Sakit

1.3K 168 13
                                    

Kamu memberiku cinta, maka aku harus mencintai kamu.
Kamu memberiku rasa sayang maka aku harus menyayangi kamu.
Kamu memberiku bahagia maka akupun harus membahagiakan kamu.
Janu, aku nggak pernah mau memberi kamu sakit karena akupun akan kesakitan

- Kana, 2024 -



🩵🩵🩵

Hari ini adalah hari yang sangat berat untuk Kana, Luna masih harus di rawat di rumah sakit, namun Lino tiba-tiba demam sejak pagi tadi hingga menjelang tengah malam begini. Kana benar-benar kelelahan mengurusi kedua anaknya yang sakit bersamaan, sementara Januar harus bekerja lembur hari ini karena ada rapat pemegang saham, Mahen pun tidak bisa banyak membantunya karena tiba-tiba bibi dan pamannya, orang tua Mahen sakit sehingga Mahen harus kembali ke rumah orang tuanya.

Bersisalah Kana dan si kembar, Kana tak berhenti menggendong Lino yang rewel karena masih demam, sementara Luna tak mau ditinggal, Kana pada akhirnya memeluk Luna dan Lino di bed rumah sakit, bersenandung kecil agar kedua anaknya tidur.

Tak lama ruangan di buka, Januar masuk masih menggunakan baju kantornya dengan dasi yang sudah teronggok lemah di bahu tegap Januar. Ia meletakkan jas, tas, meletakkan dasi hingga menggulung lengan bajunya, berjalan ke arah Kana.

Dengan gerakan cepat, Januar mengambil alih Lino dari Kana, "Kata bang Mahen, Lino demam?"

Kana mengangguk, "Tadi pagi pas kamu berangkat tiba-tiba aja dia demam"

"Kamu sendiri dari tadi? Kenapa nggak hubungi aku?"

"Aku tau kamu lagi sibuk, kamu istirahat aja, kamu pasti capek"

Januar berdecak, "Daripada aku, lihat mata kamu, merah gitu, kamu aja yang tidur, biar aku yang jagain mereka"

Kana menggelengkan kepalanya, "Aku nggak apa-apa, kamu aja yang istirahat"

"Kalau gitu kita berdua aja samaan jagain mereka" ujar Januar final, ia mulai mengecek keadaan Lino, suhu tubuhnua masih tinggi hingga Januar dan Kana memutuskan untuk memanggil dokter. Alhasil kedua anak itu harus dirawat bersamaan, dua bed diletakkan bersampingan karena Lino akhirnya harus diinfus karena dehidrasi.

Setelah kedua anak itu tidur, Kana termenung sendiri menatap ke arah kedua anaknya yang tengah terbaring lemah di rumah sakit. Tatapannya kosong karena ia sangat khawatir, pikirannya hanya berfokus pada kedua anaknya.

"Kana"

"Kana?"

"Kalarina?"

"Hei, are you oke?"

"Hah?", Kana terperanjat saat Januar menyentuh bahunya, ia sama sekali tak mendengar suara Januar yang memanggilnya. Ia linglung.

"Istirahat" ujar Januar mengingatkan wanita yang tampak sangat lelah itu, dari matanya Kana terlihat sangat lelah, wajahnya pun pucat pasih.

Kana menggelengkan kepalanya menolak, ia tidak akan bisa tidur sebelum keadaan anak-anak nya membaik, kebiasaan Kana jika si kembar sakit, ia akan terjaga sepanjang malam untuk memastikan anak-anaknya baik-baik saja, memperhatikan dada si kembar yang masih turun naik teratur menandakan bahwa mereka masih bernafas, masih bersama dengannya. Karena ketakutan terbesar Kana sejak dulu adalah kehilangan anak-anaknya.

"Kana, istirahat lah, kamu bisa sakit"

"Aku tidak apa-apa, aku tidak mengantuk"

Januar tak mau kalah, ia menyentuh bahu Kana, "Kamu pucat, istirahatlah, aku akan menjaga mereka"

Struggle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang