Seperti yang di minta Junkyu bahwa Jeno akan menjadi pengawal pribadinya tapi sebelum itu tentu saja Haruto akan melakukan beberapa tes kepada Jeno. Seperti sekarang Haruto membawa Jeno ke sebuah ruangan persenjataan.
Haruto masuk semakin dalam dan semakin dalam hingga mereka berada di sebuah ruangan kedap suara dan lembab. Haruto melempar sebuah sniper kepada Jeno yang tentu saja di tangkap oleh Jeno. Sedangkan Haruto menggunakan pistol kecil yang memiliki tiga peluru.
"Kau yakin dengan senjata itu" tanya Jeno melihat tidak yakin dengan senjata yang akan Haruto gunakan. Haruto mengangguk dan tersenyum tipis.
"Waktu 1 jam di mulai dari tembakan pertama" ujar Haruto di angguki oleh Jeno.
5 menit berlalu belum ada tembakan bahkan kini Jeno mencari tempat persembunyian sedangkan Haruto berdiri mencari titik yang bisa di gunakan untuk menembak Jeno. Jika kalian berpikir pistolnya atau sniper kosong maka kalian salah.
Dor
Di mulai suara tembakan terdengar dari Jeno yang melepas tembakan nya ke arah Haruto tapi dengan kegesitan Haruto berhasil menghindar. Haruto mengarahkan pistolnya ketika mendapatkan celah untuk menembak Jeno. Namun meleset Jeno menghela napas karena tidak mengenainya.
Kali ini Jeno kembali mengangkat sniper nya dan menembak begitu mendapatkan kesempatan tapi Haruto masih berhasil menghindar hingga di penghujung waktu peluru mereka sama-sama tinggal satu.
Dor
"Akhh" teriak Jeno merasakan panas di lengan kirinya sedangkan Haruto menggeram ketika mendapatkan luka gores karena tembakan Jeno.
"Lumayan tapi kau harus memfokuskan pikiranmu ke arah yang dituju jika kau menembak brutal bukannya menang kau akan terancam" jelas Haruto pergi dari ruangan itu dan di susul Jeno.
Sedikit kisah tentang Jeno, dimana Jeno adalah tahanan Haruto karena ayah dan ibu Jeno mengkhianati keluarga Haruto dan karena itulah Jeno rela menjadi tahanan Haruto. Jeno menjadi tahanan Haruto sudah hampir 5 tahun jadi sejak pertama kali Haruto membangun dunia bawah bukan.
Jeno tidak memberontak dan tidak berniat kabur karena pengkhianatan orang tuanya terhadap keluarga Haruto sangat besar jadi itu sebuah bentuk penebusan dari Jeno. Bahkan 2 tahun di tahan Haruto berniat membebaskan Jeno tapi Jeno yang memilih untuk tidak ingin karena Jeno ingin selamanya di kurung tapi saat Junkyu ingin Jeno menjadi pengawalnya Jeno cukup senang karena akhirnya Jeno bisa bergabung dengan Haruto. Walau menjadi pengawal tapi itu sudah cukup bagi Jeno.
"Dan satu lagi Jen, Junkyu saat ini buta jadi jangan bermain dengannya" Jeno mengangguk mengerti istilah kata bermain dari Haruto.
Mereka sampai di markas utama "Sunoo obati Jeno" Sunoo yang di panggil langsung ambil kotak obat dan mulai melakukan operasi ringan di sana dengan bantuan bantuan Zhang Hao. Cukup menguras banyak waktu dalam melakukan operasi karena peluru yang di gunakan Haruto adalah peluru medium dimana peluru itu jika masuk ke tubuh korban akan sangat dalam hingga menembus organ yang bisa membuat musuh langsung mati di tempat.
Sunoo menghela napas ketika pengobatan berjalan lancar dan Sunoo cukup terkejut melihat peluru yang di gunakan Haruto. Jika Haruto menembak Jeno tepat di jantungnya mungkin Jeno hanya tinggal nama.
"Kau beruntung Haruto menembak lenganmu jika Haruto menembak bagian lain aku tidak akan pernah bisa menyelamatkan mu" ujar Sunoo ketika membersihkan tempat operasi.
"Kau benar, jika saja Haruto dalam mood buruk kau bisa mati di tangannya" balas Zhang Hao karena memang peluru yang di gunakan Haruto peluru terkuat di dunia bawah.
"Keberuntungan selalu berada di sisiku bahkan saat Junkyu mengambilku menjadi pengawal pribadinya" jelas Jeno tersenyum tipis kearah Sunoo dan Zhang Hao. Mereka bertiga keluar, jangan heran melihat Jeno bisa langsung bangun dari paska operasi karena di dalam organisasi mereka tidak ada kata bius dan harus merasakan seperti apa sakit di operasi dan luka lainnya. Jeno cukup kuat menahan semua ini karena beberapa teman mereka ada yang mengalami pingsan karena tidak tahan akan rasa sakit terutama sunoo yang di misi pertama melakukan kesalahan hingga mendapatkan luka gores di perutnya dan berakhir menjalani operasi yang hampir merenggut nyawanya.
Haruto menatap Jeno dan kedua temannya, Haruto menghela napas "tak heran jika tuan Lee selalu membanggakan mu karen memang kau pria yang kuat" ujar Haruto masih menatap Jeno namun kini berdiri dan berjalan ke arah pintu markas
"Kalian bereskan sampah yang ada dan kembali ke rumah masing-masing dan kau Jeno kau bisa menggunakan markas ini sebagai rumah sebelum mansion yang dulu milik mu kembali menjadi milik mu" Haruto meninggalkan markas karena Junkyu sudah menunggu di mobil.
Semuanya langsung bergerak membersihkan markas karena mereka sangat tidak suka kotor terutama Zhang Hao dan Niki. Niki membuang sampah yang sudah di kumpulin tapi tuhan berkehendak lain Niki harus kembali di pertemukan dengan pria yang menjadi sumber kehancuran hidupnya.
Tubuh Niki menegang, tidak Niki masih belum bisa menerima ini semua bahkan rasa sakit kehilangan yang sudah bertahun-tahun masih melekat dalam tubuh Niki, Niki memang sudah di nyatakan sembuh dari depresinya tapi Niki belum bisa menghilangkan rasa trauma di dalam dirinya.
"Niki" suara itu suara yang merenggut semuanya dari Niki, suara yang meminta Niki untuk hidup bersama namun mengambil paksa anak yang di jaga Niki, tubuh Niki reflek mundur. Tidak itu adalah refleks tubuh nya karena rasa takut.
Orang itu menghela napas merasa bersalah dengan pemuda yang hidupnya sudah ia hancurkan "maaf tapi bisakah kita berbicara" Niki berusaha mengatur nafasnya dan mengangguk.
Mark menghela napas ketika Niki bisa berdamai dengan rasa takutnya. Sebenarnya Mark sudah mengikuti Niki karena Mark melihat pria itu. Mark berniat untuk menghajar pria itu tapi melihat ia berbicara baik dan tidak menyakiti Niki Mark memilih diam dan melihat dari kejauhan. Refleks tubuh Niki membuat Mark kembali merasa gagal menjaga adik kecil mereka. Niki adalah salah satu sub di kelompok mereka yang paling rapuh setelah Zhang Hao. Kedua sub itu sangat dijaga karena mereka sangat spesial bagi mereka termasuk Junkyu dan Haruto yang sayang menyayangi kedua sub tersebut.
Mark mengikuti langkah Niki dan pria itu hingga mereka berhenti di sebuah cafe yang tidak jauh dari markas mereka. Mark masuk dan duduk sedikit jauh dari meja Niki dan pria tersebut. Seorang pelayan datang memberikan menu kepada Mark.
Mark mengambil buku menu dan memesan americano, Mark kembali melihat Niki yang berusaha mengatur napas dan berbicara baik-baik dengan pria tersebut. Dapat Mark lihat pria itu mencoba menggenggam tangan Niki namun Niki masih merasa takut dengan sentuhan. Cukup lama mereka bercerita dan sesekali terlihat Niki menangis membuat Mark ingin sekali mendekati mereka dan mendengar apa yang di katakan pria itu kepada sang adik.
Thanks you guys, see next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
can I see the world
De TodoDunia?, apa itu dunia?, apa sesuatu yang di sebut rumah? atau lebih besar dari itu?. entahlah