jayhoon¹⁴

70 3 0
                                    



















Semuanya sudah berakhir dengan para lawan meninggalkan markas snipers dragon yang sudah hancur. Markas bawah tanah masih utuh namun pintunya sedikit mengalami kerusakan karena ledakan yang terjadi. Semua anggota menghela napas setidaknya anggota inti masih utuh dan juga Sunghoon dan Jay sudah bergabung dengan mereka.

Baik Sunghoon atau Jay mereka hanya diam tidak ada yang membuka suara apalagi ketika membahas apa yang terjadi di markas pemerintah. Haruto dan Hanbin yang merasa tidak akan membuahkan hasil dengan bertanya kepada kedua manusia itu memilih diam dan ikut bergabung dengan yang lain. Sunoo sama halnya dengan Haruto yang sudah tidak lagi peduli dengan dua manusia itu. Sunoo sudah terlanjur kesal dengan ketidak sediaan mereka untuk membalikkan keadaan kepada pemerintah.

"Seharusnya saya tidak bantuin kalian agar kalian mati disana" ujar Sunoo agak keras membuat jay dan Sunghoon menatap sunoo yang menatap mereka berdua datar. Jangan salah meski pihak kawah tapi aura Sunoo tidak kalah kuat jika sudah serius bahkan mungkin bisa dikatakan aura para sub lebih tajam dari para dominan.

"Jangan begitu ddeuno" ujar Junkyu namun hanya di balas dengusan oleh Sunoo.

"Tidak ada gunanya menolong orang yang tidak mengetahui cara berterima kasih bahkan untuk menolong mereka wolf harus ikut terseret tapi apa yang kita dapatkan hanya diam membisu seolah masalah ini tidak ada apanya" tekan Sunoo setiap ucapannya membuat suasana semakin menegang.

Brak

Meja di gebrak Sunoo dan menatap dua manusia yang masih diam itu "sebaiknya kita ke markas utama tidak aman disini, mereka biarkan ingin pergi kemana saja, saya sudah tidak peduli" Sunoo bangkit dan pergi di susul yang lain. Haruto dan Hanbin ikut pergi menyisakan Jay dan Sunghoon yang menatap nanar punggung Sunoo yang sudah menghilang di balik tangga.

Keduanya menghela napas, bukan mereka tidak ingin mengatakan apa yang terjadi tapi mereka terlalu takut dengan fakta yang harus mereka terima. Baik Jay atau Sunghoon mereka sedikit merasa terguncang dengan apa yang terjadi apalagi perlakuan seksual yang mereka rasakan dengan obat perangsang di dosis tinggi.

"Kita salah" ujar Jay di balas anggukan oleh Sunghoon, mereka berdua ikut keluar, di atas sudah ada beberapa mobil yang menunggu anggota snipers dragon. Jay dan Sunghoon menatap snipers dragon yang sudah masuk ke mobil yang ada.

Haruto yang melihat itu menghela napas dan memerintahkan Jeno untuk menjemput dua manusia patung itu. Jeno keluar mobil dan memanggil Jay dan Sunghoon namun saat mereka akan naik Sunoo membuka jendela mobil.

"Buat apa kalian menolongnya jika mereka ingin kembali ke pemerintah" ujar Sunoo penuh penekanan.

"Cukup Sunoo, bukan itu yang kami mau" ujar Jay dingin namun hanya di anggap remeh sama Sunoo. Sudah cukup Sunoo sabar melihat kelakuan mereka sunoo sudah tidak akan mentolerir keadaan yang terjadi kedepannya bahkan jika ia harus berhadapan dengan manusia pembunuh bayaran tersebut.

"Bukan itu lalu kau ingin kami ikut menjadi korban ekperimen mereka apalagi dengan keadaan kami yang bisa mengandung iya" ujar Sunoo turun dari mobil yang sudah berusaha di tahan Zhang Hao dan Niki namun Sunoo tidak bisa di tahan, Sunoo mendekati Jeno, Jay dan Sunghoon yang masih berada di samping mobil.

