Masih Sama

930 124 2
                                    

Kita yang saling mencintai namun saling menghakimi
Kita yang saling merindukan namun saling mendiami

🩵🩵🩵

Suasana kocak di taman depan rumah Mahen masih berlanjut, setelah asik tertawa, mereka memutuskan untuk membuat acara kecil di taman depan. Mahen sudah gercep memesan makanan dan minuman untuk mereka semua, tak lupa memesan es krim si kembar dan rujak untuk Kana.

"Na, nggak usah pedes ya?"

"Ih apaan, mau pedes dong kak, mulut aku pait minum obat terus"

"Nggak nggak, nanti kamu sakit perut"

"Kak~~~"

"Yaudah mau level berapa?"

"10"

"Gila kamu!! Nggak!! Level 2 paling mentok, kalau nggak level 0, 1 atau 2"

"Ih, mana enak"

"Enak, nggak usah cerewet"

Januar hanya menatap kedua orang yang sedang berdebat di depannya perihal rujak, ia menggelengkan kepalanya, Kana dan Mahen masih saja seperti tikus dan kucing kalau bertemu, selalu membuatnya mumet.

"Jan, jagain Kana bentar ya, gue mau ambil alat makan ke dalam, jangan kasi turun dari gazebo, kalau turun cubit aja"

"Ihh apaan sih!!"

Mahen berlari masuk ke dalam rumahnya, tersisa hanya Kana Januar dan si kembar yang sedang sibuk  menggambar. Januar maupun Kana tak ada yang memulai percakapan hingga beberapa menit. Salahkan Mahen yang tiba-tiba pergi dan lama sekali kembali.

"Kana" panggil Januar memulai percakapan, Kana sedikit kaget karena Januar mau memulai percakapan dengannya karena selama ini hanya ia yang memulai.

"Ya?"

"Kamu sakit apa?"

"Hah? T-tadi udah dijelasin kak Mahen kan, aku cuma masuk angin"

"Sampe nggak bisa jalan?"

Kana mengangguk ragu, "Iya, bukan nggak bisa sih, bisa cuma lemes aja, kak Mahen takutnya aku oleng" jawab Kana sambil tertawa namun hal itu tampaknya tak bisa mengakhiri atensi Januar padanya.

"Soal Alora, maaf aku nggak bermaksud buat kamu nggak nyaman"

Kana sedikit tersenyum kecut menatap Januar lalu mengalihkan pandangan nya ke depan, "Kenapa minta maaf? Kamu nggak salah, kamu punya hak membawa siapapun yang kamu mau"

Perih menjalar dihati Kana namun ia bisa apa? Nasi telah menjadi bubur, Januar bukan lagi miliknya, dan ialah yang melepaskan cinta nya sendiri, menyerah pada kehidupan rumah tangga nya dan memilih kabur dari masalah. Maka jika ia mendapati hal seperti ini saat kembali itu adalah hukumannya.

"Elora cantik ya" ujar Kana tersenyum ke arah Januar

"Nemu dimana kamu? Bisa-bisa nya dapat yang bening, gemes lagi" lanjut Kana dengan wajah riang mencoba menutupi sakit yang mendera hatinya.

Namun Januar tampak tak senang dengan respon Kana, ia hanya tersenyum seadanya, "Dia anak teman Papa, orang Surabaya"

"Masih sekolah?" Tanya Kana mulai penasaran

"Hmm, S-2 hukum di UK"

Kana mengangguk mengerti, "Keren banget, S-2 di UK" gumam Kana dengan pikiran melanglangbuana jauh.

Aku pengen lanjut ke abroad, ke UK kayaknya asik ya

Kamu juga ikut nanti

Nikah dulu nggak sih?

Struggle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang