kepedihan¹⁹

67 3 2
                                    






Setelah persiapan pernikahan dan obrolan jisung dan Asahi hari itu, kini sudah satu Minggu jisung tidak menampakkan dirinya di markas snipers bahkan wolf pun kelimpungan mencari sang ketua seminggu ini. Entah apa yang terjadi setelah obrolan jisung dan Asahi hari itu yang jelas Asahi sangat terpukul dengan kepergian jisung.

Asahi yang biasa pendiam semakin pendiam bahkan beberapa pekerjaan kini di ambil alih oleh Sunoo dan Niki. Asahi menatap jauh ke dalam hutan yang ada di  belakang markas. Disini, seminggu yang lalu jisung pergi meninggalkan Asahi setelah Asahi mengembalikan cincin pertunangan mereka.

Kini jari Asahi kosong tidak ada lagi cincin yang melekat di jari manisnya. Padahal cincin itu baru beberapa hari di tangan Asahi namun Asahi sangat merasa kehilangan karena orang yang memberikan ikut menghilang dengan cincin tersebut.

Lagi Asahi menangis meratapi nasibnya yang tidak pernah berjalan mulus, Asahi lelah tapi Asahi harus kuat, Asahi capek tapi Asahi harus tetap berjuang. Asahi menghapus air matanya dan menatap kosong ke dalam hutan.

Riki yang melihat bagaimana terpuruk nya Asahi setelah jisung pergi ingin sekali mendekati dan berusaha menghibur Asahi namun Riki tahu Asahi saat ini bukan butuh hiburan tapi Jisung. Sekuat apapun mereka menghibur Asahi hanya jisung yang bisa membuat Asahi tersenyum.

"Masih sama" ujar mashiho membuat Riki terkejut dan mengangguk membenarkan perkataan mashiho. Mashiho ikut menatap sendu sahabat sekaligus rekan kerjanya itu.

"Apa masih belum ada kabar dari jisung" Riki menggeleng.

"Belum, bahkan kini kontak ku dan dia terputus entah apa yang di rencanakan jisung yang jelas dia pergi untuk menyelesaikan masalah yang mengganggu Asahi" mashiho mengangguk memberikan so-yi kepada Riki yang terkejut namun tetap menerima so-yi. Riki merasa kaku dengan so-yi yang terlihat kecil di tangannya. Bagaimana mungkin mashiho percaya memberikan bayi nya kepada Riki yang tidak pernah menggendong bayi jangankan menggendong melihat saja Riki baru kali ini.

Mashiho meninggalkan Riki yang masih kaku dan berjalan berlahan menuju ruang tengah, Jake yang melihat Riki menggendong so-yi terkekeh merasa lucu melihat ekspresi tertekan Riki dan suara bayi so-yi bahkan tangan so-yi berusaha menggapai wajah Riki.

Jake mendekati Riki yang sudah duduk di sofa, lagi Riki terkejut dengan kedatangan Jake namun berusaha untuk tidak terlihat, berbeda dengan Riki yang terkejut Jake malah tertawa bersama so-yi yang memainkan tangannya.

"Ihh kenapa so-yi sangat lucu hmm" gemes Jake memainkan tangan dan pipi so-yi. Riki yang melihat bagaimana antusias nya Jake dengan so-yi tanpa sadar tersenyum tipis. Sangat jarang melihat Riki tersenyum setulus itu.

Jake mendongak menatap Riki yang juga menatapnya, Jake tersenyum dan mengelus pucuk kepala Riki "bukan hanya baby so-yi yang lucu tapi paman Riki juga lucu, lihatlah wajahnya yang kaku ini so-yi" ujar Jake setelah selesai mengelus pucuk kepala Riki kini kembali bermain dengan so-yi.

Riki yang di perlakukan seperti anak kecil menatap tidak percaya Jake. Meski mereka berada di tim yang sama tapi Riki tidak terlalu dengan dengan Jake bukan karena tidak suka tapi memang Riki menjaga jarak dengan para pihak bawah.

Sunoo yang melihat bagaimana Riki menatap Jake tersenyum, dunia memang sempit bahkan mereka menemukan pasangan mereka di sekitar mereka. Tidak perlu mencari keluar karena di kelompok mereka, mereka bisa menemukan pasangan mereka. Seperti Jaehyuk dan Jeongwoo, Yoshi dan mashiho, ada Haruto dan Junkyu dan zhang hao dan Hanbin.

"Semoga mereka benar-benar menjadi satu suatu hari nanti agar Jake tidak lagi bersedih setiap malam" lirih Sunoo mengingat bagaimana Jake terus menangis setiap malam dalam tidurnya. Entah apa yang terjadi tapi melihat Jake yang menangis dan ketakutan membuat Sunoo merasa iba, pernah sekali Sunoo bertanya namun Jake hanya menjawab bahwa ia lupa akan mimpinya.

"Semoga saja" Sunoo menoleh ada Niki di sana dengan Mark tentu saja. Ah satu lagi pasangan baru di snipers yaitu Mark dan Niki yang baru beberapa hari lalu meresmikan hubungan mereka menjadi tunangan. Tidak pernah sekalipun Sunoo berpikir bahwa Niki akan berakhir dengan Mark yang merupakan kakak kembar dari orang yang dulu Niki suka yaitu Marko.

"Begitu juga dengan kalian, dan kamu Niki jangan sampai Mark lepas dari genggaman mu" ingat Sunoo membuat Mark tersenyum sedangkan Niki terkekeh.

"Jika Mark Hyung berani pergi maka kakinya akan aku patahkan" sial Mark sedikit ngeri mendengar jawaban Niki namun Sunoo terlihat bahagia. Mark tidak habis pikir meski mereka pihak bawah tapi keganasan mereka tidak kaleng-kaleng. Mereka memang tidak sanggup membunuh tapi mereka akan sangat sanggup untuk menyiksa.

"Hei sudah jangan bergaduh di tengah jalan, kalian menghambat kami" ujar Jeno yang baru datang dengan Haruto dan Junkyu.

Mereka akhirnya memilih untuk bergabung dengan Jake dan Riki yang masih bermain dengan baby so-yi. Tidak lama Yoshi ikut bergabung dengan Zhang Hao dan Hanbin yang baru saja selesai melakukan transaksi kenapa bukan Jeongwoo karena Jeongwoo dan Jaehyuk ada misi di luar negeri atau lebih tepatnya di Taiwan.

Mereka berbincang ringan meski sesekali mereka tetap memantau Asahi yang masih betah di taman belakang, ya ruang kumpul dan taman belakang tidak terlalu jauh jadi mereka bisa melihat Asahi yang masih senantiasa disana tanpa peduli dengan keadaan tubuhnya.








"Saya bilang tidak ya tidak, anda tidak bisa memaksa saya untuk menikahi anak anda di saat dia hamil anak orang lain" teriak jisung yang sudah muak dengan paksaan perjodohan dari keluarganya dan keluarga dari perempuan yang akan menjadi calon istri nya.

"Kamu harus mau ji karena anak ini akan menjadi anak kamu" ujar wanita itu membuat jisung semakin murka.

Brak

Semua orang terkejut termasuk orang tua jisung "kau bilang anak saya, kau yakin anak itu akan menjadi anak saya atau anak itu akan menjadi pewaris keluarga Lee dan kau menikmati nya ia" kali ini suara jisung tidak keras namun penuh penekanan. Aura yang di keluarkan jisung sangat kelam sampai membuat mereka yang ada di ruangan sesak dan sulut bernapas.

"Kau ingat nay, saya bukan laki-laki bodoh yang akan tertipu dengan wajah sok polos mu itu, saya memiliki kekasih yang kini juga sedang hamil jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan soal keturunan keluarga Lee" lagi jisung berbicara dengan penuh penekanan.

"Jisung" teriak nyonya Lee yang tidak percaya dengan ucapan sang anak. Jisung menatap maminya.

"Mami tidak salah dengar karena saat ini asahi sedang mengandung anak jisung dan jisung akan segera menikahinya, jika mami tidak suka tidak masalah jisung bisa berdiri sendiri dengan kaki jisung tanpa bantuan dari keluarga Lee, jika kalian ingin jisung pergi maka jisung akan pergi dan hidup bahagia bersama Asahi" jisung pergi.

Jisung sudah cukup sabar satu Minggu ini ia pergi tanpa mengabari Asahi hanya untuk mengurus semua ini dengan bantuan Riki. Ya Riki mengetahui alasan jisung pergi dan Riki yang memiliki peran banyak dalam masalah jisung.




thank you guys, see you next chapter

can I see the worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang