tidak menutup kemungkinan alergi kamu kambuh, aku janji aku dan sunoo akan menemukan alternatif agar kamu tetap merasa kita ada di outdoor meski kita indoor hmm" asahi menatap jisung yang begitu lembut melarangnya, Asahi akhirnya mengangguk membuat sunoo dan jisung menghela napas lega bukan hanya jisung dan sunoo sih tapi snipers dan wolf tentu saja.

"lalu asa mau gaun atau jas" kini jake yang bertanya karena soal gaun dan jas adalah tugas jake.

asahi berpikir keras, meski ia adalah pengantin wanitanya tapi ia tetap seorang pria jadi asahi sedikit ragu dengan keputusannya, asahi menatap jisung meminta solusi dari pasangannya. jisung tersenyum inilah yang jisung suka dari asahi setiap ia bingung maka jisung adalah orang yang di cari, asahi itu bukan manja tapi lebih ke ingin yang terbaik untuk ia dan pasangannya.

jisung mengelus kepala asahi dan membawa asahi melihat buku yang sudah di sediakan jake untuk gaun dan jas yang akan mereka gunakan "sayang lihat saja mana yang menarik di mata mu, aku akan mengikut semua keputusan kamu" asahi tersenyum dan melihat buku contoh model gaun dan jas yang sudah di sediakan jake. ada beberapa gaun dan jas dan itu terlihat elegan dan mewah untuk asahi apalagi gaun nya. 

asahi menarik tangan jisung dan menunjuk sebuah gaun, jisung mengangguk dan jake tentu saja menerima semuanya dengan baik. kali ini zhang hao yang menatap jisung karena zhang hao bertugas sebagai bagian makanan. 

"untuk hidangan kalian ingin seperti apa" ujar zhang hao

"sesuaikan saja dengan selera kalian" ya karena yang di undang hanya snipers, wolf dan keluarga dekat asahi karena keluarga jisung tidak menyetujui keputusan jisung menikah dengan asahi yang memiliki gender yang sama dengan jisung. alasan jisung belum menikah dengan asahi sebelumnya ya salah satunya itu. Selain itu keluarga jisung sangat menjunjung tinggi martabat sedangkan ia dan Asahi memiliki latar yang berbeda meski sekarang mereka sama-sama mafia tapi bukan berarti Asahi berada di tingkat yang sama dengan jisung. Masih banyak lagi pertimbangan jisung untuk menikahi Asahi namun balik lagi, jisung mencintai Asahi begitu juga dengan Asahi yang mencintai jisung, jisung takut kehilangan kekasihnya hingga jisung nekat menikahi Asahi tanpa restu keluarganya.

Asahi yang menyadari jisung melamun menatap sendu jisung, apa keputusan mereka sudah benar dengan menikah, Asahi tahu orang tua jisung tidak merestui mereka tapi Asahi tidak tahu bahwa alasan jisung menolak untuk menikah sebelumnya adalah orang tuanya. Asahi hanya berpikir jisung belum siap hingga Asahi merasa jisung tidak serius dengan hubungan mereka dan karena itu juga mereka sempat seperti orang tidak saling kenal atau lebih tepatnya Asahi yang menghindari jisung.

Asahi menggenggam tangan jisung membuat lamunan jisung hilang, jisung menatap Asahi, mata indah dan senyum manis Asahi adalah hal yang paling jisung suka. Jisung tersenyum membalas senyum Asahi yang entah kenapa jisung merasa di paksakan. Jisung menarik Asahi menjauh dari ruang kumpul.







Kini mereka berdua ada di belakang markas, Asahi menatap jisung sendu membuat Jisung bingung, kenapa dengan kekasihnya apakah ia tidak bahagia apa yang terjadi, banyak hal yang ada di pikiran jisung melihat Asahi menatapnya seperti itu. Asahi menarik tangan Jisung membuka cincin di jari manisnya yang kemarin di pasangkan oleh jisung saat melamarnya. Jisung tentu saja terkejut melihat Asahi melepaskan cincin pertunangan mereka.

"Sa"

Asahi menghela "tidak Ji, asa tidak bisa menikah dengan ji jika ji masih belum bisa menentukan pilihan ji, asa tau ji banyak masalah karena itu asa ingin membatalkan pernikahan kita agar ji fokus dengan masalah ji, asa tidak keberatan menunggu ji lebih lama lagi atau bahkan asa akan berusaha menjauh dari ji jika orang tua ji tidak menyukai asa" jisung menatap Asahi dalam diam, kenapa harus Asahi yang menderita dengan masalahnya. Kenapa harus kekasih hatinya yang terluka karena keluarganya yang kolot.

Asahi yang melihat jisung yang hanya diam merasa takut dan gelisah, bagaimana jika jisung benar-benar meninggalkan nya dan memilih hidup bersama dengan wanita yang di inginkan keluarga, bagaimana jika jisung benar-benar menghilang dari hidupnya, pikiran Asahi melayang memikirkan hidupnya tanpa
Jisung, tanpa di sadari air mata asahi mengalir begitu saja membuat jisung terkejut dan langsung menarik Asahi ke dalam dekapannya.

"Maafkan ji asa, maaf ji belum bisa membahagiakan asa, maafkan ji yang tidak bisa berbuat banyak untuk asa" jisung terus meminta maaf membuat hati Asahi semakin sakit, dada Asahi sesak memikirkan hidup tanpa jisung orang yang selama ini mendukung nya baik dalam keadaan susah maupun senang. Asahi belum bisa melepaskan jisung tapi Asahi tidak boleh egois Asahi harus bisa melepaskan jisung.

Untuk terakhir kalinya Asahi ingin memeluk jisung dengan erat, Asahi memeluk jisung merasa enggan menjelaskan pelukan mereka. Jisung pun sama memeluk erat tubuh sang terkasih.


Kisah yang tragis untuk dua orang yang saling mencintai, entah cinta akan menang dari penolakan orang tua ataukah cinta akan membuat penolakan menjadi sebuah pengakuan. Hanya tuhan yang tahu apa yang akan terjadi dengan dua orang yang saling mencintai itu.








Thanks Very much guys, see you next chapter

can I see the worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang