Sekawan

943 126 7
                                    

Kesedihan menyeruak hingga kepelupuk mata



🩵🩵🩵

Tiga sekawan kini saling menatap di ruang tamu, ketegangan terjadi antara ketiganya, seandainya ada Luna dan Lino diantara mereka mungkin tidak akan setegang ini namun si kembar sudah ke dapur bersama Kana.

"Kalian berdua sejak kapan disini?" Tanya Mahen menatap kedua laki-laki yang ada di depannya.

"Gue udah sejam lebih bang" jawab Raja

Mahen mengangguk, "Terus lo Jan?"

"Baru aja, gue mau nganterin Luna sama Lino"

Mahen kembali mengangguk, "Lo berdua mending berdamai deh, nggak usah rusuh lagi soal Kana"

Raja hanya diam masih tak mau menatap Januar, sementara Januar yang merasa tidak pernah berbuat salah ataupun memiliki masalah dengan raja menanggapi Mahen dengan santai.

"Gue nggak pernah merasa punya masalah sama dia bang. Dia aja yang menghindar nggak tau apa alasannya"

Mendengar ucapan Januar membuat Raja menoleh dengan cepat, ia tak terima, bisa-bisanya Januar berkata mereka tidak ada masalah. Walaupun sebenarnya yang bermasalah disini adalah Januar dan Kana, tapi bagi Raja masalah Kana ya masalah dia juga. Sesayang itu Raja pada sahabatnya.

"Ini yang nggak pernah gue suka dari lo, merasa paling tersakit, merasa jadi korban padahal lo juga yang memutuskan semuanya, lo pelaku disini bukan korban!!"

"Maksud lo apa hah?!"

Suasana mulai tegang, Mahen dengan cepat bergerak menghentikan dua laki-laki yang sudah saling menatap tajam dengan tangan terkepal.

"Kana harusnya nggak ketemu dan suka sama cowok pengecut modelan lo" ujar Raja sambil tersenyum menyeringai, ia senang karena bisa menyulut emosi Januar.

"Lo--"

"Kalian kalau mau berantem diluar aja" ujar Mahen sarat akan emosi, ia menatap kedua temannya.

"Tolong tinggalkan semua yang terjadi di masa lalu, semua biarkan berlalu, kita harus belajar dari semua yang pernah terjadi, bukannya terus-terusan menghubung-hubungkan masalah di masa lalu untuk saling membenci. Please, adek gue baru balik dari Bali setelah sekian lama, setelah jutaan kali gue bujuk akhirnya dia mau kembali ke rumah, gue nggak mau karena kalian Kana kembali merasa bersalah dan mengasingkan diri. Kalau kalian memang masih mau berseteru, keluar dari rumah gue" ujar Mahen lalu meninggalkan kedua sahabatnya di ruang tamu, ia berjalan ke dapur untuk melihat adik sepupunya yang tengah sibuk memarahi si kembar karena tidak bisa diam.

Dalam hati, Mahen ingin sekali saja egois untuk Kana, ia ingin Kana kembali seperti dulu, menikmati hidupnya tanpa beban apapun, tanpa harus memikirkan masalah-masalah berat yang merundukkan pundak kecilnya.

"Loh kak, Raja sama Januar mana?"

"Di luar masih ngobrol"

Mahen menarik Lino dan Luna menjauh dari dapur, "Yuk sama om ke depan, di dapur bahaya" ujar Mahen

"Kak ini udah mau selesai kok, biarin aja mereka disini, kakak panggilin mereka gih"

Tak mau usaha sang adik sia-sia dengan berat hati Mahen memanggil Raja dan Januar yang masih duduk di ruang tamu ditemani kesunyian. Akhirnya mereka makan siang bersama atas keinginan Kana. Wanita itu terus menyodorkan semua lauk untuk di makan oleh ketiga laki-laki di meja sementara ia sibuk mengkupaskan udang untuk Luna dan Lino.

"Mama mau air"

"Mama pedes"

"Mama tangan adek kena sambel"

Struggle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang