menunggu¹⁶

56 2 0
                                    






Mark dinyatakan koma setelah melakukan operasi dan kehilangan banyak darah, Mark harus di rawat di rumah sakit dengan keamanan yang ketat karena bukan hanya Mark tapi ada Niki yang menjaganya yang tidak ingin meninggalkan Mark sedikit pun bahkan rumah sakit hanya bisa membiarkan Niki bersama Mark.

Niki menatap Mark yang terlihat tampan ketika tidur. Niki mengelus lembut wajah Mark dan tersenyum sendu, setitik air mata turun dari mata indah Niki mengalir semakin deras ketika tidak ada lagi suara lembut dan elusan di kepala nya.

"Hyung Iki butuh Hyung, dia datang lagi hiks dia ingin Iki kembali tapi hiks Iki ingin Hyung" lirih Niki mencurahkan isi hatinya yang sudah dua hari ini ia simpan. Kemarin sehari setelah Mark di bawa ke rumah sakit Niki bertemu dengan ayah dari anaknya. Pria itu meminta Niki untuk kembali bersamanya namun entah kenapa Niki merasa berat untuk ikut dengan pria itu hingga Niki menolak.

"Hyung hiks Iki nggak mau sendiri hiks Iki mau hyung" Niki terus menangis sembari menggenggam tangan Mark. Sudah tiga hari Niki menangis seperti ini, setiap kali menatap Mark maka Niki akan menangis.

Di markas terlihat snipers dragon yang tertinggal memiliki wajah murung terutama Sunoo yang masih belum bisa bersahabat dengan situasi dan kini melihat Mark terbaring dengan Niki yang hilang arah. Sunoo dan Niki cukup dekat sehingga Sunoo bisa merasakan apa yang di rasakan Niki, bukan hanya Sunoo tapi Zhang Hao dan Jaehyuk ikut merasakannya. Jaehyuk tidak pernah terpikirkan bagaimana dengannya jika Jeongwoo yang berada di posisi Mark mungkin Jaehyuk akan melakukan hal yang sama dengan Niki dan membunuh mereka yang berani menyakiti Jeongwoo.

Jaehyuk akui bahwa ia juga mencintai Jeongwoo namun Jaehyuk terlalu takut untuk memulai nya jadi ketika Jeongwoo melakukan itu kepadanya Jaehyuk takut. Jeongwoo memeluk Jaehyuk membiarkan Jaehyuk menangis di pelukan nya begitu juga dengan Hanbin yang membawa Zhang Hao dalam pangkuan nya.

Sunoo menutup matanya merasa enggan melihat kemesraan pasangan yang ada, Jay dan Sunghoon yang melihat Sunoo ingin mendekati tapi terlalu takut karena Sunoo benar-benar menjauh dari mereka.

"Haru, mashiho akan melahirkan" Haruto menatap junkyu yang baru saja bertanya.

"Masih beberapa minggu lagi" ujar Haruto. Junkyu tersenyum.

"Ddeuno, Haohao, jaejae, Jake nanti saat mashiho melahirkan kita kesana ya sekalian menjenguk Mark Hyung, kita juga harus membuat acara kecil-kecilan untuk bayi mashiho nanti"usaha junkyu ceria namun terlihat jelas dipaksakan. Sunoo, Zhang Hao, Jake dan Jaehyuk meringis melihat junkyu berusaha menghibur mereka sedangkan dirinya sendiri dalam keadaan kacau.

"Hmm, baik lah kyu" jawab Sunoo karena ia yang tidak menangis jadi junkyu tidak perlu khawatir jika yang lain yang menjawab sudah pasti dengan suara serak karena mereka menangis.

Junkyu berusaha tersenyum dan memeluk lengan haruto. Haruto mengelus lembut tangan Junkyu. Mereka terus menghabiskan waktu di markas tanpa kegiatan sampai dimana Jeno datang dengan kantong berisi makan siang untuk mereka.

Sunoo bangkit dan mengambil alih kantong plastik dari tangan Jeno namun di tahan Jeno "biar aku yang bawa kamu tunggu di meja makan bantu aku menyiapkan" sunoo mengangguk dan mengikuti Jeno di belakang. Jake ikut bangkit dan membantu Sunoo dan Jeno sedangkan Jay dan Sunghoon hanya bisa menghela napas melihat Sunoo begitu dekat dengan Jeno. Sedangkan jisung dan Riki terkekeh melihat hal itu.

"Sudah tahu Sunoo orangnya pendendam malah cari mati" ujar Riki sinis di balas anggukan oleh jisung dengan mereka masih tertawa pelan.

Sial Jay dan Sunghoon ingin sekali membunuh dua manusia yang tertawa di bawah derita mereka. Haruto yang sedari tadi menyimak ikut tersenyum tipis menahan tawa melihat wajah Jay dan Sunghoon yang tertekan.

"Sudahlah, mereka sudah ditakdirkan untuk tidak bisa memiliki Sunoo kita" tambah Jeongwoo mengompori.

"Aku pastikan dia menjadi milik kami" ujar Sunghoon membuat Jay terkejut, bukan hanya Jay tapi yang lain ikut terkejut karena Sunghoon menyatakan kata kami bukan dirinya sendiri. Apa Sunghoon ingin berbagi dengan Jay. Ah saudara yang baik bukan.

"Maksud kau apa" tanya Jay yang sudah selesai dengan keterkejutan nya, Sunghoon menatap Jay dalam dan menghela napas.

"Aku tau kau menyukai Sunoo begitu juga dengan ku dan aku tidak akan membiarkan kita saling menyakiti jadi berbagi apa salah nya" Jay tersenyum tipis mendengar ucapan Sunghoon jika egois maka Sunghoon bisa mendapatkan Sunoo seorang diri karena Sunoo menyukai Sunghoon bukan Jay tapi Sunghoon membiarkan berbagi agar mereka tetap bersama.

Sunghoon tersenyum dan menepuk pundak Jay yang tentu saja di balas anggukan oleh Jay. Sedangkan Sunoo yang tadi akan memanggil mereka untuk makan siang mendengar semuanya. Sunoo tersenyum inilah yang Sunoo takutkan sebelumnya. Sunoo bukannya marah kepada dua manusia itu tapi Sunoo takut memilih jadi lebih baik Sunoo tidak memilih siapapun tapi jika seperti ini maka Sunoo akan Maruk dengan mengambil keduanya.

Sunoo datang dan memanggil mereka untuk makan. Makan siang tanpa Mark dan Niki, tanpa Yoshi dan mashiho sedikit membuat mereka merasa tidak nyaman.

Jisung menarik kursinya mendekati Asahi yang baru datang saat akan makan, Asahi yang melihat itu menatap jisung dingin, Jisung menghela napas dan menggenggam tangan Asahi di bawah meja membuat Asahi semakin menatap tajam jisung.

"Sayang maaf" Asahi menghela napas dan mengangguk, jisung tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Memasangkan di jari manis Asahi.

"Will you marry me" Asahi cukup terkejut bukankah sebelumnya jisung menolak untuk menikah lalu ini ada apa. Apa yang terjadi hingga jisung mengubah keputusannya. Asahi yang sibuk dengan pikirkan nya membuat jisung harap cemas dan itu kentara di wajah jisung yang sedikit berantakan karena Asahi tidak kunjung menjawab.

"Yak asahi kau terima atau tidak" teriak Jake tidak pelan membuat Asahi terkejut dan menatap jisung kembali dan mengangguk, jisung tersenyum dan memeluk erat Asahi yang juga di balas oleh Asahi.

Kebahagiaan dan kesedihan secara bersamaan. Begitu lah hidup.









Thanks you guys see you next chapter

can I see the worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang