Usai pertemuan mendadak itu kini suasana di markas utama dan markas cadangan sangat suram baik legend ataupun inti dan pasukan sangat terlihat kacau.
Pertemuan dengan Jay dan Sunghoon saat itu awal dari hari yang suram tidak ada lagi tawa dan canda tidak ada lagi bermain yang ada hanya latihan, misi dan transaksi. Kegiatan monoton itu terus berlanjut hingga kini sudah hampir satu bulan lamanya.
Kehamilan mashiho semakin terlihat membuat Yoshi dan Haruto di buat khawatir apalagi beberapa kali dalam sebulan ini mashiho sering pendarahan yang mengakibatkan kandungan mashiho melemah.
Sangat banyak yang berubah, bahkan Jeongwoo yang memiliki ide gila untuk memberikan mata hasil operasi mendadaknya kini gagal total karena mata yang tidak lagi bisa di gunakan dan masalah yang silih berganti terus datang menghantam mereka bahkan kabar Jay dan Sunghoon tidak lagi mereka dapatkan.
Junkyu duduk di taman belakang "aku harus bertindak sebelum mereka semua mati karena bekerja" ujar Junkyu mengambil tongkatnya dan menekan tombol yang tidak banyak yang tahu fungsinya hanya Junkyu dan sepupunya yang tahu.
Terlihat hologram di depan mata Junkyu dengan wajah seseorang di sana "ada apa cantik" Junkyu mendengus sangat sulit jika berurusan dengan sepupu Junkyu ini. Selain menyebalkan dia juga tukang gombal.
"Ji aku butuh bantuan dari wolf" ji atau Jisung mengernyit tidak mengerti sangat jarang Junkyu meminta bantuan kepadanya. Wajah Jisung kini berubah serius.
"Ada apa" Junkyu menghela napas dan mulai menceritakan semuanya kepada Jisung, Jisung mengangguk mengerti dan langsung mematikan hologram mereka karena Jisung melihat seseorang di belakang Junkyu. Junkyu yang tidak lagi mendengar suara Jisung mengernyit dan kembali mencoba menghubungi Jisung namun tidak bisa hingga suara seseorang menghentikan kegiatan Junkyu. Junkyu berbalik dan ada Sunoo disana dengan wajah kacau. Junkyu tentu saja tidak bisa melihatnya dan itu sedikit membuat Sunoo menghela napas lega.
"Masuk kyu, saatnya makan siang" Junkyu mengangguk dan melangkah meninggalkan sunoo yang kini menatap lurus ke depan dimana sebuah senapan mengarah kearah Junkyu, sunoo mengambil pistol kecil miliknya yang selalu di bawa kemana pun ia pergi. Sunoo arahkan kearah tangan si penembak.
Dor
Meleset karena jarak yang cukup jauh membuat tembakan Sunoo meleset dan berhasil membuat sang lawan bersembunyi. Sunoo berdecak kesal karena harus gagal tapi setidaknya Sunoo bisa bernafas lega karena Junkyu sudah masuk. Jaehyuk yang baru datang langsung berlari ke arah taman belakang terlihat Sunoo yang masih mengarahkan pistolnya kearah luar markas. Jaehyuk mendekat dan menatap apa yang Sunoo lihat.
"Hati-hati ada yang mengincar nyawa Junkyu" Jaehyuk mengangguk namun wajah Jaehyuk langsung berubah ketika sebuah laser menembak tepat di kepala Sunoo. Jaehyuk langsung menarik Sunoo hingga mereka berdua terjatuh dengan tembakan beruntun. Jaehyuk menarik Sunoo berlindung di belakang dinding yang menghalangi taman belakang dan halaman depan.
Baik Sunoo maupun Jaehyuk sama-sama terkejut dan mereka mengatur napas, tapi belum hilang keterkejutan mereka suara tembakan kembali terdengar dan itu berhasil mengenai kaki Sunoo. Jaehyuk langsung menekan tombol darurat sebelum membawa Sunoo masuk ke dalam rumah.
"Bukan Junkyu tapi kamu" kesal Jaehyuk karena Sunoo tidak menyadari bahaya itu. Sunoo hanya mengangguk karena masih terlalu syok dan rasa sakit yang sangat teramat di kakinya. Jeno yang memang berada di luar dan tidak jauh dari markas bergegas kembali ke markas dan itu sangat kacau, gerbang depan hancur dan beberapa peluru bersarang di dinding markas. Jeno langsung berlari ke arah dalam dan menghela napas ketika Sunoo sedang di obati oleh Jaehyuk.
Jaehyuk melihat Jeno dan paham dengan tatapan Jeno, Jaehyuk menunjuk ke kamar tempat dimana Junkyu berada. Jeno mengangguk dan memilih duduk di sebelah Sunoo.
"Siapa" Jaehyuk menggeleng karena memang mereka tidak mengetahui siapa yang menembak Sunoo. Jeno mengangguk dan mereka menunggu semuanya kembali karena serangan mendadak ini seperti sudah di susun karena mereka berhasil memasuki area markas meski masih di luar markas.
Matahari sudah tenggelam dan semuanya berkumpul kecuali Junkyu yang sedang tidur di kamar, Haruto menatap Sunoo dengan kaki yang sudah terbalut. Bukan hanya Haruto tapi juga ada Hanbin disana.
"Mereka dari pemerintah dan peluru yang mereka gunakan sama dengan peluru milik kamu Haruto entah dari mana yang jelas mereka bukan orang sembarangan karena memiliki peluru yang hanya kita memproduksi nya" Haruto mengangguk karena memang sebelumnya mereka sudah meminta Asahi mencari tahu dan mashiho yang meneliti peluru yang tadi di tembakkan.
"Selain itu ini ada hubungan dengan night killer" ucapan Hanbin membuat Sunoo terkejut begitu juga dengan yang lain. Haruto menatap Hanbin, seolah mengerti Hanbin memberikan sebuah map kepada Haruto. Haruto menerima map tersebut dan membaca isinya. Betapa terkejutnya Haruto mendapatkan semua laporan tersebut. Haruto menatap Sunoo dan menghela napas.
"Kenapa semua menjadi rumit seperti ini" ujar Haruto merasa heran dengan semua yang terjadi.
Hanbin terkekeh dan bangkit "itu pilihan mereka dan itu bisa saja menjadi bumerang untuk kita di masa depan entah salah satu atau keduanya akan menjadi musuh kita tapi berdoa saja semoga mereka bisa berdamai dengan semua ini tapi untuk saat ini cukup diam dan ikuti jalannya" Haruto mengangguk mengerti dengan apa yang di katakan Hanbin karena jika sekarang hal itu terbongkar bisa saja misi kedua kelompok itu akan hancur.
Haruto menyerahkan map tersebut kepada Zhang Hao yang tentu saja di terima oleh Zhang Hao dan membawanya ke ruangan Haruto.
Thanks you guys
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
can I see the world
RandomDunia?, apa itu dunia?, apa sesuatu yang di sebut rumah? atau lebih besar dari itu?. entahlah