Plak

"Seharusnya saya tidak pernah menyimpan rasa sama orang yang tidak memiliki perasaan seperti kamu, seharusnya saya membiarkan kamu mati di tangan mereka, seharusnya" sudah Sunoo tidak sanggup lagi, air mata yang sedari tadi di tahan Sunoo akhirnya berjatuhan, Jay dan Sunghoon tentu saja terkejut dengan apa yang di katakan Sunoo tapi mereka semakin terkejut ketika Sunoo menangis.

Jeno menatap Sunoo yang akan kembali menampar Sunghoon menghentikan Sunoo dan membawa Sunoo menjauh dari dua Lee bersaudara itu. Sunoo memberontak namun Jeno masih mencoba menjauhkan Sunoo dari mereka berdua.

"Sunoo sudah kamu belum pulih" ujar jeno pelan, Sunoo diam dan menatap Jeno, jeno mengangguk membuat Sunoo ikut mengangguk dan memeluk Jeno. Melihat itu tentu saja Jay dan sunghoon menggeram kesal namun mereka bisa apa jika Sunoo sudah menyerah akan mereka.

Jeno menggendong Sunoo dan masuk ke mobil yang tadi di naiki Sunoo sedangkan jay dan Sunghoon masuk ke mobil yang di naiki Haruto. Haruto menghela napas dan memeluk Junkyu.

"Seharusnya kalian jujur dari pada melihat Sunoo dengan orang lain" ujar Haruto dingin. Mobil berjalan membelah jalanan yang cukup ramai di pagi hari.













39 menit dalam perjalanan akhirnya mereka sampai di markas utama, disana sudah ada Yoshi, mashiho dan Asahi menunggu mereka dan beberapa bodyguard. Haruto turun di susul yang lain dengan junkyu di dalam gendongan Haruto, Niki di gendongan Mark dan sunoo di gendongan Jeno. Asahi mengernyit melihat pemandangan yang sedikit asing di depannya.

"Ada apa dengan Sunoo" tanya Asahi setelah mereka masuk dan duduk di sofa. Jeno melihat wajah damai Sunoo dan menghela napas.

"Kelelahan" Asahi semakin mengernyit. Baik snipers dragon atau legend mereka tidak ada yang memiliki rahasia jadi jika Sunoo kecapean berarti. Asahi langsung berdiri dan berlari ke kamar yang ada di lantai satu ya markas mereka ada 3 tingkat.

Asahi kembali dengan sebuah suntikan dan memberikannya kepada Sunoo. Sunoo sedikit menggeliat namun kembali tertidur karena efek obat tersebut. Jeno mengelus lembut rambut Sunoo agar Sunoo kembali tenang.

"Ada apa" tanya Yoshi.

"Mereka enggan buka suara jadi Sunoo lepas kendali jika saja Jeno tidak ada entah apa yang terjadi dengan dua manusia itu" ujar Hanbin yang sudah selesai menidurkan Zhang Hao yang kebetulan juga tertidur tadi. Yoshi mengangguk dan menatap jay dan Sunghoon.

"Tidak perlu membuat mereka buka suara, Asahi sudah selesai, nanti malam kumpul di ruang rapat dan kalian ikut lah karena ini ada sangkutannya dengan kalian" ujar mashiho yang sudah bangkit di susul Yoshi, mereka pergi ke kamar masing-masing ya satu hal yang menakjubkan dari markas utama mereka memiliki kamar sendiri dan ada kamar tamu. Lantai satu untuk semua kamar, lantai dua untuk olahraga dan lantai tiga untuk rapat sedangkan di bawah tanah juga ada ruangan yang di sebut dengan ruang eksekusi.

Markas utama sudah menjadi rumah bagi mereka sedangkan markas snipers dragon hanya sebuah gedung yang mereka peruntukan untuk urusan kecil jadi karena sekarang mereka akan berperang maka markas utama adalah tempat yang tepat untuk berdiskusi. Selain memiliki dinding anti peluru markas utama memiliki keamanan yang sangat tinggi bahkan hewan kecil saya tidak berhasil lolos dari pemantauan ketat yang ada di markas utama.





Thanks you guys, see you next chapter

can I see the worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang