Pertengkaran

915 124 12
                                    

Kisah cinta menyedihkan itu dilandaskan kesalahpahaman, dibangun oleh kebencian namun runtuh oleh kepercayaan






"Kak, anak kakak sama Januar kembar ya?"

Masih belum selesai dengan keterkejutan atas pengakuannya, wanita itu kini semakin mengobarkan api cemburu yang mati-matian Kana redam, dan kini rasa itu bukan hanya pada Januar tapi pada anak-anaknya. Sepercaya itukah Januar hingga keberadaan sang anak ia ungkapkan semudah itu pada Elora.

"Kak?"

"Hah? Oh, maaf maaf, ayo duduk dulu, ow ya Luna sama Lino ke luar bentar sama Gia" balas Kana dengan senyum palsu di wajahnya

"Yahhh padahal mau kenalan"

"Bentar lagi balik--"

"Mama!!"

Dewi fortuna memang benar-benar tak pernah menaungi hidupnya, niat hati ingin menjauhkan anak-anaknya dari wanita itu pupus sudah.

"Iya, sini" panggil Kana

Kedua anak itu berlari riang menghampiri sang ibu, semua mata tertuju pada si kembar yang tengah memegang es krim.

"Yuk kenalan dulu sama--", Kana keluh melanjutkan ucapannya hingga Januar menyeletuk

"Teman Papa"

Kana dan Januar saling menatap, keduanya menyelami keadaan masing-masing.

Kana yang terlihat biasa saja pada keberadaan Elora membuat Januar terganggu. Harusnya wanita itu menujukkan wajah marah, kesal atau lain sebagainya sebagai reaksi.

Sementara Kana yang melihat Januar cuek merasa tersakiti, kenyataan bahwa ia tidak lagi ada di hati laki-laki itu membuat perasaannya hancur.

Berbeda dengan kedua mantan pasutri itu, Elora tampak senang, mendekati si kembar lalu menarik narik pipi kedua anak itu.

"Gemes banget, kalian mirip Papa kalian deh, kenalin dong, namaku Elora, panggilnya kak Elora"

Luna dan Lino saling menatap masih dengan es krim di tangan mereka lalu mereka mengalihkan tatapan pada Kana seakan bertanya siapa wanita cerewet di depan mereka.

Kana tersenyum, "Ayo dong sayang, kenalan"

"Namaku Luna kak Elora" ujar Luna sambil menjabat tangan elora yang tertawa senang saat Luna menyentuh tangannya namun berbeda dengan Lino anak itu tak mau menatap Elora, ia hanya menyebut namanya lalu duduk di samping Raja.

Semua orang tampak tak lagi banyak bicara setelah Elora sampai bersama Januar, Raja yang memilih diam dengan tatapan setajam elang, Jemi dan Windy yang pamit ke belakang untuk menyiapkan makanan, Hasa dan Gia yang sibuk bermain game dengan Lino hingga Caka dan Zio yang bermain dengan Luna. Semua orang tampak begitu cuek atas keberadaan Elora, sangat tampak kalau mereka tak menyukai keberadaan wanita itu namun si empu tampak biasa.

Entah apa mungkin Elora selalu positif thinking atau kah memang tak peka. Kini hanya mereka bertiga yang duduk diam tak memiliki kegiatan berarti, dan sialnya lagi Januar meninggalkan mereka berdua untuk mengangkat telepon ahasil Kana hanya diam memainkan lemonade yang sudah sampai sejak setengah jam yang lalu.

"Kak Kana" panggil Elora

Kana yang masih tau sopan santun dengan terpaksa menanggapi wanita itu, "Maaf ya" ujar Elora lagi

Tatapan bingung Kana berikan pada Elora, untuk apa ia meminta maaf.

"Kamu kenapa minta maaf?"

"Maaf, aku kayaknya datang di saat yang nggak pas, aku peka kok kak, semua orang nggak pernah suka sama hubunganku dan kak Januar. Tapi aku suka sama kak Januar dari lama, jadi--"

Struggle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang