Satu hari penuh mereka berada di markas bahkan saat Hanbin datang mereka enggan membuka markas membuat Hanbin harus turun dari arah atas menggunakan helikopter milik Yoshi yang di rancang khusus untuk misi. Jisung lagi-lagi di tatap dengan permusuhan oleh para dominan.
"Ya, kenapa kalian menatap saya seperti itu ha, apa salah saya" ujar jisung merasa muak dengan tatapan intimidasi dari semua para dominan terutama Hanbin yang melihat kekasihnya Zhang Hao memeluk jisung.
"Kau berbahaya untuk para sub jadi kami harus menjaga mereka" ujar Riki yang baru datang dari dapur bersama Niki dan Jaehyuk. Semua dominan mengangguk membuat jisung frustasi. Jika saja kekasihnya ada disini sudah ia habisi mereka semua sekarang juga dengan ciuman panasnya dengan sang kekasih tapi sayang kekasihnya sibuk hingga jisung harus bersabar.
"Ck kalian menyebalkan" ujar jisung duduk di dekat junkyu dan langsung bersandar kepada Junkyu tidak peduli dengan Haruto yang sudah menatapnya tajam. Junkyu tersenyum dan mengelus lembut kepala jisung meras sedang dengan sikap manja jisung yang tidak pernah pergi dari hidupnya.
"Akhh" teriak jisung kesakitan ketika Haruto mengetuk kepalanya cukup keras, jisung bangkit dan menatap sengit Haruto yang tentu saja di balas hal yang sama dengan Haruto. Jisung mengalah tidak sanggup lagi dengan semua ini.
Markas masih sama, masih di tutupi oleh benteng yang di rancang Haruto bahkan Yoshi dan mashiho tidak bisa masuk apalagi di luar sana markas mereka masih di incar oleh pemerintah dan mafia lain.
Jisung keluar dan melihat bagaimana pintu depan hancur oleh senjata yang lawan gunakan, Mark iku keluar bersama Riki. Jisung menghela napas dan menatap Mark dan Riki yang juga menatap pintu yang hancur.
"Hyung boleh nggak sih saya hancurkan mereka" ujar Riki tanpa menoleh ke yang lain tetap fokus dengan pintu yang hancur. Mark menatap sekilas Riki dan menggeleng.
"Belum saatnya apalagi Sunoo masih belum siuman jangan sampai Haruto menghancurkan kita semua karena gegabah" jisung yang menyimak mengangguk sebagai ketua jisung juga akan membunuh semua bawahannya jika melakukan hal ceroboh yang membahayakan mereka.
"Dengarkan perintah Haruto karena saya yakin haruto memiliki rencana untuk ini semua apalagi yang akan kalian lawan bukan hanya pemerintah tetapi mafia tuan kim dan mafia lainnya, ingat tuan Kim bisa saja mengambil junkyu Hyung kembali jika kalian bertindak gegabah" Riki terdiam, begitu juga dengan Mark yang sudah mengetahui bahwa ayah junkyu ikut menjadi daftar musuh mereka. Dan apa yang di katakan jisung benar jika mereka gegabah maka Junkyu bisa di ambil paksa oleh tuan Kim dan ketua mereka akan menghancurkan semuanya termasuk mereka.
Cukup lama mereka di depan pintu markas hingga Niki datang dengan Jaehyuk. Niki melihat wajah rumit ketiga dominan tersebut namun Niki tidak terlalu fokus karena melihat Mark yang sangat kacau. Niki mendekati Mark dan menangkup wajah Mark membuat Mark terkejut. Mark menatap mata Niki begitu juga dengan Niki sedangkan tiga manusia lainnya hanya diam melihat drama yang akan terjadi.
Niki tersenyum masih menangkup wajah Mark dan menatap dalam mata Mark. Niki selalu tenggelam dengan tatapan lembut Mark begitu juga dengan Mark yang akan selalu tenang jika di dekat Niki.
"Hyung harus janji akan baik-baik saja hmm" Mark mengernyit tidak mengerti dan menarik pinggang Niki agar mendekat dan mengecup pelan dahi Niki. Mark tidak akan pernah membiarkan sesuatu yang buruk terjadi kepada Niki.
"Kita akan baik-baik saja dan itu janji Hyung kepada Marko" Niki lagi-lagi tersenyum merasa senang dengan apa yang di katakan Mark. Mark memang bukan Marko tapi Mark memiliki tempat senduri di hati Niki. Niki tidak tahu entah nanti ia dan Mark akan tetap seperti ini atau berubah yang jelas Niki akan selalu mengingat apapun tentang Mark.
"Niki Beruntung memiliki Mark hyung, Niki janji kita akan baik-baik saja" Mark tersenyum senang dan mengangkat Niki ke gendongan ala koalanya. Membawa Niki masuk meninggalkan tiga manusia yang menatap tidak percaya kepada Niki dan Mark.
Jaehyuk yang sadar memukul pelan pundak Riki dan jisung agar ikut masuk. Terlalu banyak drama di dalam markas snipers dragon tersebut membuat hidup mereka tidak terlalu monoton.
Junkyu yang duduk di samping Haruto di dalam kamar, ingat markas mereka hanya memiliki kamar jadi mereka istirahat bergantian atau sebagian di ruang bebas. Junkyu mengambil tangan Haruto menggenggam erat tangan Haruto yang terasa besar dari tangannya, junkyu membawa tangan Haruto ke arah mulutnya dan mencium tangan Haruto. Haruto hanya melihat apa yang di lakukan Junkyu apalagi melihat mata kosong junkyu.
Haruto menarik junkyu ke dalam dekapannya dan memeluk erat Junkyu tentu saja di balas oleh Junkyu, beberapa menit berpelukan Haruto melonggarkan pelukan mereka dan mengecup bibir junkyu. Junkyu yang di serang tiba-tiba terkejut bukan main tapi tetap membalas ciuman lembut Haruto namun kegiatan mereka harus berakhir karena suara ketukan pintu.
Junkyu tersenyum karena Haruto yang kesal sedangkan Haruto langsung membenarkan pakaian mereka dan keluar kamar terlihat jeongwoo di depan sana dengan Jake.
"Rapat akan di mulai sekarang cepat" Haruto mengangguk dan mengikuti Jeongwoo dan Jake. Haruto menggandeng tangan Junkyu sembari menuntun Junkyu ke ruang rapat dan benar saja semua orang sudah berkumpul hanya menunggu Haruto dan Junkyu saja lagi bahkan pasukan juga ada disana kecuali Legend yang tidak bisa masuk ke markas mereka tentu saja karena mashiho sedang hamil jadi hanya Hanbin yang ada di markas.
Rapat di mulai dengan pembahasan awal tentang Sunoo atau lebih tepatnya pemerintah, cukup banyak pendapat hingga rapat sangat alot bukan hanya masalah pemerintah tapi masalah ayah Junkyu juga mereka bahas beserta dengan mafia lain yang terus merecoki mereka apalagi ada pendapat bahwa ada pengkhianat di antara mereka karena barang yang di gunakan musuh hampir sama dengan barang yang mereka hasilkan.
Berbagai pendapat keluar dengan argumen yang terus beradu membuat ruang rapat sedikit menegang. Para dominan terus melakukan intimidasi agar pendapat mereka di setujui sedangkan pihak bawah hanya menghela napas jengah dengan sikap para dominan yang keras kepalanya.
Sekitar jam 8 malam rapat masih belum usai dan juga suara ledakan terdengar dari atas membuat rapat terhenti. Haruto bangkit memberikan junkyu kepada jeno dan mengecek keadaan di atas bersama Mark dan Jeongwoo. Hancur markas mereka hancur bersamaan dengan ledakan berikutnya terdengar banyak pasukan yang mati. Haruto menggeram kesal dan langsung kembali ke ruang bawah Tanah.
Haruto menarik junkyu masuk ke sebuah ruangan yang ada di dalam ruang rapat tentu saja diikuti yang lain. Musuh yang sudah masuk mencari keberadaan semua orang namun hanya mayat yang mereka temukan. Lawan menggeram kesal dengan kegagalan mereka.
Thanks you guys, see you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
can I see the world
RandomDunia?, apa itu dunia?, apa sesuatu yang di sebut rumah? atau lebih besar dari itu?. entahlah