haechan⁷

96 3 0
                                    















Usai mengikuti Niki dan melihat Niki telah kembali ke rumahnya, Mark memilih kembali ke cafe yang tadi ia duduki untuk mengikuti Niki. Mark memilih duduk di pojokan dekat jendela yang mengarah ke jalan. Mark butuh istirahat menangani banyak masalah menguras banyak tenaga. Perusahaan, markas, bisnis dan adik kecilnya adalah beban yang harus Mark tanggung saat ini dan menjadi prioritas Mark adalah Niki.

"Maafkan Hyung dek, Hyung gagal menjaga dirinya untuk mu, tapi Hyung janji Hyung akan melindungi dia, setelah ini tidak akan ada lagi air mata yang akan membasahi pipinya agar kau bisa tenang disana" Mark mengambil ponselnya dan menatap sebuah foto pemuda yang sedang merangkul Niki terlihat seperti Mark namun lebih kecil dari Mark.

Mark mengelus lembut foto saudara kembarnya yang sangat menginginkan kebahagiaan Niki, ya Mark memiliki saudara kembar yang sangat menyayangi Niki. Niki adalah hidupnya bahkan rela mati demi Niki itulah Marko saudara kembar' Mark.

Kisah Niki dan Marko sangat unik dimana Marko yang sangat membenci tauran harus bertemu dengan Niki yang hobi tauran dimasa sekolah. Marko tidak membenci Niki tapi sangat membenci tauran. Bahkan beberapa kali Marko harus terlibat perkelahian karena ingin menjaga Niki yang ceroboh.

Mark yang melihat perjuangan sang adik merasa geli sendiri karena Marko di kenal sebagai pribadi yang bodo amat dengan lingkungan tapi tidak dengan Niki yang sudah menjadi pusat kehidupan Marko.

Kematian Marko masih tenang Niki karena saat itu Marko ingin menyatakan cintanya kepada Niki namun tuhan berkehendak lain, Marko melihat Niki di hajar habis-habisan hingga Niki tidak lagi berdaya dan dengan nekat Marko memilih untuk menyerang mereka dengan tangan kosong tanpa peduli dengan apa yang akan terjadi. Marko terus melawan hingga salah satu orang itu menusukkan pisau yang sudah berkarat hingga menembus organ vital Marko. Tidak butuh lama untuk Marko menghembuskan napas terakhir nya karena setelah di periksa selain berkarat pisau itu sudah di lumuri racun yang langsung merenggut nyawa dan di akhir hayatnya Marko memeluk erat tubuh Niki dengan setitik air mata yang jatuh tepat di bibir Niki yang sudah tidak sadarkan diri.

Hari itu adalah hati terburuk dalam hidup mark kehilangan adik kembarnya dan juga hidup mark, ya mari saat itu juga kehilangan orang yang paling ia cintai. Kekasih Mark menjadi korban pemerkosaan yang menjadi penyebab kematian kekasih Mark tersebut. Mark masih ingat jelas bagaimana pucat wajah Marko dan kekasihnya.

Kematian itu menjadi hal kekuatan untuk Mark dalam menjaga Niki apalagi saat Niki di perkosa itu mengingatkan Mark kepada sang kekasih dan memilih untuk menjadi alasan Niki kembali semangat hidup dengan selalu ada untuknya.

Mark tersentak ketika kursi di depannya di tarik, Mark mendongak dan menatap bingung seorang pemuda. Sedikit asing namun masih terlihat familiar. Mark menatap datar pemuda itu yang di balas senyum tipis oleh pemuda itu.

"Kau siapa" ujar Mark merasa jengah.

" Haechan, Lee Haechan" Mark mengangguk dan menyimpan ponsel.

"Maaf kalau saya lancang, apakah di dalam foto itu Niki" Mark mengernyit tidak mengerti dan sedikit waspada. Haechan tersenyum dan meletakkan sebuah foto di atas meja. Terlihat sebuah foto dimana ada Niki, Jaehyuk, Junkyu dan dua orang lainnya yang asing bagi Mark dan juga ada Haechan tentu saja.

"Niki adik kelas saya di JHS dan kami berpisah saat SHS, kami sempat mendapatkan kabar bahwa Niki mengalami kecelakaan tapi saat kami mendatangi rumah Niki ia sudah tidak tinggal disana, kami bertiga juga kehilangan kontak dengan dua orang teman kami lagi hingga beberapa hari lalu aku melihat Niki dan Junkyu temanku, ingin sekali rasa mendekati mereka tapi aku takut mereka tidak mengingat ku jadi aku mau minta tolong katakan bahkan Haechan, Jihoon dan Jaemin merindukan mereka" ujar Haechan panjang lebar entah di dengar Mark atau tidak yang jelas Haechan ingin mengatakan hal itu. Haechan tidak berharap banyak tapi Haechan ingin melihat lagi kedua temannya yang hilang kontak darinya.

"Akan aku sampaikan" Mark menarik foto itu dan pergi meninggalkan cafe dimana Haechan terkejut dan tersenyum bahagia. Mark ternyata tidak seburuk rumor yang beredar, ya Haechan mengenal Mark karena di sekitar sana Mark terkenal dengan manusia dingin tak tersentuh kecuali teman-temannya.

"Dia tampan" ujar Haechan kembali bekerja.




Di apartment Haruto, Junkyu dan Haruto sedang duduk bersama dengan Junkyu yang sedang berada di atas paha Haruto.

"Haru kyu ingin hoonie, Nana dan Chani" Haruto mengangguk, mengerti sekali rasa rindu yang dirasakan Junkyu dengan teman masa JHS nya itu.

"Nanti haru minta Mark untuk mencari mereka hmm" Junkyu mengangguk, inilah sisi yang jarang Junkyu perlihatkan kepada orang lain yaitu penurut. Entah sejak kapan Junkyu selalu menuruti perkataan Haruto selama itu baik Junkyu tidak pernah membantah bahkan jika dilihat sekilas tidak akan ada yang percaya bahwa Junkyu mampu membunuh orang lain dengan tangan kecil putih miliknya itu.

Junkyu itu terlihat polos, manja, ceria, penurut dan mudah bergaul namun di balik sifat itu ada junkyu yang bringas, kasar, mematikan dan licik. Hal itu hanya Haruto yang tahu baik luar dalam junkyu Haruto yang mengetahuinya bahkan orang tua Junkyu tidak pernah tahu akan dua sisi yang ada dalam diri Junkyu.

Haruto mengelus lembut kepala Junkyu yang bersandar di dadanya membiarkan Junkyu bermain dengan kancing bajunya, Haruto tahu Junkyu sudah mengantuk jadi Haruto membiarkan Junkyu berbuat sesuka hatinya. Cukup lama Haruto mengelus kepala Junkyu hingga Junkyu tertidur.

Haruto mengecup pucuk kepala Junkyu dan membawa Junkyu ke kamarnya, menidurkan Junkyu dengan hati-hati dan kembali mencium sekilas pipi sang terkasih "have a nice dream sayang" Haruto bangkit dan pergi ke arah balkon kamar mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.

"Temukan Haechan, Jihoon dan Jaemin bawa mereka ke markas utama kumpulkan semua orang dan perintahkan Jeno mencari Sunghoon dan Jay" hanya itu setelahnya Haruto mengakhiri panggilan. Di ujung sana si penerima telpon mendengus.

"Selalu saja seperti ini, aku ini kakak ipar Lo bukan bawahan Lo bodoh" teriak pemuda itu kesal dengan tindakan Haruto yang selalu saja mejinta bantuannya jika bersangkutan dengan mencari orang.

"Sabar cio, dia itu adiknya Yoshi jadi wajar jika kau di perlakukan seperti itu, Yoshi sangat menyayangi Haruto " cio atau mashiho itu mengangguk membenarkan perkata temannya itu.

"Sahi tolong temukan orang yang di minta Haruto dan kirim hari ini juga kepada ku" dahi atau Asahi menghela napas selalu saja jika mood mashiho hancur maka imbas pekerjaan akan sampai kepada Asahi.

"Kapan aku bisa bebas dari mereka berdua" lelah Asahi










Bye guys, see you next chapter, thank you very much

can I see the worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang